62. Bukan mimpi!

426 59 6
                                    

Yay, akhirnya up setelah beberapa hari ini gak update🤣

Semangat nunggu next up nya ya✊






Vanilla kini sedang terduduk di pinggir danau, iya, danau yang sama pada saat Vanilla menunggu Rey datang tiga bulan silam.

Vanilla menghela nafas berat, membiarkan terpaan angin menerbangkan rambut lurusnya. Seperti biasa, jika ada masalah, Vanilla akan meringankannya dengan melihat alam sekitar.

Terimakasih tuhan, telah memberikan bumi yang cantik ini.

Besok kabarnya Rey akan kembali bersekolah, hal itu membuat Vanilla khawatir. Susah payah ia menjauh dari Rey, tapi jika dia kembali bersekolah, tentu saja tidak menutup kemungkinan bahwa mereka berdua akan bertemu.

Vanilla ingin benar-benar lepas dari Rey, jika ia bertahan pun percuma. Rey sangat mencintai Michelle, susah untuk masuk dan menyelinap di antara mereka. Lagipula, Vanilla tidak mau di-cap PE-LA-KOR.

Huh, ternyata mencintai seseorang memang se-rumit ini. Tapi seharusnya Vanilla tidak boleh menyesal, ini semua resiko. Setiap menjalani hubungan, pasti akan ada resikonya. Entah ditinggalkan atau meninggalkan.

Itu sebabnya Author jomblo wae:v

Tapi ada satu hal yang benar-benar menyedihkan, cinta ini berawal dari Rey yang terus bersikeras menumbuhkan benih-benih cinta di hati Vanilla, tapi setelah tumbuh besar Rey malah meninggalkannya begitu saja, bahkan dengan cara yang bisa dibilang sangat menyakitkan.

Iya, tahu. Rey tidak bersalah dalam hal ini, semua ini karna keadaan, Vanilla pun bingung ingin menyalahkan siapa.

"Ekhem.."

Vanilla terkejut, dia menoleh. Mendapati wajah Rey di belakangnya.

"R-Rey..?"

Rey tersenyum, dan duduk di samping Vanilla, membuat Vanilla bingung sekaligus senang.

"Sendirian aja?" Rey bertanya.

Vanilla hanya mengangguk. Entah kenapa rasanya sangat canggung, apa karna selama tiga bulan terakhir mereka tidak pernah bicara?

"L-lo cewe yang di rumah sakit itu kan?"

"Iya, sorry ya. Pasti Lo kaget denger pernyataan gue, apalagi gue ngaku-ngaku jadi pasangan Lo."

"Hm, gak pa-pa. Gue udah maafin kok.." Rey menjawab. "Gue boleh nanya gak?"

"Boleh.."

"Emang kita saling kenal ya?"

Vanilla benar-benar terkejut, dia berusaha tetap tenang di hadapan Rey.

Vanilla menggeleng. "Enggak, kita gak saling kenal.."

Bego!

Kenapa gak ngaku aja hm?!

Dasar gobl*k!

Sebenarnya, Vanilla lakukan ini agar Rey tidak menjauhinya, siapa tau saat Vanilla menjelaskan bahwa mereka sebenarnya pasangan, Rey malah marah dan kembali menjauh dari Vanilla.

"Trus, kenapa Lo bisa ada di rumah sakit? Dan kenapa Lo bisa kenal sama gue?"

"Siapa sih yang gak kenal sama Lo? Lo kan cukup terkenal di SMA BERLIAN."

"Lo sekolah di sana?"

Vanilla mengangguk. "Iya, gue sekolah disana, Lo juga kan?"

"Iya, besok gue juga mulai sekolah di sana.."

Marshmellow {END}Where stories live. Discover now