𝐯𝐢𝐢. 𝐛𝐫𝐚𝐢𝐝𝐬

222 36 6
                                    

"Panas ya, mau makan es krim?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Panas ya, mau makan es krim?"

"Mau!!!!"

Akaashi dan [Name] saat ini sedang dalam perjalanan pulang. Lebih awal dari biasanya karena latihan reguler klub voli hari ini ditiadakan, jadi [Name] putuskan untuk mampir ke rumah Akaashi untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama.

Toh, orang tuanya sedang bekerja, dan jarang-jarang ia bisa menghabiskan waktu setelah pulang sekolah di hari biasa seperti ini dengan Akaashi. Karena setiap harinya latihan voli Akaashi begitu berat, [Name] tidak mau mengganggu waktu istirahat pacarnya itu.

Biasanya ia akan langsung menyuruh Akaashi pulang dan tidur, jadi mereka hanya bertemu sebatas untuk pulang bersama. Padahal kalian tau sendiri, Akaashi itu tidak keberatan melakukan apapun untuk sang gadis.

Setelah membeli es krim dan membayarnya, mereka memutuskan untuk segera pergi ke rumah Akaashi untuk berteduh dari sinar matahari yang sangat terik. Maklum, sudah mau memasuki musim panas─matahari sore hari pun tetap terasa menyengat.

"Permisi," [Name] melepas sepatunya. Menggantinya dengan sandal rumah yang ada dan mengekori Akaashi ke ruang tamu, tanpa aba-aba [Name] langsung membanting diri di atas sofa empuk Akaashi.

"Lho, Mama mana?" tanya [Name] mendapati suasana rumah yang lebih hening dan sepi. "Sedang keluar bersama tante, katanya pulang malam."

Sementara Akaashi mengatur suhu untuk pendingin ruangan, [Name] meraih kantung belanja berisi dua es krim yang tadi mereka beli. Satu dengan rasa vanilla adalah miliknya, sedangkan Akaashi memilih rasa cokelat. Dengan cepat ia melahap makanan dingin itu karena sudah agak meleleh akibat perjalanan tadi.

Selesai mengatur suhu, Akaashi ikut duduk di sebelah [Name] dan mengambil es krim miliknya lalu ikut makan. "Kok rasanya masih panas, ya." keluh [Name]. Akaashi menghela napas pelan, "Rambutmu masih tergerai, jelas saja panas. Kenapa tidak di ikat saja?"

"Hehe, maaf. Soalnya kupikir akan lebih bagus bila rambut sering di gerai,"

"Tapi tidak untuk cuaca panas seperti sekarang, Sayang. Sini biar ku urus,"

Akaashi yang baru saja menghabiskan es krimnya lalu meraih rambut gelap [Name]─tentunya setelah membersihkan tangannya dengan tisu, memastikan tidak ada bekas lelehan es krim─dan mulai mengepang rambut [Name] dengan teliti.

[Name] yang baru saja ingin memberikan ikat rambutnya terhenti. Dia pikir, Akaashi hanya akan mengikat rambutnya dengan gaya ponytail atau messy buns yang super mudah itu. "Lho, Keiji kau bisa mengepang rambut?"

"Mhm," jawab Akaashi singkat; sepertinya ia sedang dalam mode fokus. "Sejak kapan?" tanya [Name] lagi. Soalnya, sangat jarang laki-laki bisa menata rambut perempuan (kecuali memang pekerjaan mereka sebagai penata rambut). Paling dasar, mereka hanya bisa melakukan ponytail.

Bisa [Name] rasakan betapa mahirnya jari jemari Akaashi memainkan rambutnya. Ternyata tangan indah itu tidak hanya mahir dalam voli, tetapi juga dalam hal seperti ini.

"Sudah sejak lama, adik sepupuku sering memintaku melakukannya. Jadi aku terbiasa sampai sekarang," [Name] menjawab dengan 'oh', namun takjub dengan keterampilan kekasihnya satu ini.

Ya Tuhan, Akaashi Keiji engkau ciptakan dengan apa sampai dia bisa multitalenta seperti ini?

"Nah, sudah selesai. Kemarikan ikat rambutmu," pinta Akaashi dan sang gadis segera menurutinya. Untung rambut [Name] tidak terlalu panjang, sehingga tidak memakan waktu lama untuk mengepangnya.

Akaashi mengikat ujung rambut [Name] agar kepangan yang sudah susah payah dibuatnya itu tidak terurai kembali. Setelah selesai, [Name] meraih ponselnya, membuka kamera depan guna melihat hasil akhir maha karya sang pria.

"Wahhh! Keren banget, makasih Keiji!" seru [Name] girang, sedangkan Akaashi hanya tersenyum; bangga karena dipuji oleh pujaan hatinya serta senang karena [Name] terlihat cocok dengan gaya rambut seperti itu─kecantikannya berlipat ganda.

"Apapun untuk tuan putri," sahut Akaashi yang membuat [Name] seketika merona merah dan salah tingkah.

[to be continued]


[A/N]

Hai haiiii~

Saya balik lagi, kali ini dengan keterampilan lain dari Akaashi Keiji. Dulu pernah baca-baca beberapa headcanon (tapi lupa dimana), banyak yang percaya kalau Akaashi itu bisa mengepang!

Soalnya, Akaashi ini kan anaknya soft gitu, jadi bukan gak mungkin dia bisa ngelakuin hal ini meskipun terkesan feminim. Toh, nanti bisa berguna untuk anak perempuannya kelak (',,•ω•,,)♡ asahdhash gemes banget mikirinnya.

Oh ya, kira-kira hasil kepangan Akaashi tuh yang kayak gini :

Udah dulu ya, jangan lupa votenya! Sampai bertemu lagi~ ☆ミ(o*・ω・)ノ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah dulu ya, jangan lupa votenya! Sampai bertemu lagi~ ☆ミ(o*・ω・)ノ

─Ren Hanami, 08/01/21.

every inch / akaashi keijiWhere stories live. Discover now