OR #4 Jaemin - Winter

18 2 0
                                    

"Pagi Winter.." Sapaan manis seorang Na Jaemin seperti biasa Winter terima di pagi hari yang jatuhnya dingin ini.

Tak hanya sapaan, pria Na ini pun dengan rutinnya menyuplai roti dan susu pisang sebagai sarapan Winter setiap pagi.

Dan seperti biasa pula Winter akan menerima semua pemberian cuma-cuma itu dengan tangan terbuka. Bagaimanapun ini gratis bukan? Jadi sayang, jika Winter menolaknya. Ingat, rezeki tidak boleh ditolak.

"Pagi juga kak Jaemin!" sapa Winter tak kalah manis. "Jadi hari ini Winter sarapan roti apa?" tanya Winter yang aslinya basa-basi.

Winter masih mempunyai kedua mata yang sehat dan dari tempat duduknya ia bisa melihat jika sarapan kali ini ia akan mengkonsumsi roti isi cokelat.

Hemm. Fyi, itu adalah rasa favorit Winter.

"Aku bawakan roti cokelat untukmu, makanlah. Aku tau kau pasti belum sarapan di rumah," masih dengan senyum manis andalannya, Jaemin mengatakan itu semua.

Winter tak kalah untuk tersenyum. "Kak Jaemin gak makan?"

"Enggak kamu aja, udah kenyang kok liat kamu makan," gombal Jaemin yang entah mengapa selalu berhasil membuat seorang Winter mengulum senyumnya.

Kalau dipikir-dipikir gombalannya itu gak banget, tapi entah kenapa kadang bikin jantung Winter dugeundugeun tak karuan.

Oh ya, Fyi lagi - Winter sama Jaemin bukan sepasang kekasih kok. Winter aja baru kenal kak Jaemin sebulan yang lalu. Dan selama sebulan itu, kakak kelas ini secara terang-terangan mendekati Winter.

Gak tau aja dia, kalau gini-gini Winter udah ada yang punya.

Setelah memakan habis roti dan menyeruput susu pemberian sang kakak kelas hingga tandas. Winter pun tak lupa mengucapkan terimakasih pada pria yang sejak tadi betah menatap kearahnya.

"Terimakasih kak Jaemin untuk sarapannya."

"Sama-sama say-, eh Winter maksudnya," koreksi Jaemin yang tentu saja membuat Winter menatap sosok itu aneh.

Say-? Maksudnya apa coba.

Karena tak enak hati, Winter pun memilih untuk menyunggingkan senyum.

"Oh ya, sabtu malam nanti free gak?"

"Sabtu malam?" ulang Winter belum terkoneksi.

"Iya, jalan yu.." ajak Jaemin tiba-tiba.

Winter diam. Entah mengapa ucapan Jaemin ini mengingatkan Winter akan ucapan Hitomi sebelumnya. Oh ya, Hitomi itu salah satu teman les Winter.

"Kak Jaemin kayanya suka sama kamu Win."

"Masa sih Mi?"

"Bukannya masa masa lagi. Ini mah udah fix suka Winter sayang. Setiap hari selalu kasih sarapan, chat setiap saat kayak operator kartu seluler. Fix, kalau gini terus cepat atau lambat dia bakalan ngajak jalan," tebak Hitomi yang sialnya memang terjadi.

"Gitu ya?"

"Winter gimana? Mau kan?" kembali ke masa sekarang. Karena tak kunjung mendapat jawaban, Jaemin pun dengan sengaja menepuk kecil punggung tangan Winter yang berada diatas meja.

Berhasil. Kini fokus gadis itu kembali menatap kearahnya.

"Hah?" tanya Winter bodoh.

Jaemin tersenyum melihat reaksi itu - gemas.

"Jalan? Gimana? Mau kan?" Entah harus berapa kali Jaemin mengulang ajakannya itu. Tapi yang pasti sebelum Winter menjawab, Jaemin rela mengulang-ulang ajakan itu.

"Emm.." Winter tampak berpikir. "Kak Jaemin.."

"Iya Say- eh, Winter. Kenapa?" lagi dan lagi koreksi itu terjadi.

"Kak Jaemin, sebelum Winter jawab - Winter boleh nanya satu hal enggak?"

"Jangankan satu hal, seratus hal juga boleh - Kak Jaemin pasti jawab kok. Mau nanya apa?" Jaemin masih betah tersenyum.

"Kak Jaemin suka sama Winter ya?"

Eh!

Jaemin tampak takjub akan pertanyaan singkat Winter yang entah kenapa wow- sekali. Biasanya kan cowok yang mulai duluan, tapi kok ini?

Apa Winter tipe gadis yang tanpa basa-basi ya? Kalau gitu ya tinggal gas aja Na Jaemin.

"Keliatan ya?" Tanya Jaemin malu-malu. "Iya, Kak Jaemin suka sama Winter - bolehkan?" yes, satu langkah lagi menuju hubungan yang syah - pacaran.

Bukannya merasa senang atau bagaimana setelah mendengar jawaban itu. Winter malah tampak menghela napasnya berat.

"Maaf kak, kalau bisa jangan suka sama Winter. Maaf.."

"Jangan? Kenapa?" kaget Jaemin tak menduga jika jawaban Winter akan serandom ini.

"Winter udah ada yang punya kak, maaf. Winter udah punya pacar,"

Kandas sudah deretan gombalan dan rayuan yang tadinya Jaemin persiapkan untuk Winter - bersamaan dengan melantunnya kalimat penolakan itu.

"Pacar? Kamu bercanda kan?"

Sebuah gelengan Winter pilih sebagai jawaban pembuka atas pertanyaan itu. "Enggak kak, Winter memang udah punya pacar. Tapi pacar Winter gak ada disini - dia sekolah di Kobe, Jepang. Kita LDR kak.."

"LDR?"

"Iya kak.."

"Tap-"

Drttt..

Ucapan seorang Na Jaemin sayangnya harus terhenti, saat ponsel Winter tiba-tiba saja bergetar. Dan tanpa sengaja Jaemin melihat satu nama di layar ponsel itu. Satu nama yang Jaemin curigai sebagai kekasih dari calon kekasihnya itu.

"Eh, Kak Yoshi." girang Winter saat matanya menangkap nama itu.

Fix. Itu memang kekasih dari Winter.

"Kak Jaemin, Winter permisi ya. Mau angkat telepon dulu,"

Tanpa menunggu jawaban ya atau tidak dari Jaemin, Winter pun langsung saja berdiri lalu melangkah menjauh.

Tapi, belum tiga langkah Winter menjauh, Jaemin pun harus rela mendengar obrolan sepasang kekasih yang sialnya masih tertangkap oleh telinganya.

"Iya sayang? Kangen juga...."

Fix. Pagi ini Jaemin patah hati untuk kesekian kalinya.

Apa Jaemin harus mencari pacar luar korea juga kah? Jepang misalnya?

16 Jan 2021
wonwoobee 🐨🐼

Just Fanfict - Series!Where stories live. Discover now