30. Teman

181 19 1
                                    


HARI ini Lintang sudah bisa masuk sekolah seperti biasa setelah beberapa hari izin tidak masuk karna harus dirawat dirumah sakit. Sebenar nya bukan sekali dua kali penyakit Lintang itu kambuh, Tapi sering. Apa lagi jika Lintang kelelahan. Hanya saja perihal penyakit yang diderita Lintang cuma guru-guru dan teman-teman nya saja yang tahu.

Mengingat bagaimana Lintang yang sangat irit bicara, Lintang yang tertutup, Lintang yang jarang berinteraksi, Lintang yang lebih suka diam. Jadi tidak banyak yang tahu bagaimana keadaan Lintang yang sebenarnya kecuali orang-orang terdekat nya.

"Lintang kamu sudah sembuh?" Tanya Bu Susi pada Lintang, Kebetulan saat ini adalah jam pelajaran Bu Susi.

Lintang mengangguk "Sudah Bu"

"Syukur lah" Ucap Bu Susi lega

"Baiklah anak-anak kita mulai--"

"Bu" Altair mengangkat tangan nya

"Kenapa Altair?"

"Saya mau ngomong sesuatu"

"Udah kaya mau nembak cewe aja lo pake ngomong sesuatu segala" Celetuk Gilang yang mengundang tawa dari murid yang lain

"Lo mau nembak Bu Susi Al?" Tanya Juna

"Jangan ngadi-ngadi cinta gue cuma buat Naura" Jawab Altair membuat Juna memutar bola mata nya malas

"Altair kamu mau nanya apa? Kalau tidak penting lebih baik kamu diam jangan memancing kesabaran ibu" Ujar Bu Susi mewanti-wanti karna Altair itu suka sekali memancing emosi orang entah dengan ucapan atau kelakuan nya

"Gini Bu, kaya nya Lintang masih kurang sehat deh jadi saya mau menawarkan diri buat gantiin Lintang diolimpiade nanti gimana Bu?" Ucap Altair dengan percaya diri, sontak membuat seisi kelas menatap ke arah nya.

"Dih waras ga lo ngomong begitu" Cibir Gilang

"Nilai matematika lo aja masih 30 mau sok-sok'an ikut olimpiade" Seru Bima

"Mau jadi apa sekolah ini kalo lo yang ikut lomba" Ucap Juna

"Hancur sudah nama sekolah dan seisi nya kalo lo yang ikut lomba" Balas Gilang

"Gue nanya Bu Susi, jadi kalian diem aja hyung" Ucap Altair pada teman-teman nya

Bu Susi menghela nafas mendengar pertanyaan Altair "Lebih baik kamu perbaiki dulu nilai-nilai kamu yang semrawut itu. Pr saja kamu masih suka tidak mengerjakannya ini mau ikut olimpiade"

"Ibu ngeremehin kemampuan saya ya? Ibu berdosa banget" Sahut Altair dramatis

"Ibu bicara apa ada nya"

"Bu harus nya ibu kasih peluang buat murid- murid yang lain jangan yang pinter aja yang diikutin lomba ibu pilih kasih kalo kaya gitu" Protes Altair

"Terus menurut kamu yang harus ikut lomba itu murid yang modelan nya kaya kamu?" Tanya Bu Susi "Yang nilai MTK nya 30 fisika 35 IPS 55 biologi 80 belum lagi nilai yang lain, ditambah kamu suka terlambat suka membuat masalah dan sering melanggar peraturan" Ucap Bu Susi panjang lebar

"Ga temen saya ga ibu emang kalo soal ngejelekin saya tuh pada pro-pro banget" Altair menggelengkan kepala pelan sekaligus heran

"Gini ya Bu walaupun saya ga sepinter Lintang tapi nilai biologi saya 80 itu udah cukup membuktikan kalo sebenernya saya itu pinter, ditambah lagi saya ganteng, siapa tau bisa memikat juri terus saya jadi juara kan." Ucap Altair dengan membawa kegantengan nya yang tak pernah terlewatkan

"Ganteng doang mana bisa bikin menang" Cetus Bima

"Halahhh bilang aja lo pengen berduaan sama Naura make begitu lo" Ceteluk Gilang

NaurAltair (END)Where stories live. Discover now