BWB 3

3K 324 8
                                    

Alesha mencari-cari penghuni rumah yang ia masuki. Pintu tidak di kunci, jadi ia bisa langsung masuk ke dalam rumah besar itu. Suasana hening, tidak ada suara di rumah

"Assalamu'alaikum" ucap Alesha setengah berteriak.

"Ada orang gak?"

"Woy ... ada orang gak?"

"Berisik banget sih" ucap seorang pria yang baru keluar dari kamarnya.

"Bang Rafa, Bunda mana?"

"Ya Allah Sha, masih aja gak bisa bedain mana Rafa mana Rafi, ini aku Rafi bukan Rafa" ucapnya kesal.

"Ups ... Ini Abang Rafi?" tanya Alesha meyakinkannya.

"Iya, ini Rafi"

Rupanya Alesha masih belum bisa membedakan kakak sepupunya yang kembar itu, karena wajah mereka sama-sama memiliki ketampanan yang sama dan memang sulit dibedakan, bahkan seperti tidak ada perbedaannya, hanya saja cara mereka bicara beda, Rafa sedikit kasar, sedangkan Rafi sedikit sopan dan lembut.

"Hehe ... Sha masih bingung"

"Dasar" ucapnya mencubit hidung Alesha.

"Aw ... Sakit ih" Alesha memukul tangan Rafi

"Jangan kencang mukulnya, aku juga sakit"

"Biarin. Bunda mana?"

"Keluar sama ayah"

Alesha menghempaskan tubuhnya di atas sofa, lalu memejamkan matanya.

"Kalau mau numpang tidur, mending jangan ke sini"

"Siapa yang mau tidur? Aku lelah Bang, banyak mobil yang diperbaiki"

"Kasihan, sini abang pijit"

"Nah gitu"

Walaupun Rafi adalah sepupunya, tapi Alesha dan Rafi adalah sepupu seperususuan, karena Bundanya pernah memberikan ASI waktu Alesha kecil, bunda Rafi lah yang memenuhi kebutuhan Alesha saat ia membutuhkan asi seorang ibu. Mereka sudah seperti saudara kandung sendiri dan usia mereka hanya berbeda satu tahun saja, beda dengan Luna, usia Luna Alesha beda 5 tahun oleh sebab itu Luna lah paling tua di antara mereka.

Alesha memejamkan matanya, merasakan pijitan Rafi yang lumayan menghilangkan rasa pegal di tangannya.

"Woy ngapain?"

"Pijit Bang. Bang Rafa mau ke mana?" tanya Alesha menatap pakaian Rafa yang rapi.

"Keluar sebentar, kenapa?"

"Gapapa, cuma nanya"

"Mau ke mana Fa?"

"Keluar sebentar Bun"

"Jangan pulang senja"

"Iya"

"Bunda" ucap Alesha

"Eh, ada Alesha? Sudah lama sampai?" tanya Aliya mendekati Alesha yang masih di pijit Rafi.

"Baru saja kok Bun" Alesha langsung mencium punggung tangan Aliya saat wanita itu mendekatinya

"Nginap di sini, Nak?"

Alesha bangun, lalu memeluk Aliya. "Gak Bun, cuma mau ketemu Bunda. Kangen"

Melalui Aliya lah ia bisa bermanja-manja dan merasakan kasih sayang dari seorang ibu, walaupun Aliya bukanlah ibunya. Aliya adalah adik dari Ibunya Alesha dan Luna, Bunda Alesha dan Luna adalah saudara kembar, mereka dilahirkan di hari yang sama dan meninggal di hari yang sama juga, Alena bunda Alesha meninggal saat melahirkan Alesha sedangkan Alina bunda Luna meninggal ketika menjalani hukuman di penjara, bundanya meninggal saat melaksanakan sholat. Sedangkan ayah Luna meninggal saat usia Luna 5 tahun.

Bukan wanita biasa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang