8] Jealousy?

3.7K 383 2
                                    

setelah seminggu lebih mempersiapkan acara untuk ulang tahun kampus, akhirnya mereka kini tengah menggelar acara yang terdiri dari lomba lomba dan tentu saja konser musik.

haechan sibuk sendiri dengan teman temannya untuk membantu menjalankan acara sedangkan mark selaku ketua pelaksana hanya mengecek kesana kemari agar acara berjalan lancar.

"chan, mau minum ga?" tawar jaemin yang memang tidak sibuk dan hanya menonton beberapa lomba tadi.

haechan mengangguk. "boleh deh, nanti kasih ke aula ya gue ada disana"

"oke"

haechan berjalan ke aula karena tadi lucas menyuruhnya membawa alat untuk lomba yang berlangsung disana  namun ia malah melihat mark bersama rena, oh ayolah jangan biarkan rasa cemburu haechan mendominasi.

haechan masih memperhatikan mark dan rena dari jauh, "awas aja kak mark macem macem aku tinggalin"

"HAECHAN!!" ah sial, mark jadi menoleh ke arahnya dan haechan langsung pergi darisana karena lucas memanggilnya.

"eh ini bang, gue tinggal ya masih ada yang mau di urus" haechan menyerahkan barangnya kepada lucas kemudian langsung berlalu pergi.

"kenapa lagi itu bocah?" lucas mengedarkan pandangannya dan melihat mark sedang bersama rena kemudian mengerti alasan dari haechan yang langsung pergi tadi.

・о・

setelah kejadian itu haechan jadi lebih banyak diam, bukan karena cemburu tapi dia tengah mengontrol emosinya biar ga meledak di depan orang.

"heh bagong, ngapa lu diem aja?"

renjun yang tidak mendapat balasan merasa ada yang salah dari sahabatnya ini. ia langsung melihat ke sekitarnya, mencari keberadaan mark tentunya.

"mana sini si marka itu, biar gue kasi bogem"

"ngga bukan karena itu"

"bohong"

haechan menghela nafasnya kasar, bahaya kalo renjun tau soal tadi yang ada mark malah jadi sasaran empuknya.

"chan denger, kita ini udah kenal bukan baru kemarin tapi udah lama. luka lo juga luka buat gue, dan bahagia lo pastinya bakal jadi bahagia gue juga. jadi, dimana si markanjing itu?"

haechan tersenyum, beruntungnya dia punya sahabat macam renjun.

"kak mark sibuk, lo tenang aja jun"

"sibuk sama siapa?"

"sibuk ngurusin acara lah bego"

renjun merangkul haechan erat. "oke gue tunggu lo cerita, tapi jangan kelamaan soalnya sore ini gue mau ngelatih otot tangan nih"

"anjir"

renjun tertawa pelan. "yaudah ayo daripada murung mulu tar nambah buluk lo"

haechan mendorong renjun dengan kesal tapi setelahnya ia merangkul tangan renjun erat. "lo galak cih pantes aja gaada yang mau nempelin lo"

"mau di tampol make apaan? ayo bilang"

haechan langsung tersenyum. "canda bos"





・о・




"chan, mau pulang sekarang?"

"hm"

mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sepertinya ia perlu meluruskan yang tadi.

"mau eskrim?"

"gausah nyogok, dosa"

mark memberi helmnya kepada haechan lalu memarkirkan motornya, kenapa ga sekalian dipakein helmnya? karena kata haechan "geli deket banget mukanya" yauda mark gaperna gitu lagi

"ayo chan"

haechan masi kesusahan makein tali helmnya. "ah susah banget si"

"kalo kesusahan bilang sayang" mark mengaitkan talinya kemudian hendak mencuri kecupan di bibir mungil haechan.

"gausa nyosor!" haechan menutup kaca helm mark dan langsung naik ke motor.

"pegang-"

"bawel" tapi haechan langsung memeluk mark dari belakang. cukup erat.

"chan, maaf ya"

"buat apa?"

"tadi itu dia lagi ngasi rundown acara karena ada sedikit perubahan"

"hm"

"dimaafin kan?"

"nunggu tiga hari, bates marah kan tiga hari"

"astaga chan"

haechan terkekeh pelan. "udah tau aku cemburuan gini, kalo ngerasa ada salah langsung bilang kak jangan nunggu aku tanya"

"hehe iyaa sayang, ini kan aku bilang ke kamu"

"ketawa lagi, aku serius kak!"

"kamu mau kakak seriusin sekarang?"

"ohh jadi kak mark main main sama echan?"

"ngga gitu dek maskutnya"

"cukup kak"

"dek astaga, ini mau digombalin ko malah ngambek"

"oh jadi sekedar buat gombal? bukan beneran?"

"astaga haechan"

haechan tertawa membuat mark yang melihat dari kaca spion ikut tersenyum.

"chan, kakak seriusin sekarang mau?"

"KAK MARK!"

pawangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang