VCS #4 Yangyang - Giselle

26 1 0
                                    

Selalu ada cerita yang membuat Giselle geleng-geleng kepala mendengar kelakuan ajaib sang kekasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selalu ada cerita yang membuat Giselle geleng-geleng kepala mendengar kelakuan ajaib sang kekasih.

"Apa kau bilang?"

"Aku bilang hari ini aku hampir membakar dapur," jelas Yangyang sekali lagi - yang berhasil membuat Giselle tak bisa menutupi ekspresi terkejutnya.

"What? Dapur? Sebenarnya apa yang kau lakukan Liu Yangyang?!?" kembali nada tinggi Giselle muncul ke permukaan.

"Kau tak perlu sekaget itu! Aku hanya berniat untuk membuat makanan, tapi bukannya memasak aku malah hampir membakar dapur,"

Helaan napas pasrah bercampur lega kini keluar dari mulut Giselle.

Disatu sisi Giselle khawatir dengan kekasihnya itu, tapi disisi lain ia kesal - karena bisa-bisanya Yangyang membawa dirinya sendiri ke keadaan yang bisa dikatakan berbahaya.

"Sayang.." Giselle sengaja menurunkan nada bicaranya. Disini Giselle harus tenang dan jangan meledak.

"Hemm?"

Giselle tersenyum didalam layar ponsel sang kekasih.

"Aku ingin bertanya, sejak kapan kau memasak untuk makan? Bukankah biasanya kau memesan makanan? dan dimana bibi penjaga dorm? Bukankah dia yang selalu memasak untuk kalian? Lalu Kun Oppa? Apa saat itu Kun Oppa sedang tidak ada di dorm? Karena aku yakin jika ada Kun Oppa, pasti kau tidak diizinkan untuk masuk kedalam dapur," jelas Giselle panjang dan lebar.

Giselle hanya penasaran bagaimana ceritanya kekasihnya itu bisa berakhir seorang diri di dapur.

Tempat yang setau Giselle tak pernah Yangyang datangi dalam waktu lama.

Yangyang menggaruk lehernya yang tak gatal. Pria itu tampak tengah berpikir jawaban tepat apa yang harus ia katakan pada sang kekasih.

Karena Yangyang tau salah bicara sedikit saja, kekasihnya itu pasti akan mengamuk. Bagus bagus hanya mengamuk, jika lebih parah mungkin kekasihnya itu akan menggedor pintu dorm nya dan memukul Yangyang - saking kesalnya. Tapi rasanya itu tak mungkin, karena saat ini waktu sudah larut malam.

Kekasihnya tak akan senekat itu, ya itu pikir Yangyang.

"Yangyang.. aku menunggu jawabanmu.." Giselle kembali membuka suaranya, karena sang kekasih tak kunjung juga menjawab.

Apa sesusah itu menjawab?

"Emm.. tadi aku lapar. Jadi aku ingin membuat mie," jawab Yangyang pada akhirnya.

"Kemana bibi dorm? Kun Oppa?"

"Bibi dorm hari ini izin tak masuk, anaknya sakit. dan hyung pergi karena ada jadwal.."

"Kenapa kau tak memesan makanan? bukankah biasanya kau seperti itu? Jangan bilang uang mu habis? Sungguh karena aku tak akan pernah percaya,"

Yangyang yang sejak tadi tersudut dengan deretan pertanyaan sang kekasih, kali ini malah memamerkan senyum gemasnya. Terlebih saat sang kekasih menyinggung tentang uang.

Ya, mana mungkin juga seorang Liu Yangyang kehabisan uang? sungguh itu tidak masuk akal.

"Jangan tersenyum, jawab.."

"Tenang bee, aku tak memesan makanan karena aku bosan dengan menunya. Jadi aku memutuskan untuk membuat mie, dan siapa yang menyangka jika air yang aku rebus itu akan mengering - saat aku asik bermain game,"

Terjawab sudah, game.

Giselle tak bisa menutupi rasa frustasinya pada sang kekasih. Karena game dan mie, keselamatan kekasihnya itu terancam? Astaga, bagaimana jika kebakaran tadi itu membuat kekasihnya terluka?

Astaga..

Yangyang yang melihat sang kekasih tak kunjung bicara, membuat pria itu dagdigdug sendiri.

Apa kekasihnya ini benar-benar marah?

"Bee jangan marah, aku gak sengaja kok.."

"Ya siapa juga yang sengaja bakar dapur," balas Giselle sekenanya.

"Bee.. jangan marah.."

Disela ucapan maaf itu, Giselle menyempatkan diri untuk menarik napas, menahannya dan mengeluarkannya secara perlahan. Hal ini Giselle lakukan agar emosinya tidak meledak.

Sebenarnya Giselle marah seperti ini bukan karena kesal pada sang kekasih, hanya saja gadis ini kelewat khawatir. Giselle takut terjadi apa-apa pada belahan hatinya ini.

"Aku gak marah bee, tapi kedepannya hati-hati. Jangan sampai terluka, kamu tau aku khawatir." jujur Giselle.

"Aku tahu, maaf. Kedepannya aku tak akan membuatmu khawatir lagi. Maaf.."

"Sudahlah, tapi kamu gak terluka kan? Dapurnya sendiri gimana? Terus udah makan?"

"Aku gak kenapa-kenapa bee, dapur juga udah aku panggilin tukang buat ngebenerin. Udah makan juga, tadi Kun hyung yang beliin aku makanan,"

"Baguslah. Kedepannya, kalo di dorm gak ada apa-apa, kamu kabarin aku. Nanti aku bisa kirim makanan kesana, itu lebih aman daripada kamu bakar dapur lagi, bahaya bee.."

"Iya-iya maaf, ciee yang khawatir.." ucap Yangyang yang bisa-bisanya bercanda saat ini.

Mendengar candaan itu, Giselle pun tak bisa menahan bibirnya untuk tak tersenyum.

"Ya pasti khawatir, gimana kalo pacar aku kenapa-kenapa,"

"Aku gak apa-apa kok bee, i'm okay"

"Syukurlah kalo gak apa-apa, jangan ngelakuin hal aneh-aneh lagi. Untung aku gak jantungan dengernya,"

"Hahaha iya-iya, udah malem nih - cepet tidur,"

"Masih belum ngantuk. Kamu sendiri juga belum tidur"

"Ini mau tiduran bee. Bee, kangen sama aku gak?" tanya Yangyang setelah menidurkan tubuh tingginya diatas ranjang.

"Ya kangen lah, hampir dua minggu kita gak ketemu. Kamu sendiri kangen aku gak?" kali ini giliran Giselle yang melempar pertanyaan.

"Kangen banget. Kalo nanti ketemu aku mau peluk kamu erat-erat, pokoknya gak akan aku lepas,"

"Hahaha dasar, kalau aku gak bisa napas gimana?"

"Tinggal kasih napas buatan, gampang"

"Mesum!"

"Idih siapa yang mesum?"

"Ya kamu. Siapa lagi."

"Ngasih napas buatan itu gak mesum bee, yang mesum itu kalo aku ngasih French Kiss."

"French kiss?" Giselle shock mendengarnya.

"Kenapa? Mau? Yuk!"

"Liu Yangyang!!!!!!!!"

----

'Cara melakukan French kiss'

Giselle mengetik deretan kata itu di kolom mesin pencarian.

-

"Hyung caranya French Kiss gimana?"

Tanya Yangyang pada Yuta - yang memang sudah terkenal akan keahliannya.

220430

Just Fanfict - Series!Where stories live. Discover now