48- Santoso vs Ferguso

747K 64.5K 30.8K
                                    

Halo-haloooo!!!

Gimana kabar kalian? Masih ngikutin jejak Argantara sampai sini?

Kalian tau story Argantara dari jalur mana nih? Jalur mandiri? Jalur temen? Atau jalur postingan grup?

°°°°°°

Berjalan dikoridor dengan gayanya masing-masing. Arga bersiul pelan dengan tampilan rambut yang dikucir aple. Cowok itu sengaja mengucir rambutnya, karena hari ini akan mengadakan senam bersama. Elang membusungkan dadanya saat melewati barisan beberapa cewek yang dilintasi. Cowok itu merasa paling keren sendiri.

"Gak usah sok lo, cil. Perut lo belendung noh!" Johan menepuk perut Elang yang sedikit menonjol.

"Ganggu aja anaknya mail!"

Johan melebarkan bola matanya. "Gue bilangin bapak gue lo ya!"

"Off lah, gak usah ditemenin. Mainnya aduan, dasar anak bapak!" Sindir Elang. Cowok itu menjegal kaki Johan.

Mata tajam milik Arga mengeliling mencari sosok perempuan yang dari ia masuk tadi tidak memunculkan batang hidungnya. Hingga bola matanya menangkap sosok perempuan yang tengah berdiri didepan mading. Cowok itu berlari-lari kecil mendahuli keempat temannya.

"Hai cewek," sapa Arga pada perempuan itu.

"Maaf mas saya cowok." Dengan suara yang ia buat-buat membuat cowok ini tak tahan untuk mencubit gemas pipi Syera.

"Ada pengumuman apa?" Tanya Arga.

Syera menolehkan kepalanya. "Besok seluruh kelas dua belas bakal camping di bogor. Gak wajib sih tapi pengen, boleh ya Ga, plis," pinta Syera sembari mengatupkan kedua tangannya memohon.

Arga menganggukkan kepalanya. "Daftar aja, nama gue juga sekalian. Soal biaya nanti biar gue yang bayarin,"

Syera tersenyum lebar. "Makasih!"

"Sama-sama, sayang. Ghea mana? Tumben sendirian?" Tanya Arga.

"Males ah, dia gak masuk. Sendiri mulu gue," kesal Syera.

"Kan ada gue, ayo gue anter ke lapangan."

Syera mengangguk semangat, menarik kaos Arga kemudian berjalan menuju lapangan. Arga mmbuang nafasnya kasar, melepaskan tangan Syera dari kaosnya dengan paksa.

"Arga lo---" ucap Syera kaget. Tidak seperti biasanya Arga menolaknya seperti ini.

"Gini yang bener." Arga melingkarkan tangannya pada pinggang Syera.

°°°°°

"Gue kira ada cahaya Illahi, ternyata kepala pak botak yang bersina,." Johan tertawa jahat meledeki pak Botak yang berada disampingnya.

Lima cowok itu berbaris paling belakang sendiri, dengan malas-malasan mereka bergerak. Kecuali Johan, entah cowok itu bergerak seperti cacing kepanasan.

"Pak, kayaknya dirumah bapak gak perlu pake bohlam deh. Itu aja udah bersinar," Johan terkikik geli melihat raut kesal gurunya.

Pak Botak menendang kerikil hingga mengenai kaki Johan. "Bapak doain kamu gak dapet jodoh!"

Pak Botak memakai topinya dengan asal, kesal dengan murid laknatnya ini. Ingin rasanya pak Botak memutar waktunya, dan tidak menerima murid modelan Johan ini.

"Lang, gerak, Lang! Gimana gak belendung tuh perut!" Tutur Johan dengan jari telunjuk yang menunjuk kearah perut Elang.

"Babi, diem lo!" Sentak Elang. Entah sejak kapan cowok polos ini sudah mulai berani berkata kasar.

ARGANTARA Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu