52. Sahabat?

466 63 3
                                    

Gaes, Marshmellow enaknya end berapa part ya? Ini kan udah lumayan banyak. Takutnya kalian bosen hehe..






Part nya gak terlalu panjang karna gue lagi galau:(

Rey kali ini sedang berada di rumah Vanilla, membujuk gadis itu agar mau ikut makan malam di restoran bersama Rey.

"Gue tau Mell gue salah, bahkan kayaknya percuma kalo gue minta maaf ke elo, Lo gak bakal maafin kan?" Rey bertanya.

"Bukan gitu Rey."

"Trus mau Lo apa sekarang? Gue ikut aja.." pasrah Rey.

"Kita.." Vanilla mulai menatap Rey kembali. "Temenan dulu aja."

Ah sudahlah, jika ditanya seberapa sakitnya hati Rey, tentu saja lebih sakit dari kemarin.

"T-temenan?"

Vanilla mengangguk. "Entahlah, gue gak mau berada di fase dimana gue kecewa sama pasangan sendiri.."

Apa se-berat itu trauma Vanilla hingga enggan untuk memulai hubungan?

Rey menghela nafasnya dalam-dalam. "Oke, gue mau.." Rey menjawab, tentunya dengan perasaan yang berat.

"Lo tunggu di luar, gue mau siap-siap."

Rey mengangguk lalu menunggu Vanilla di mobil.

Memikirkan perkataan Vanilla barusan benar-benar menyayat hati Rey, apa Rey harus membangun hubungan ini dari awal lagi?

🌈🌈🌈

Disinilah mereka, di sebuah restoran mahal yang Rey sewa. Iya, Rey menyewa restoran itu khusus untuk mereka berdua.

Hening.

Itu yang terjadi di dalam restoran tersebut, keduanya saling diam, entah mengapa rasa canggung menyelimuti atmosfer di sekitar sini.

Padahal, mereka dulu sangat akrab dan humoris, tapi sekarang takdir membalikkan keadaan.

Rey meneguk salivanya. "Gimana kabar Lo?"

Pertanyaan macam apa itu?! Seperti orang baru kenal saja!

"Baik,"

"Besok Lo sekolah kan?"

"Iya."

"Gue anterin ya..?"

"Gausah, makasih."

Ah, Rey baru menyadari. Ternyata mencari topik pembicaraan sangat susah! Rey benci situasi ini, ia ingin kembali ke masa lalu, dimana Vanilla sangat menggemaskan.

Kini makanan yang mereka pesan sudah datang, terlihat sangat lezat. Vanilla yakin harganya sangat mahal.

Sekarang dentingan antara piring dan sendok mulai terdengar, mereka sibuk dengan makanan masing-masing.

Makan malam formal seperti ini membuat mereka sedikit bosan.

"Gue gak suka canggung-canggung gini Mell.." Rey mengutarakan hatinya.

"Hm, okay."

"Kita temen kan?"

"Iya.." Vanilla menjawab.

Marshmellow {END}Where stories live. Discover now