19- Tentang Siapa Arga

974K 84.2K 20K
                                    


Johan berjalan seperti orang mabuk di lorong sekolah, ketiga temannya yang berjalan dibelakangnya pun mati-matian menahan ketawa. Pasalnya, laki-laki itu sangat lemah dengan hitung-hitungan dan berdampak pusing dikepalanya.

"Mbok! Es teh dua gelas sama bakso dua mangkok yang puedes mbok!" Teriak Johan kemudian menelungkupkan kepalanya disela lipatan tangannya.

"Cewek lo gimana, Ndre?" Tanya Ziko, kemudian menyeruput secangkir kopi milik Arga.

"Zik! Anjing lo, ah!" Maki Arga. Ziko menolehkan kepalanya dan kembali menatap Andre menunggu jawaban dari cowok itu.

Setelah kejadian beberapa minggu lalu, Gita atau kekasih Andre yang dilecehkan oleh Bara, yang notabennya musuh dari Arga dan juga para jajarannya, gadis itu tak lagi memberikan kabar sedikitpun.

"Putus." Jawab Andre singkat.

Semua atensi mereka teralihkan, keempat cowok yang berada disisi kanan, kiri, serta depan Andre lantas menolehkan kepalanya dengan terkejut.

"Gila lo! Lo putusin?" Tanya Arga.

(Sebelumnya, untuk masalah pacar Andre. Ada di part 8, part 8 udah dihapus karena konfliknya masih acakadul. Dan akan dibenarkan diversi cetak) (tenang ya para hadirin. Yg dihapus cuma satu part aja kok)

Andre menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi plastik yang ia duduki saat ini. Mata tajamnya menatap satu-persatu teman-temannya dengan bergilir.

"Lo bahkan tau sendiri gimana sifat gue. Gue gak bakal putusin Gita cuma karena posisi dia yang gak suci lagi," ucap Andre.

"Dia yang putusin gue. Dengan alasan, dia gak mau gue mikirin dia terus, dan dia bilang kalo---- gak pantes buat gue." Lanjutnya. Andre menghisap sembulan asap yang berasal dari bahan nikotin yang ia apit pada sela-sela jemarinya.

Sangat jarang seorang Andre menghirup asap rokok, ia tahu dampak bahayanya dikemudian hari. Namun, ia tidak bisa jauh-jauh dari bahan nikotin tersebut jika dirinya sedang diambang masalah.

"Besok dia mau ke London, gue besok izin gak masuk sekolah mau anterin dia sampe bandara," ujarnya.

Arga yang sangat paham dengan parasaan Andre saat ini lantas, menepuk bahu Andre untuk menguatkan laki-laki itu. Arga juga kalau berada diposisi Andre bakal menjadi orang yang bersalah seumur hidup. Gagal menjaga gadis yang dicintainya.

"Kalo jodoh bakal balik lagi ke lo. Lo sekarang tugasnya nunggu, nunggu dia balik kesini buat lo atau bahkan nunggu dia punya pasangan baru." Ujar Arga.

"Gue juga---" ucap Johan terpotong lantaran teriakan melengking dari jarak lima meter sangat mendengung di indera pendengarannya.

"MPOK ATI BELI SAYUR KOL SAMA DONDON! OY EMBOK YANG PALING BAIK HATI, GHEA PESEN SEMUR JENGKOLNYA DONG!"

Johan, dan juga ketiga temannya terlonjak kaget dengan teriakan melengking nan cempreng milik Ghea--- sahabat sejatinya Syera.

Disana ada Ghea yang berdiri dengan berkacak pinggang, kacamata hitam yang melekat dimatanya dan topi sekolah yang terpasang miring dikepalanya.

Ghea itu salah satunya cewek yang enggak ada feminim-feminimnya sama sekali. Pakaian yang amburadul dan seadanya membuat orang lain memberikan gelar khusus dan panggilan khusus untuk Ghea.

Ghemet! Atau dalam artian, Ghea Jamet!

Johan berdiri dari duduknya, langkah jenjangnya menghampiri Ghea yang nampaknya anteng-anteng saja berdiri didepan rak-rak jajanan kantin Mak Ati.

Johan berkacak pinggang. "Ini sekolah bukan hutan. Lo kalo mau teriak-teriak mending cari yang tempat sepi. Dasar keturunan gorila!"

Ghea menoleh saat telinganya mendengar suara bariton yang tak begitu asing baginya. Gadis cantik itu menghela nafasnya lelah, dia lagi dia lagi. Mantan sontoloyo yang pernah Ghea punya.

ARGANTARA Where stories live. Discover now