Target tembus.
Impressive, Bund.
Jangan lupa lanjutin semangatnya buat ikutin cerita ini
🤧🤧Sesuai janji, walaupun sibuk banget tetap update update.
🐼💤 Sebelum kita mulai, minta spam emot MiKe dong, karena MiKe butuh disemangatin di part ini 🐼💤
💤💤💤
"Pergilah, Sya. Cari cowok yang lebih baik. Cowok yang gak akan pernah bikin seorang Misya Margaretha nangis."
Bukan begitu, Ken. Di mata gue, lo itu cowok terbaik. Ini semua salah gue. Salah gue yang udah ngata-ngatain lo. Salah gue yang udah lukain hati lo. Salah gue yang udah buli Angel.
Dan gue nangis, karena gue terlalu sayang sama lo. Kalau gue ketemu cowok yang gak bisa bikin gue nangis, itu artinya gue gak sayang sama dia, Ken.
Jadi bisa gak Ken, jangan ninggalin gue pas lagi sayang-sayangnya?
Misya tersenyum lirih. Sayangnya setelah Kenny menyuruh Misya mencari cowok lain, Kenny pergi meninggalkan Misya sendirian di sekolah. Bahkan, Misya belum sempat menjawab perkataan Kenny tadi.
Misya mengerahkan seluruh tenaga, akhirnya tiba di depan rumah juga setelah berjalan lama. Entah sudah berapa puluh kali Misya memukul kepalanya, tetap saja Kenny berada di dalam pikiran.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Misya melirik ke arah tong sampah. Misya ketawa gila dibuatnya. Lelucon apa ini? Baru saja tadi pagi Misya membuang pemberian mantan ke tong sampah, Kenny mengemis-ngemis minta balikan, siapa sangka malamnya gantian Misya yang mengemis untuk balikan? Roda kehidupan berputar itu nyata.
Misya kembali merasa sesak di dada. Ia menatap sendu tong sampah. Tangan kanannya perlahan membuka tutupan yang berwarna hijau itu. Aroma busuk secepat kilat menusuk hidungnya. Misya tidak peduli.
YOU ARE READING
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...