10] Quality Time

2.9K 356 2
                                    

setelah perdebatan panjang antara mark dan haechan untuk menentukan apa yang akan mereka lakukan untuk menghabiskan waktu berdua akhirnya mereka memutuskan untuk sekedar berjalan jalan menggunakan motor kesayangan mark dan nantinya akan makan, nonton dan kegiatan yang biasa dilakukan pasangan lain.

"chan tapi-"

"apa? kalo kak mark gamau yaudah aku sama ren-"

"FINE! kita berangkat, aku ambil bimo dulu"

haechan tersenyum kecil melihat mark keluar dari kamarnya dan akan bersiap siap untuk pergi bersamanya.

"lucu banget dia kalo ngambek gitu" haechan bermonolog sendiri.

***

haechan dan mark pergi namun rasanya haechan seperti pergi dengan abang ojol, bagaimana tidak? sepanjang perjalanan mark hanya diam dan hanya menjawab singkat seperti "ya, mungkin, aku gatau, hm gitu" ah menyebalkan.

"kak"

"ya?"

"kalo kakak ngambek sukanya diapain?"

mark tersenyum kecil, bisa bisanya haechan blak blakan menanyakan hal itu kepada mark. "suka dicium sama kamu"

"modus, skip yang lain"

mark mendengus sambil mengerucutkan bibirnya. "terserah kamu"

haechan terkekeh kemudian memeluk mark semakin erat. "PACARKU NGAMBEK LUCU BANGET AAAKKKK"

seketika sekeliling menatap mereka, masalahnya haechan teriak seperti itu saat mereka baru berhenti di lampu merah. haechan langsung menutup kaca helmnya sambil mendekati telinga mark.

"kak, aku malu" ucapnya dan mark terkekeh melihat kelakuan pacarnya itu entah kenapa setiap hal yang haechan lakukan itu menggemaskan menurut mark. apa kalian tau kenapa?

mereka sampai di salah satu pusat perbelanjaan, sebenarnya mark bingung kenapa haechan malah pergi ke supermarket padahal dia bilang ingin menonton dan makan di mall.

"kak ayo masuk, kita cari bahan dulu" haechan menarik tangan mark untuk masuk ke dalam supermarket yang cukup besar itu.

"kakak mau apa tadi? kita coba cari bahannya ya" haechan mulai memilih beberapa bahan mulai dari daging, sayur dan juga beberapa camilan serta makanan ringan.

"chan, kamu mau kemah?"

haechan mengangguk. "kemah di halaman belakang kamu sambil liat bintang, ah jangan lupa kita juga mau bakar bakaran kan?"

mark tersenyum lebar, ralat tapi sangat lebar sampai sampai haechan takut sudut bibir mark akan robek. "serem ah kamu senyum lebar banget"

mark menoleh ke sekitar setelah memastikan aman ia mengecup pipi kanan haechan dan langsung mengambil alih trolley mereka yang sudah terisi setengah. "ya sekarang tinggal pilih yang kurang ya hmm apalagi chan?"

bukannya menjawab haechan malah berdiam di tempat sedangkan mark sudah mulai berjalan mendorong trolleynya.

"chan?" mark menoleh kebelakang dan melihat haechan tersenyum seperti yang tadi ia lakukan.

"jangan senyum"

haechan mengernyitkan dahinya sambil menghampiri mark. "ko jangan?"

"kamu manis kalo senyum, nanti banyak yang suka aku jadi banyak saingan"

haechan memukul lengan mark menggunakan semangka yang sedari tadi ia pegang. "gombal"

bukannya mengaduh ia justru menarik haechan agar berada di sampingnya kemudian kembali memilih bahan.

"makasih chan"

"buat apa makasih? kak tau ga? aku seneng kakak bisa bilang apa yang kakak mau lakuin sama aku, jadi ya aku bakal lakuin itu"

mark hanga tersenyum melihat haechan berbicara, haechan menggemaskan.

"kak, aku mau eskrim boleh?"

"just one"

"tapi-"

"no more babe"

haechan menggembungkan pipinya kesal. "pelit"

"eskrim itu gabole banyak banyak haechan, yang boleh banyak banyak itu cuma cinta kakak ke kamu"

"are u okay? kebanyakan bergaul sama siapa kamu jadi tukang kerdus begitu"

mark tertawa, "belajar dari orang yang suka gombalin aku"

"SIAPA?!"

"kamu"

haechan merasa pipinya memerah kemudian meninggalkan mark di belakang. cukup, haechan cukup merona kali ini oleh mark.

pawangWhere stories live. Discover now