(14) Dunia Hae

1K 122 7
                                    

*
*

Siwon tahu suatu hari nanti Donghae pasti akan bertanya tentang hidupnya, tentang eommanya dan bagaimana ia bisa hanya tinggal bersama Siwon dan ketiga ayahnya yang lain. Siwon juga tahu Donghae bisa saja meminta pindah ke tempat yang lebih ramai dimana ia bisa memiliki banyak teman dan bermain dengan mereka. Atau suatu saat nanti akankah Donghae membencinya? membenci semua ayahnya? Jika ia tahu keberan hidupnya?

“jangan terlalu cemas, jauhkan pikiranmu dari yang seperti itu..” Kangin menepuk pelan bahu Siwon yang ia dapati melamun sejak tadi bahkan membiarkan bayi ikan buntal mereka bergelung di tikar bulu dengan Meow dan puluhan mainannya yang berserakan tak karuan.

Kangin duduk bersanding dekat Siwon.
“waeyo? Kenapa kau membiarkan bayi kita bermain sendiri dan memilih melamunkan hal tidak jelas?” kembali ia bertanya.

Siwon mendesah.
“apa dia akan membenci kita nanti?”

“kau pikir kita membesarkannya dengan cara apa? Dia tidak pantas membenci kita nanti.. karena kita memberinya banyak cinta..”

“justru itu, apa ia akan menganggap kita penipu? Kehidupan kita penuh dosa tapi kita membesarkannya dengan tulus. Bukankah itu aneh?”

“tidak! Tidak ada yang aneh. Donghae anakmu. Anak kita juga.. seorang ayah selalu ingin anaknya bahagia, seorang ayah akan melakukan apapun untuk anaknya.. Donghae akan menerima alasan kita nanti..”

“bagaimana kalau tidak?”

“Dia harus..”

“hyung…” Siwon menoleh menatap Kangin, tidak biasanya namja disampingnya itu berbicara serius. Kangin yang kelihatannya jahat itu memiliki hati yang tulus saat menghadapi Donghae. bukan hanya namja itu saja, bahkan Heechul menjadi gila di depan Donghae. Leeteuk selalu kalah dengan mata Donghae yang merengek.
Ya. Mereka semua menyayangi anak itu.

“apa mungkin kita bisa berhenti dari pekerjaan kita hyung?”

“Kau pikir berapa banyak musuh kita yang akan diam saja jika kau berhenti? Tidak.. mereka malah akan dengan suka hati mencarimu.. atau bahkan mengincar Donghae. aku tidak akan membiarkan itu..”

Krak…
Krak…
Hahahaha…..
Meow…. Meooooowwww…… jja!!
Ouuungggg!! Jjaaa….

Siwon dan Kangin beku. Menghentikan obrolan mereka sesaat. Menatap betapa bahagianya Donghae yang tanpa beban itu. bayi mereka yang semakin hari bertumbuh besar. Menggemaskan dan membuat mereka bertekad untuk selalu menjaganya.
Menjaga tawanya..
Menjaga manjanya…

“Eoojiii….. Ddaaaddyyy…!!!”
Plug!
Bahkan tiba-tiba ia sudah berada diantara mereka. menepuk-tepuk paha Siwon mencari perhatian.
Ya. Sejak ia bisa memanggil Siwon dengan –daddy- kosakatanya sudah lebih banyak. Ia sudah bisa diajak bicara walau masih sulit mengerti.

Siwon tersenyum lembut. Ia tak mau lagi membahas kehidupannya. Ia tak ingin melibatkan dunianya untuk dunia Donghae.
“Jja.. Daddy akan menggendongmu bayi buntal..!!”

Ahahahahaha…
Lalu tawa itu terdengar lagi.
Donghae senang.. sangat senang jika ada Siwon di dekatnya.
Daddy nya menggendong Donghae, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Semakin membuatnya tergelak tawa.

“woooaahh kau senang sekali Hae..” Leeteuk menyapa dengan dot susu di tangannya “kau tidak ingin dengan Appa eoh??”

Donghae menoleh, ia menjulurkan kedua tanganya untuk diraih Leeteuk, minta gendong.
“aigoooo… kau manja sekali eoh? Kau senang punya banyak ayah??” goda Leeteuk sambil mencium pipinya. Lalu memberikan dot susu padanya.
Sedetik kemudian bayi itu diam menyelami rasa susu kesukaannya.

Sementara ia tak peduli dengan tiga orang dewasa dan pembicaraannya yang kembali.
“Siwon-ah, percayalah pada Donghae. kita membesarkannya dengan baik, dan aku yakin ia akan mengerti alasan kita suatu hari nanti” tutur Leeteuk.

Kangin mengangguki, setuju.

“Donghae akan tahu dunia kita nanti, sementara itu biarkan ia menikmati dan memahami dunianya sendiri..”

“Dunia Donghae? seperti apa?”

“seperti…”

“HAE-YAAA~ ANAK PAPA!! I’M COMING ADEUL.. eeuuuhhh… uri sarang adeul, bagaimana kabarmu hari ini? kau tidak kangen dengan Papa eoh? Sudah dua hari kan tidak bertemu??”
Heechul, datang tetiba dengan teriakan yang menggema. Langsung duduk bersimpuh menyamakan tinggi dekat Donghae. Menoel pipi gembul bayi buntalnya. Dan terus menggodanya hingga..

PRAKK!!

“ARGHH!! HAE-YA! Kau memukul Papa eoh?? Kenapa kau suka sekali melakukan itu?” kesal Heechul saat menerima timpukan dot yang berisi separo itu tepat di jidatnya.
Bukan Heechul harusnya yang kesal, karena ia yang mengganggu ketenangan Donghae.

Aahahaahhaa!!
“Ppaaa~ppaa….!!” Tidak ada rasa bersalah. Donghae malah menertawai Heechul yang kesakitan, ia pikir itu becanda saja. padahal kepala Heechul sudah mulai nyut-nyut-an.

“Aisshh! Kau mengejekku eoh? Siapa yang mengajarimu? Jebal.. katakan pada Papa..”
Sungguh apa dia tidak sadar? Bukankah itu hasil ajarannya selama ini?
Leeteuk, Kangin dan Siwon hanya menggelengkan kepala bersamaan. Bahkan mereka makin heran ketika Donghae sudah berada di gendongan Heechul, lalu keduanya bergulung-gulung di tikar bulu diantara mainan Donghae dengan Meow yang terus berisik, ingin ikut juga mungkin?
Tapi.. Donghae bahagia dengan itu..

“Itu.. kau lihat Siwon-ah, itulah dunia Hae saat ini. Tertawa. Bermain. Mengadu. Merengek. Menangis manja.. itu dunianya. Biarkan saja, ia akan belajar dengan sendirinya nanti. Dan sampai saat itu tiba.. kita yang harus mengalah sementara untuk ikut menikmati dunianya, dan memastikan dunianya tidak kelam seperti hidup kita..”

Siwon paham sekarang. Untungnya ada mereka semua yang terus mengingatkannya untuk melakukan hal yang terbaik, untuk mengisi dunia Donghae..

:
:

Baby Hae! ✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ