(19) No..no Liyon!

925 106 24
                                    

OoOoO

“Donghae-ya, siapa yang menyuruhmu membuat zoo di rumah eoh? Lihat.. kebun kita jadi ramai..” cerca Siwon.
Pagi itu ia bangun seperti biasa. Namun waktu menjalankan rutinitasnya, olahraga. Betapa ia menjadi terkejut mendapati halaman rumput hijaunya menjadi kebun binatang. Memang kemarin ia tak memperhatikan tempat itu karena lelahnya.

Dan sekarang, lihat saja..
Donghae, yang rambutnya diikat satu oleh Leeteuk persis seperti ekor Nemo di atas kepala, dengan santainya hanya duduk dengan kaki telanjangnya ia selonjorkan. Dot yang masih penuh dengan susu. Dan piyama yang kebesaran. Sesekali kaki kirinya menggesek-gesek rumput.
Meow yang ikut dengannya, ia bahkan sudah menjejak seekor Ducki yang mematuk jari kelingkingnya.

Sebenarnya menggemaskan melihat bocah polos itu. Siwon bahkan sesekali masih berniat untuk memakannya.. apalagi saat menyentuh pipi tembemnya.. astaga! Siwon harus menahan diri jika tidak ingat kalau itu anaknya sendiri.

“Daddy… daddy… duckki….” Bukannya menjawab ia malah mengadu, karena hewan itu terus mematuk jarinya. Ia tidak menangis tapi lama-lama jengkel juga.
Bahkan dengan mata memelas ia menujuk jarinya yang mulai memerah..

“makanya jangan sembarangan memelihara hewan Choi Donghae… kau paham eoh?? Arrachii??”

“Acchiiiii…..”

“kalau kau paham kenapa masih melakukannya?”

Donghae diam.. dia berhenti mengenyut dot-nya, memandang Siwon seakan paham apa yang dikatakan daddy-nya sampai kemudian..

Braaakkk!!
Ia lempar dot-nya jauh-jauh.. bayi gembul itu lalu memeluk betis Siwon yang bercelana diatas lutut. Tanpa basa-basi ia berikan satu tanda cinta di sana..!

Arrrrrgghhhh!!!
“DONGHAE! apa yang kau lakukan? sakit….”
Rupanya dengan giginya yang sudah banyak tumbuh itu, Donghae menggigitnya. Ah!
Siwon tahu jika bocah itu punya kebiasaan memeluk kaki mereka jika ada maunya, tapi tidak dengan ‘menggingit’.

Donghae malah tertawa… ia senang mendengar teriakan daddy-nya.
Ahhahahahahahahahahaha……. “Daddy appooooo~??” pandangnya penuh tanya.

Hahssss.. Kalau bukan bayi mungkin sudah ia tendang sejak tadi..
“Hae-hae.. ikan buntalnya daddy… yang sekarang pipimu seperti gelembung! Jangan lalukan itu nde.. kotor! Kau tahu?”

“eouhm..” angguknya hingga ikatan rambut itu ikut bergerak, sementara bibir mungilnya mengerucut.

Siwon batal untuk melanjutkan olahraganya. Ia lebih tertarik dengan bayi-nya. Lalu dengan ringan ia angkat buntalan gembul itu.

Ah! Melihat Donghae seperti ini saja sudah membuat hati Siwon gemas. Bagaimana puteranya bisa tumbuh secepat itu?

Sepertinya kemarin baru saja ia mengenakan baju bintang laut dan merangkak di lantai. Ia juga masih ingat bagaimana Donghae memanggilnya –dadda..-

“Hei.. dengar Daddy, Hae tidak boleh nakal.. kau boleh memeluk kaki daddy tapi jangan menggigit..” ulangnya sekali lagi “gigi Hae tidak untuk menggigit betis.. tapi chicken..”

Donghae kembali tertawa. Ia malah memukul-pukul wajah Siwon dengan telapak tangan kecilnya.
Astaga!!
“aigooooo baby.. apa kau sangat mencintai daddy sampai melakukan ini semua?” sebenarnya sakit juga dengan pukulan itu tapi Siwon tak tega untuk memarahinya lagi.

“daddy…. Bogo-ipo!”

“heum?” Siwon mengerutkan kening, satu kata lagi yang membuatnya trenyuh “kau merindukan daddy? Begitu?”

“ahahahaha.. bogo-ipo!!” ucapnya lagi lalu..
Plug~!
Bayi buntal itu memeluk Siwon erat dengan tangan mungilnya yang bahkan tak sampai begitu ia merangkul leher sang daddy. Kepala kecilnya mulai nyungsep di dada Siwon. Hingga kuncir rambutnya mengenai dagunya.

“ah.. kiyowoo~” Siwon senang diperlakukan seperti itu “apa kau hanya merindukan daddy? Kau tidak pernah melakukan ini pada Heechul Papa dan Kangin Abeoji kan?”

Donghae tak menjawab. Ia tak mengerti dengan pertanyaan itu. yang jelas ia sudah nyaman sekarang. Bahkan sepertinya Siwon tak terganggu dengan bau tubuhnya yang baru saja bangun tidur dan belum mandi.

“yaa… ya… apa yang kau lakukan?”

Entah kenapa Donghae makin menelusupkan kepalanya di ceruk leher Siwon. Seakan tidak ingin daddy-nya itu pergi lagi.

“Daddy… tumolo beli Liyon..”

MWO? Siwon mendelik. Apa katanya tadi? tomorrow beli Lion?
“No no! Hae.. Lion No no..!! Besok kita beli puppy saja otte?”

“Li~yon daddy~”

“Iya.. Puppy itu dongsaeng-nya Lion.. okey?”

Donghae mengangkat kepalanya menatap Siwon. “saengi??”

“euhm, saengi..”

“aegy??”

“euhm.. no..”

“aaahhh~ daddy.. Hae joaahh liyon…”

Hah! Siwon menghela napas panjang. Masih menatap bayinya dalam dekapan. “dengar buntal-nya daddy.. nanti kalau Hae sudah besar, kau boleh beli Lion, sekarang dongsaengnya dulu ya.. kita beli puppy.. kau tahu puppy lucu seperti Meow.. mereka bisa menjadi teman..”

“kiyowo?”

“euhm seperti Hae juga.. punya pipi gelembung..” cium Siwon di pipi lembutnya.

“ahahahahaha… daddy…. Anggeee….” Pekiknya senang “jja.. puppy.. no..no tumolo..”

“wooaahh, kau tidak mau besok membelinya? Sekarang??”

“Nde!!” serunya senang.
Baiklah.. setidaknya Siwon tidak harus susah payah memelihara Lion kan dirumahnya? Akhirnya ia membawa bayi itu membeli apa yang diinginkannya sebelum ia minta yang lain lagi.
Walau sebenarnya ia heran, kenapa Donghae suka mengoleksi hewan piaraan dari pada mainan..

::
::

Baby Hae! ✔️Where stories live. Discover now