9] Kiss me?

3.6K 390 3
                                    

"HAECHAN!"

"masih pagi loh ini, udah tereak aja" haechan bermonolog begitu mendengar teriakan dari luar kamarnya.

cklek!

"mohon maaf ini rumah bukan hutan, kalau ada perlu silahkan katakan jika tidak silahkan tinggalkan" haechan mengatakan kalimat tersebut dengan cepat dan muka datarnya.

"yaelah sombong amat chan"

"masih pagi bego"

renjun hanya menampilkan cengiran tanpa dosanya.

"hampura atuh, ini gue ga ditawarin masuk?"

"tumben minta ditawarin? kesambet lo?"

"anying"

haechan mempersilahkan renjun masuk lalu menutup pintu kamarnya.

"jadi ada apa?"

"ngga ada apa apa, gue gabut aja dirumah berisik ada si marka"

"marka? kak mark ngapain?"

"mainlah"

haechan hanya menganggukkan kepalanya kemudian kembali rebahan di kasurnya.

"chan"

haechan menoleh dan mandapati renjun ikut rebahan di sebelahnya sembari menatap langit-langit kamar haechan yang dihiasi gambar bintang.

"pacaran itu apa rasanya?"

haechan terkekeh, "mau macarin siapa lo?"

"ngga ada"

haechan bingung, untuk apa juga renjun bertanya?

"kenapa gitu?"

"chan, kalo marka macem-macem jangan ragu bilang sama gue"

haechan tersenyum. "jun, lo udah banyak bantu gue bahkan jadi salah satu alasan gue buat bertahan dan bahagia. lo udah jagain gue selayaknya saudara sendiri, gue bakal bilang apapun yang gue rasain dan gue harap lo juga begitu"

"lo tau chan? lo satu satunya orang yang paling deket sama gue, lo berharga buat gue makanya gue takut lo kenapa napa"

haechan refleks memeluk renjun erat "gue baik baik aja berkat lo renjun, lo juga harus begitu ya?"

"gausa meluk meluk anjir, geli tau ga?"

"umumuu geli tapi suka kan? haha"

"chan..."

haechan menoleh ke arah pintu dan ternyata ada mark yang melotot melihat haechan memeluk renjun begitu erat.

"loh kak mark?" haechan melepas pelukannya dan berjalan ke arah mark.

"gausa cemburu anjir, haechan udah kaya saudara gue sendiri"

mark mengangguk kecil.

"gue laper, mau beli makan lo mau nitip ga chan?"

"mau dong, beliin kebab yang depan indomaret ya"

"sekalian minum ga?"

"boleh, minumnya susu aja"

"susu mulu, tinggi kaga"

"anjeng"

sepeninggal renjun, mark langsung memeluk haechan erat.

"eh eh kak ngapain ih!"

mark yang ditanya cuma diam sambil menikmati kenyamanan memeluk haechan.

"kangen"

"astaga, kak tau ga sekarang hari apa?"

"aku ga inget nama hari, ingetnya nama matahariku yaitu kamu haechan"

"aku nanya ko malah kena gombal"

mark terkekeh kemudian melepas pelukannya diganti jadi menatap haechan.

"mau apa?"

"kiss ?"

haechan melotot. "aduh gimana ya kak? aku gapunya nih, apa mau nitip ke renjun?"

mark jadi bingung, jelas jelas bibir haechan masih menempel di wajahnya sendiri kenapa dia bilang gapunya?

"buat apa?"

"kakak mau permen kiss kan? aku adanya permen yupi kak"

astaga pacar siapa ini? -batin mark

cup!

"KAK!!!"

dan terciptalah suara gaduh karena haechan memukuli mark bertubi tubi akibat ulahnya.

"chan astaga, sakit loh ini"

"salah siapa?"

"iya salah aku"

"yaudah!"

"yaudah cium lagi?"

"MARKAAAAA!!!"

"iyaa sayangku?"

"nyebelin banget"

"iya aku juga sayang kamu banget"



























udah malem, tidur tidur.
btw, ini ga nyangka banyak yang suka juga sama cerita absurd gue haha. makasi banyak buat kalian semua.
good night!



pawangWhere stories live. Discover now