4] Mark

4.2K 508 2
                                    

haechan gatau gimana ceritanya kok bisa bisanya dia yang begini bisa masuk hima padahal dia jawab tes tulis seadanya udah gitu pas wawancara dia banyak gatau, jangankan pertanyaan seputar hima ketua hima taun lalu aja dia gatau.

"jun, kalo seleksi organisasi dipilih sama siapa sih? kok gue masuk?" haechan menyenggol bahu temannya itu.

"ya di seleksi yang kira kira bisa nyumbangin diri dengan baik"

"emang gue termasuk?"

arjuna abyan bramasta itu langsung menoleh menatap temannya seperti menyelidik. "ya buktinya lo bisa masuk kan"

"iya juga, entahlah"

haechan hanya mengangkat bahunya acuh kemudian memilih untuk membeli susu kotak, baru ingat tadi pagi ia belum minum susu dan alasannya karena semalam kakaknya lupa untuk membelikannya.

"bu susunya satu"

"oh iya chan"

ibu koperasinya aja sampe hafal nama haechan karena saking seringnya dia jajan dan ga mandang waktu, menurut dia kalo perut bunyi harus cepet diisi.

"makasih bu" haechan mengocok susu kotaknya terlebih dulu sebelum diminum.

"chan?"

haechan yang ingin duduk di koperasi lebih dulu untuk menikmati susunya menoleh ke arah si pemanggil. "oh kenapa?"

"cie masuk hima, otak lo berguna ternyata chan" ledeknya

haechan mendengus lalu menyilangkan kakinya. "berisik lo bang"

lucas arkana vernando, ia duduk disamping haechan sambil merangkulnya. "pulang nanti main dulu lah ayo"

"rumah gue ada si jahe temulawak, rumah lo aja gimana?"

"lah yakin mau dirumah gue? skip aja kali ah rumah gue rame bener"

haechan menganggukkan kepalanya, pasti karena si arjuna selaku adik lucas itu akan mengomel panjang lebar.

"rumah gue aja cas, gimana?"

haechan mendongak, loh kok bisa ada mark disini?

"rame ga?"

"tanya aja haechan, rumah kakak rame ga chan?"

haechan menggeleng, "curiga gue lo kalo dirumah cuma diem di kamar doang"

"siapa yang waktu itu ngasih tau kalo gue beres beres ga boleh berisik?"

haechan meringis. "ahaha iya juga"

lucas yang sedari tadi menyimak langsung tersenyum lebar. "WOHOOOO MARKA LO UDAH SERUMAH AJA SAMA INI BERUANG MADU"

mark maupun haechan sama sama terdiam.

"kita tetanggaan, pikiran lo kejauhan sat" haechan langsung bangkit dari duduknya dan berjalan pergi.

"yaelah ngambek, tar siang gue kirimin mc flurry selusin"

haechan mengangguk tanpa menoleh.

・о・

"dek malem ini abang ga pulang"

"huum, gih yang lama"

"idih gaya, tar gabisa tidur mampus"

haechan merotasikan bola matanya, kenapa kakaknya ini selalu menganggap haechan layaknya anak kecil yang harus selalu diawasi.

"berisik lo anjir, gue tutup ya!"

"duit buat makan malem ada di tetangga lo tadi gue titipin"

ck, apa tidak bisa sehari saja haechan tidak terlibat dengan mark? bukan ia menghindari mark tapi pipi gembulnya ini selalu berubah warna saat berada di dekat mark.

"nanti gue ambil"

"take care baby bear"

"ya ya ya"

baru saja sambungannya ia putuskan sudah ada tamu yang memencet bel rumahnya. dengan malas haechan berjalan ke arah pintu utama rumahnya dan melihat mark berdiri di depan gerbang sambil tersenyum kecil.

jantung gue kenapa si ini astaga, batin haechan.

"dek, kakakmu nitipin uang nih"

haechan membukakan gerbang rumahnya dan senyum mark semakin mengembang.

"iya, masuk dulu aja kak"

mark dengan senang hati melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kediaman haechan.

"orang tua kamu masih disana?"

haechan mengangguk sembari duduk di sofa yang ada di ruang tamu. "duduk kak"

"makasih"

hening, entah kenapa jadi terasa canggung.

"dek?"

"bentar, sejak kapan kak mark manggil echan jadi adek?"

"lucu aja, lagian kamu juga udah kaya adek aku sendiri"

adeknya? batin haechan

"ohh paham, iya sih kakak juga kaya bang jaehyun"

mark menautkan alisnya. "kenapa sama kakakmu?"

"gabisa percaya kalo aku berani sendirian, buktinya sekarang kakak malah kesini"

"yaudah kakak pulang" mark merogoh sakunya dan memberikan beberapa lembar kertas berwarna merah. "buat kamu makan nanti malem, tapi kalo kamu gamau makan sendiri bisa panggil kakak aja"

haechan mengangguk dan menerima uang tadi, tapi ada yang janggal.

"bang jaehyun ngasih uang sebanyak ini kak?"

mark bangkit dari duduknya berjalan ke arah pintu. "ngga, sisanya dari kakak. anggep aja karena waktu itu kamu nebengin kakak ke kampus"

"kakak pulang ya dek"

pawangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang