Special Part (Readers Baru Jangan Baca Dulu Sebelum Baca Ending)

2.7K 170 39
                                    

Update spesial ulang tahun author.

08 Juli 2021 ❤❤

Happy reading!

Pagi yang cerah. Burung-burung di depan rumah berkicauan. Dentuman musik klasik memanjakan telinga. Kepala Kenny ikut pelan bergerak mengikuti alunan musik. Sementara itu bibirnya tersenyum melihat chat di ponselnya.

Udah beres.

Buru-buru Kenny membalas pesan itu dengan emoticon OK.

"Ken, bantuin aku!"

Kenny tertegun mendengar suara sang istri dari arah dapur. "Iya!" Kenny segera melepas airpods-nya dan lari ke dalam rumah.

"Tolong ambilin mangkok."

"Nih, mangkok."

"Taruh di atas meja aja."

"Okay." Kenny pun menaruh mangkok di atas meja dan duduk di sana. Sambil menopang dagu, pria itu menatapi punggung sang istri yang sedang asik memasak.

"Duh."

Bukannya membantu, Kenny malah ketawa bahagia melihat Misya yang kerempongan sendiri di sana.

"Bantuiiiin," seru Misya resah.

"Iya." Kenny beranjak dari tempat duduknya dan kembali menghampiri Misya dengan sebuah ikat rambut. Ia pun menguncir rambut Misya yang tergerai, kemudian membantu aduk sup ayam. Sementara itu, Misya membuat tumis sayur.

"Gimana sup ayamnya? Enak gak Ken?"

"Enak. Masakan istriku terenak," jawab Kenny padahal ia belum juga menyicipi sup itu. Dasar!

"Pan-nda!" Suara cempreng seorang bocah laki yang berdiri di belakang mereka.

"Loh?" Misya berbalik badan, kemudian berjongkok sembari merapikan rambut anaknya yang acak-acakan. "Mike udah bangun? Lapar nggak?"

"Cu-cu Pan-nda!" seru bocah berusia 6 tahun itu dengan empeng di mulut.

"Ini Mama, bukan Panda. Ayo panggil Mama," kata Misya sambil menarik rambut anaknya ke atas dan mengikatnya.

"Nggak mau, buwek!" Bocah itu melepas empeng dan menjulurkan lidah dengan jahil.

"Mike harus panggil Mama. Kalau Panda itu panggilan dari Papa. Awas loh berani panggil emak lo Panda lagi. Nanti kamu bisa digigit Panda." Kali ini Kenny bersuara meskipun dirinya masih fokus dengan sup ayam.

"Ayo panggil Mama," seru Misya mendesak.

Mike menggeleng-geleng. Matanya berkaca kemudian tiba-tiba nangis kencang."MWAAAAA HWAAAAA PAN-NDA PAN-NDA!!"

"Eh kok malah nangis? Kenken! Anak lo nangis, nih!"

"Buang ke Rusia aja, bawa ke om Benny biar dipukul pantatnya," balas Kenny membuat Mike nangis sejadi-jadinya.

"HWAAA keluarga Pan-Nda jaat cemua!!" rengek bocah itu nangis tersedu-sedu.

Suasana sudah ricuh karena tangisan Mike ditambah lagi tangisan yang bersumber dari kamar.

"HU-WAAAA!!! MAMIII!!!" teriak bocah berusia 5 tahun yang baru saja bangun dari alam mimpi buruknya.

Misya tertegun, menutup kedua telinganya. "Mian, udah bangun juga. Aduh pusing, deh. Nggak mau tau, kamu jaga Mike. Aku urus Mian dulu." Misya segera beranjak berdiri dan keluar dari dapur.

"Eh, masakannya gimana? Laper nih. Sayurnya belum mateng!!" teriak Kenny.

"NGGAK USAH MAKAN KALAU ANAK LO BELUM DIAM!!" Sahut Misya dari dalam kamar.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now