Part 33 - Ternyata Hanya Sementara

176 40 101
                                    

Hay gays. Karena ini akhir bulan sekaligus akhir tahun. Aku usahain update setiap hari.

Tolong jangan siders ya. Hargailah jika ingin dihargai.

Masa kalian baca ceritanya Binar yang penuh lika-liku cuma intip-intip doang sih.

Bintangnya dipencet dulu dong.

Play List Kamu||  Kukira Kau Rumah ~ Amigdala (Seivabel Cover)

Happy Reading.

🍁🍁🍁
Fatamorgana itu kamu. Dari kejauhan, menawarkan kebahagiaan, menawarkan keindahan. Namun, saat didekati kamu gak ada, kamu gak nyata. Mungkin saja, kamu hanya penasaran sampai menelusuk masuk dalam hidupku yang penuh lika-liku, sampai akhirnya, kamu pergi meninggalkan luka baru.
🍁🍁🍁

Dana terlihat gagah menggunakan kemeja putih yang dibaluti jas hitam, tak lupa dengan celana bahan berwarna senada. Hal itu membuat ketampanannya bertambah.

Jika boleh jujur, Dana malas untuk mendatangi pesta itu. Namun, Dana tahu jika Binar akan pergi ke sana. Dana harus segera mencegah hal ini terjadi sebelum semuanya terlambat.

"Woy, Mas Bro. Rapih bener lo." Jo saja sampai terkagum-kagum melihat penampilan Dana.

"Kok lo bisa di kamar gue?" tanya Dana.

"Tadi gue ketemu orang tua lo, mereka nyuruh gue langsung ke sini aja." Malem Jo berjalan ke arah meja rias.

"Jadi orang tua gue udah pergi duluan?"

"Iya, baru aja mobilnya pergi." Jo mengambil parfum milik Dana, dan menyemprotkannya di tubuhnya. Maklum, parfum orang kaya. Jika beli, belum tentu dia mampu.

"Sial." Dana menggertakkan giginya, tangannya pun mengepal kuat.

Jo menatap Dana lewat pantulan kaca. "Lo kenapa, sih? Gak biasanya ngumpat gitu. Lo marah, gue minta parfum impor lo?"

"Bukan."

"Terus apa?"

Helaan napas Dana terdengar kasar. "Gue tau, alasan Papa berangkat duluan ke sana. Gue gak mau hal itu terjadi."

Jo membalikkan badan. "Maksud lo?" Detik berikutnya, Jo sadar akan maksud ucapan Dana. "Jadi, lo beneran mau di---"

"Jangan dibahas. Gue enek denger nama itu," potong Dana. Cowok itu mengambil kunci mobil di atas nakas. "Ayo pergi sekarang, sebelum semuanya kacau."

Jo mengembuskan napas, baru saja dia ingin mencoba minyak rambut terbaru Dana, cowok itu sudah mengajaknya pergi.

***

Di halaman depan rumah Marsha, sudah ramai kendaraan. Dana yakin betul, jika tamu undangan sudah datang. "Semoga aja acaranya belum mulai."

Jo mengalihkan pandangannya, lalu bertanya, "Langkah lo selanjutnya mau apa, Dan?"

Dana menoleh. "Cari orang tua gue. Kalau bisa, sekalian sama orang tuanya Marsha."

"Lo yakin?"

"Kenapa gue harus ragu?" Dana balik bertanya. "Daripada entar gue nyesel."

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang