24-Surga Dibawah Telapak Kaki Arga

896K 80.7K 14.3K
                                    

Happy reading

Kelopak mata yang dihiasi bulu mata lentik itu beberapa kali mengerjapkan matanya kala sinar matahari menembus masuk matanya yang tertutup. Sedikit mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menghalau sinar matahari yang menyilaukan matanya. Gadis itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 06:55.

Awalnya gadis itu terlihat biasa saja, detik berikutnya ia melebarkan bola matanya, kemudian menatap cepat jam dinding yang terpasang apik dikamar ini.

"Gue telat, Gila!" Pekik Syera. Kemudian gadis itu turun dari atas kasur empuknya dan menyambar handuk yang tersampir diatas kursi belajarnya.

Syera keluar kamar mandi lengkap dengan seragam khususnya yang melekat dibadannya.

Soal Arga? Entahlah dimana perginya cowok itu sepagi ini. Waktu sholat subuh tadi, ia masih melihat Arga, bahkan cowok itu mandi lebih awal dan sudah lengkap dengan seragamnya. Katanya sih, agar tidak kesiangan.

Suara gemercik air yang ditimbulkan dari dalam kamar mandi membuat Arga yang baru saja memasuki kamarnya lantas menolehkan kepalanya.

"Tumben banget bangun siang." Gumam Arga.

Sembari menunggu Syera selesai bersiap-siap, cowok itu mengambil ponselnya yang baru saja bergetar menandakan notifikasi pesan baru saja masuk pada ponselnya.

Johanjing
Online

Njing!
Nyet!
Woi Arganjing!

Oit
Apaan, sat!

Bagi contekan lah.
Gue belom sama sekali mapel biologi.

Nanti disekolahkan

Mapel matematika juga
Gue lupa

Arga mencibibikkan bibirnya, Johan ini tipikal teman yang tidak tahu diri, bukan?


Suara decitan pintu kamar mandi mengalihkan atensi Arga. Cowok itu mendongakkan kepalanya dan mendapati Syera yang sudah lengkap dengan seragamnya. Yaah! Padahal Arga sengaja nunggu disini agar bisa melihat Syera yang-----

Maksudnya yang memakai baju biasa agar mengulur waktu biar telat, jangan berpikir negatif terus, ya.

"Tumben banget bangun siang," ucap Arga pada Syera yang tengah mengeringkan rambutnya.

Syera menoleh. "Lo juga kenapa gak bangunin gue?"

Arga berjalan ke arah pintu kamar, cowok itu mengambil sabuknya lalu memasukkan sabuk tersebut disetiap lubang celana abu-abunya. "Lo yang kebo. Udah berapa kali gue bangunin lo, untung gue masih ada hati buat gak ninggalin lo." Ujarnya.

Syera berdecak malas, gadis itu berjalan mengambil tas-nya yang tersampir dibelakang pintu, kemudian sedikit memoleskan liptint pada bibir ranumnya.

Gadis itu tersentak lantaran liptintnya direbut paksa oleh Arga. "Lo---"

"Gak usah centil lo jadi cewek. Pake segala make liptint lagi, biar apa? Biar dilirik cowok? Iya?" Potong Arga sembari membuang liptint milik Syera kedalam kotak sampah.

Syera melebarkan bola matanya, oh my God! Liptintnya--- lebih tepatnya liptint mahalnya yang dibelikan oleh ibundanya dibuang begitu saja oleh Arga.

ARGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang