[Bab 22] Kegagalan!

96 13 129
                                    

Bukan masalah jika gagal, tidak pula rugi jika impian belum jadi kenyataan asalkan tidak berhenti terus berjalan berjuang dan tetap berusaha. Maka kesuksesan menanti diakhir perjuangan-_

Tetap semangat berjuang ...

🎻🎶🎸

Naina dikenal sebagai gadis cantik berhati baik selalu membantu orang yang sedang susah, lebih mementingkan kebahagian orang lain daripada dirinya sendiri, selalu menyembunyikan air mata dibalik senyuman sifatnya penyayang nan lembut.

Bukan hanya parasnya yang rupawan Naina juga mudah memaafkan kesalahan orang lain. Prinsipnya seperti ini: 'lebih baik memaafkan daripada menyimpan dendam agar hidup jauh lebih tenang'

Naina jarang marah, jika kesal hanya diam saja karena ia tak mau menyakiti perasaan orang lain lewat kata-kata yang ia ucapkan. Namun jika ia sudah marah akan menyakiti perasaan bahkan fisik oleh lain, amarahnya bagikan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Rajin dan penurut dimata kakaknya ya, Naina selalu saja baik kepada orang yang sudah jahat padanya, Naila menyuruh Naina masak hanya saja ia bingung di kulkas hanya ada sayur kangkung hasil panen bersama Afrian.

"Naina masak yang enak ya," ucap Naila, dia sibuk menyapu lantai, Naina merasa senang sebab kakak sudah mau membantu Naina sudah tak lelah mengerjakan tugas rumah seorang diri.

"Siap kakak," kata Naina seraya mengiris bumbu dapur.

Perkerjaan Naina sehari hari ya gini masak sampai badannya bau bawang jarang mandi kusut, menurut Naina ngapain dandan cantik jikalau hanya diam di rumah.

"Untuk makan malam ini kamu masak apa?" Naila bertanya .

"Kangkung sama terong kak." Jawab Naina, sekarang mereka sudah akrab dan dekat layaknya adik dan kakak.

"Tadi pagi kangkung sekarang kangkung lagi?"

"Iya kakak aku gak punya uang, sudah habis untuk beli beras, makan yang ada aja ya kakak, gak apa-apa kan!"

"Naina tak apa alhamdulillah banget kakak bersyukur hari ini bisa makan, walau sederhana lihat diluar sana pasti banyak orang yang gak bisa makan."

Kehilangan Sekar meninggalkan duka mendalam Nandra dituntut mendidik anak seorang diri, mengantikan peran ibu bagi keduanya putrinya, hanya saja dia merasa bersalah pada putri keduanya lantaran tak bisa membiayai sekolahnya sampai selesai.

"Kak Naila kan calon suaminya orang kaya minta uang gih biar aku bisa makan ayam goreng tepung," mendengar ucapan adiknya Naila tertawa.

"Okey, nanti kakak minta ke Asep."

"Bener ya, oh iya untuk makan malam aku mau masak tumis kangkung terasi sambal bawang, terong goreng tepung."

Rasa rindu terhadap Bunda terobati Naina sangat mirip Sekar, bahkan makanan yang dia masak rasanya persis sama, Naila jadi terharu.

"Terong goreng tepung maksudnya apa Naina?" Naila merasa bingung.

"Entahlah aku juga gak tau, aku hanya mencoba inovasi baru, terongnya aku lumuri tepung lalu ku goreng."

Riana Story Where stories live. Discover now