EXTRA PART. Love Language

48.5K 4K 169
                                    

Duh, harus gimana ini.

Aku bingung, setelah akad dan Walimatul 'Urs, jam sudah menunjukkan jelang waktu Sholat Juma'at bagi kaum lelaki.

Rumah masih ramai, Mas Bram juga masih di depan bersama tamu undangan, keluarga yang mengantarnya sudah kembali pulang. Besok, baru datang kembali beserta Ibu dan keluarga besar, langsung ke Hotel Raden Wijaya. Sementara aku, sudah dibawa masuk kembali ke kamar.

"Sajadah untuk mas Bram, Mbak." Mbak Tatik, rewang baru Ummi masuk ke kamar, meletakkan sajadah di atas tempat tidur. Aku yang duduk di depan meja rias hanya mengangguk kikuk. Rasanya masih aneh. (Rewang = ART)

Ohiya, Mbok Darmi sudah sebulan ini tidak kerja lagi, sudah sepuh, dan digantikan putrinya, Mbak Tatik tadi, yang baru pulang dari Malaysia.


Lin, aku deg-degan.

Kukirim whatsapp pada Linda, tak lama balasannya masuk.

Wkkwkwkwk,

Lah malah ngakak, Linda sudah pamitan setengah jam yang lalu. Adel mulai rewel. Aku merapal doa, sampai doa mau tidur pun kusebut. Apapun, supaya debaran jantungku sedikit mereda, tapi ternyata nggak ada yang manjur.

Duh dredeg.

Terdengar suara pintu kamar diketuk. Punggungku menegak.

"Rin, aku masuk ya." Astaga suaranya. Kupejamkan mata beberapa saat," kamu ngapain? " tanyanya bingung, kubuka mataku dan dia sudah duduk di tepi ranjang, berhadapan denganku yang duduk di kursi dekat tempat tidur. Kami beradu pandang.

"A... Aku, aku tegang, " jawabku gugup.

Mas Bram tertawa kecil, tangannya memegang tanganku dan menggenggamnya erat. Teringat saat selesai menandatangani berkas dan buku nikah, Mas Bram memegang ubun-ubun kepalaku dan membacakan sebuah doa.


Tamat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]Where stories live. Discover now