44. Quality Time

445 61 1
                                    

Vote dulu ya!

Kasih tanggapan kalian tentang part ini di kolom komentar.

Yang belum follow, hayu lah follow dulu!





Pagi ini Rey sedang berada di kamar Reyna. Dia sedang berbaring di paha sang adik, sementara tangan Reyna mengelus kepala kakaknya.

"Menurut Reyna, mending kakak temuin aja kak Vanilla, bilang kalo semua itu emang kesalahan kakak karna terlalu emosi." Tutur Reyna.

"Tapi gue takut Mell gak maafin gue Na, gimana kalo pas gue Dateng ke sana gak dibukain pintu?"

"Dobrak aja pintunya, kalo rusak tinggal ganti. Kan uang kakak banyak!"

"Reynaaa!!" Kesal Rey.

Reyna tertawa. "Ya kalo gak dibukain pintu, kakak balik lagi aja, kan gak bisa maksain, mungkin kak Vanilla butuh waktu.."

Rey hanya mendengarkan.

"Kalo pun gak dimaafin, seenggaknya kakak udah berusaha buat baikan, kan?"

"Iya Na, kalo gitu Kakak kesana dulu." Pamit Rey.

Sebelum keluar, Rey mengecup kening sang adik, lalu melanjutkan niatnya.

🌈🌈🌈

Rey mengambil jaket dan kunci motornya, dia harus ke rumah Vanilla sekarang juga. Namun, saat membuka pintu rumah ternyata. Vanilla sudah ada di depan pintu rumahnya.

"H-haii..?" Vanilla menyapa dengan canggung.

Tanpa aba-aba, Rey langsung memeluk tubuh Vanilla. "Maafin gue, gue tau gue salah.."

Vanilla menggeleng pelan. "Yang salah itu gue, harusnya sebelum berangkat aku ngomong dulu kalo kita mau ketemu sepupu gue.."

"Jadi, kita baikan?" Rey mengacungkan kelingkingnya.

Vanilla mengangguk lalu mengaitkan kelingkingnya dengan Rey. "Tapi beli Boba ya?"

Rey tertawa lalu mengacak rambut Vanilla. "Iya-iya, kita bakal beli Boba.."

"IKUT WOIII!!" Teriak Glen dan Zean yang tengah berdiri di gerbang rumah Rey.

"Mereka ikut gak pa-pa kan Rey? Gue yang bawa mereka ke sini, tadi sebelum ke sini gue minta pendapat mereka tentang masalah kita.."

Rey menghela nafas. "Iya deh, iya.."

Akhirnya mereka berempat pun pergi ke Mall bersama.

🌈🌈🌈

"Busettt! Cakep amat tuh cewek, tapi sayang mukanya judes!" Ujar Glen saat melihat seorang cewe lewat di depan matanya.

"Lu kalo mau deketin cewe jangan kebanyakan milih! Semakin Lo nyari yang sempurna, Lo semakin susah dapetinnya.." Rey memeberi nasihat.

"Eh Glen, Lo mau tau gak tempat dimana ada cewe cantik, penyabar, baik, dan gak banyak protes?" Zean bertanya.

"Dimana tuh?"

"INDOSIAR!!"

Glen hanya membuang nafas kasar mendengar jawaban Zean. "Btw, di Indosiar kan sering banget tuh ada adegan KDRT, kenapa kameramen nya gak nolongin aja sih?! Dimana letak hati nuraninya coba?!"

Marshmellow {END}Where stories live. Discover now