Bittersweet - Pt.5

707 87 28
                                    

Don’t forget Comment + Vote!!!






***


Namun bukannya membuka suara, Seulgi malah terhanyut pada mata tajam Jimin yang berfokus melihat kearahnya, membuat getaran aneh didadanya semakin menjalar keseluruh tubuh. Hingga jarak mereka yang semakin menipis,

Seulgi menutup mata secara spontan ketika merasakan hembusan nafas Jimin yang semakin mendekat kearahnya. Sampai ...

Bibir mereka bertemu perlahan, menyecap rasa satu sama lain dengan lembut. Jimin merasakan rasa manis ketika mencium bibir Seulgi, dasi yang Seulgi pegang terjatuh sembarang ketika Jimin menarik tengkuk dan memeluk erat pinggannya memperdalam ciuman mereka.

Melumat bibir atas dan bawah Seulgi secara bergantian. Membuat debaran jantung mereka bergerak cepat seirama. Ciuman Jimin semakin menjadi ketika menggigit kecil bibir bawah Seulgi membuat lidahnya masuk menyapa rongga mulut Seulgi dan saling bergelut didalam sana. Saling menyesap dan melumat, membuat ciuman keduanya semakin dalam.

Mengalungkan kedua tangannya dileher Jimin, Seulgi menerima permainan lidah lelaki tersebut dimulutnya. Melumat, menyesap bibir Seulgi dengan intens gerakan tangan kanan Jimin memberi usapan halus disepanjang pinggang wanita tersebut.

Bertahan selama beberapa menit, Seulgi merasa pasokan oksigennya berkurang membuat dirinya memukul pelan tengkuk Jimin berusaha memisahkan tautan mereka.

“ Jimmh..” ucap Seulgi dengan susah payah dalam ciuman mereka.

Paham bahwa Seulgi kehabisan nafas, Jimin mengakhiri pangutan mereka dengan beberapa kecupan kecil dibibir Seulgi.

Menghirup udara dengan nafas memburu, Seulgi masih dalam posisinya mengalungkan tangan dileher Jimin dengan posisi kepala sedikit menunduk.

Meraih dagu Seulgi hingga wajahnya sejajar dengannya, Jimin mengusap pelan bibir wanita tersebut yang sudah memerah dan bengkak akibat ulahnya.

Tersenyum menyeringai kearah Seulgi, Jimin berbisik pelan mendekat kearah telinga Seulgi.

“ Wajahmu mermerah Seul.” bisik Jimin dengan menggoda.

Seulgi memukul kecil dada Jimin ketika mendengar bisikan tersebut dan membuat wajahnya semakin memerah.

“ Jangan menggodaku.” Keluh Seulgi pada Jimin.

Tertawa kecil melihat raut malu-malu yang Seulgi pasang, membuat Jimin gemas sendiri melihat tingkah wanita hamil tersebut dan kembali member kecupan beberapa kali dibibir merah Seulgi.

“ Lebih baik kau berganti baju, aku tidak ingin kita tidur terlalu malam.” Ucap Jimin seraya mengelus pelan rambut Seulgi.

“ Iya kau juga.” Seulgi menganggukkan kepalanya menuruti ucapan Jimin.

Tidak membahas atau mempermasalahkan insiden ciuman barusan, Jimin maupun Seulgi merasa bahwa tindakan mereka tadi terjadi karna keinginan masing-masing dan tanpa penyesalan.

Jimin akui pertama kali bertemu dengan Seulgi membuat kesan wanita tersebut begitu kuat dimatanya, hingga beberapa waktu terakhir ini membuat dirinya menaruh ketertarikan lebih kepada Seulgi.

Berada disekitar wanita tersebut membuat dirinya nyaman dan tidak keberatan sama sekali ketika ia harus ikut adil memperhatikan kondisi tubuh Seulgi yang tengah hamil tersebut.

Jimin tidak tahu jenis perasaaan apa yang ia rasakan pada Seulgi, apakah itu hanya ketertarikan biasa atau rasa suka yang hinggap dihatinya ini terkadang membuat dirinya bingung. Namun ia tidak ingin terlalu memikirkannya, dan berusaha untuk menjalaninya sesuai alur saja tanpa paksaaan satu sama lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ETHEREAL | PJM.KSGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang