Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
&&&
Suara nafas kelima orang yang berada di mobil terdengar saking tegang nya saat Yoonbin melajukan mobil dengan kecepatan penuh menerobos jalanan hingga berakhir masuk kedalam hutan. Mobil satu sudah berhenti saat Yoonbin merasa tidak ada bahaya lagi.
"Bang Junkyu nanya lu pada dimana."ujar Asahi.
" Di..? Gua enggak tau ini tempat apa."jawab Doyoung.
" untung kita selamat."oceh Haruto.
Mashiho dan Yoonbin segera keluar dari mobil. Mereka berdua mengamati hutan yang begitu rimbun. Doyoung saja tidak tahu dimana mereka sekarang ini. Mashiho segera ke belakang mobil, mengambil tas yang berisikan kembang api. Iya kembang api yang suka ada di langit waktu tahun baru. Sedangkan Yoonbin masih berjaga dengan sebuah pedang di tangan nya.
Ujung kembang api tersebut Mashiho bakar dengan korek api kayu. Kemudian Mashiho mengarahkan nya keatas langit. Sial, yang tadinya mau kabur dari hunter malah terjebak didalam hutan gini. Haruto bersama Doyoung dan Asahi juga sudah keluar dari mobil. Mereka bertiga sama sama membawa senjata untuk berjaga jaga.
"ini tempat apa?" tanya Haruto.
Masalah nya disini, daun pohon tidak berwarna hijau tapi lebih cenderung ke ungu. Dengan banyak sekali bunga dan rumput setinggi sekitar tiga puluh sentimeter.
"mereka udah liat, katanya kita disuruh nunggu. Lagi di samperin."kata Yoonbin.
"to, jangan aneh aneh."perintah Asahi yang melihat Haruto baru saja ingin menjelajahi tempat ini.
Kaki Doyoung berjalan mengitari tempat ini. Suara kicauan burung saat ini memang lah saat indah. Kalau tidak dalam keadaan berbahaya, tempat ini sangat lah indah.
Krak...
Kaki Doyoung menginjak sebuah akar tumbuhan. Mata nya terbelalak saat melihat tubuh seorang wanita yang tersembunyi didalam akar tumbuhan tersebut. Dengan menggunakan pedang nya, Doyoung merobek akar yang menutupi tubuh si perempuan.
"Doy! Jangan aneh aneh!" kata Mashiho.
"aneh aneh apaan?! Ini ada cewe."ujar Doyoung.
Sontak kalimat Doyoung membuat teman teman nya berlari menghampiri Doyoung. Dengan susah payah dan hati hati, Doyoung membawa tubuh si perempuan dari jeratan akar tumbuhan. Kelima lelaki menatap perempuan yang memakai kemeja berwarna abu abu dengan rambut berwarna hitam yang sudah tidak tertata rapih dan kulit putih pucat.
"eh! Pindai dong ini keadaan nya gimana. Kaum siapa. Biar nanti salah satu dari kita yang tanggung jawab sama dia."kata Doyoung.
Mashiho segera memeriksa keadaan si perempuan. Mulai dari detak nadi, nafas, dan keadaan organ organ didalam tubuh nya dengan kekuatan nya.
