Bittersweet - Pt.4

431 73 7
                                    

Don't forget Comment + Vote !!!!!







***

Memasukan beberapa setel pakaian dan alat make up yang diperlukan nanti, saat ini Seulgi tengah berkemas untuk mengikuti perjalanan bisnisnya ke pulau Jeju selama empat hari. Menarik sleting kper miliknya hingga tertutup, Seulgi berjalan keluar kamar untuk meminum vitamin sebelum jemputan dari kantor datang.

“ Kau sudah siap?” Tanya Wendy yang tengah asik memakan kripik singkong sambil menonton tv.

“ Sudah.” Jawab Seulgi singkat dan berlalu menuju dapur.

“ Apa kau akan berangkat dengan Mr. Park mu?”Tanya Wendy kembali dengan nada menggoda.

“ Untuk apa aku berangkat dengannya, berhentilah mengatakan mr. Park ku. Kami tidak memiliki hubungan apapun.” Kesal Seulgi seraya berjalan kearah Wendy dan mendudukan badannya disamping sahabatnya itu.

“ Yakin tidak ada hubungan apapun? Setelah melalui malam bersama dirumah besar Jimin, kau tidak merasakan apapun?” Wendyu menyenggol pelan bahu Seulgi dan lengsung mendapat tatapan tajam dari wanita hamil tersebut.

“ Aku sudah bilang itu hanya kebetulan, aku tidak bisa membiarkan orang yang sedang sakit sendirian. Aku masih memiliki hati Wen, memang perasaan apa yang kau harapkan ketika aku ada disana?”

“ Perasaan suka mungkin? Mengaku saja kalau kau tertarik pada rekan bisnis mu itu. Aku lihat fotonya di internet Jimin tergolong lelaki tampan dan rupawan.”

“ Tidak ada waktu untukku merasakan perasaan seperti itu, memang kalau ada lelaki yang tampan dan rupawan aku mesti menyukainya ?”

“ Bukan itu maksudku Seul, belajarlah untuk membuka hatimu dan mencari pasangan untuk mendapingimu.”

“ Nanti saat waktunya tiba aku yakin jodohku akan datang sendiri, lagipula mana ada lelaki yang mau menjalin hubungan denganku ketika aku tengah berbadan dua seperti ini Wen.”

“ Terlalu lama menunggu jodohmu datang, lebih baik kau dengan Jimin aku lihat hubungan kalian lebih baik akhir-akhir ini. Akuoun tidak melihat terganggu atau keberatan dengan keadaan mu sekarang yang tengah mengandung.”

“ Dia bersikapseperti itu hanya formalitas saja Wen, sebagai rekan bisnis kita harus menjalin hubungan yang baik. Aku yakin lelaki sepertinya pasti memiliki standar wanota yang tinggi.”

“ Kau terlalu berfikiran sempit, coba saja dulu kau memulai hubungan dengannya. Siapa tau hasilnya bagus.”

“ Sudahlah, aku tidak ingin membahas masalah ini lagi. Mobil jemputannya sudah datang, aku berangkat dulu.” Pamit Seulgi menyudahi obrolan mereka dan berjalan keluar seraya menarik koper miliknya.

“ Iya, hati-hati Seul” seru Wendy kearah Seulgi yang sudah pergi meninggalkan dirinya bertepatan dengan pintu apartemen yang tertutup.

Sepertinya niat dirinya menjodohkan sahabatnya itu dengan Jimin memerlukan waktu yang panjang mengingat Seulgi termasuk wanita yang sulit untuk dipengaruhi. Pikir Wendy dalam hati sebelum kembali berkutat melihat acara favoritnya di tv.

**

Menempuh perjalanan selama beberapa jam dari Seoul sampa Jeju, Seulgi dan rombongan timnya ditambah dengan beberaa staff dari Firework, baru saja mendarat di bandara Jeju.

Seminggu setelah insiden jatuh sakitnya Jimin, hubungan mereka kembali seperti biasa hanya sebatas rekan bisnis. Walaupun perlakuan dan sikap lelaki tersebut mengalami peubahan kearah yang lebih baik, menurut Seulgi.

ETHEREAL | PJM.KSGحيث تعيش القصص. اكتشف الآن