Prolog

245 20 1
                                    

Ketika mereka mulai menjauhi diriku Aku hanya bisa menatap punggungnya Lalu berkata, "Bertahanlah" berapa lama lagi aku bisa bertahan? Sebab semakin lama membuatku semakin sakit Semakin sulit untuk ku sembunyikan Layaknya ditarik hingga ke dasar samudera Hingga nafasku pun habis sudah

Terpikir, untuk ku menyerah Sebab seberapa pun besar usaha yang ku lakukan Tetap mereka tak akan lagi memandang ku. Diriku layaknya udara Yang ada namun tak dapat terlihat

Tahukah Kamu ombak yang deras itu bisa apa?
Ya, dapat menghapus segala benih-benih cinta bersama serpihan rindunya. Namun, ternyata tak denganku Sebab, disini aku tetap merindukanmu yang jauh disana Sehingga ku tak yakin, bila ombak deras itu dapat menghapus serpihan rindu ini

Saat sang angin mulai membisikkan tentangnya Namun aku tak pernah tahu apa maksudnya Seakan menyentuh, sampai menusuk relung kalbu Hingga membuat hati ini menjadi bisu Namun, entah apa isi bisikan angin itu Yang ku harap hanyalah berita kesenangan Tanpa disertai dengan kedukaan dalam hati Namun, nyatanya bukan itu maksud dari sang angin Hingga rasa gelisah pun mulai tertanam pada hati dengan seketika Dan membuat penat bertanya

kala itu segalanya menjadi berubah Ketika apa yang tak diharapkan masuk dan disitulah aku mulai merasakan merasa bahwa aku bukan siapa-siapa untuk kalian Bila membalikkan waktu kembali

Dimana selama ini sosok orang tua tak ku rasakan lagi Bahkan, baru hari ini aku mendapatkan kasih sayang mereka, rasanya raga ini layaknya tak bertuan Sebab beranjak dewasa, mereka seperti menghilang.

Temporary WifeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon