12. jangan lupa

956 174 65
                                    

"Aduh, bisa gak ya gue teleportasi ke tempat lo sekarang terus nonton cowok-cowok ganteng lagi manggung?"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Aduh, bisa gak ya gue teleportasi ke tempat lo sekarang terus nonton cowok-cowok ganteng lagi manggung?"

Sebuah tawa renyah terdengar dari pemuda dengan pupil mata berwarna cokelat gelap di atas kursi kemudi Mercedes Benz yang sedang ia kendarai. Panggilan berdurasi sepuluh menit yang sampai detik ini masih berjalan itu, menemaninya di sela-sela sunyi senyap mobil dan ramainya jalanan pada Sabtu malam.

"Kasian, urusin dulu kuliahnya," PP membalas perkataan barusan dengan nada iseng.

"Gue juga butuh refreshing!"

Seperti yang sudah-sudah, PP tidak pernah absen untuk memberi tau Pat tentang segala hal kesukaannya alias Radio Sabtu. Menurut PP, dari Pat ia bisa mendapatkan teman-teman baru yang tak kalah baik dengan teman-temannya. Dari perempuan itu juga, PP bisa bertemu Billkin sebab ceplosan tidak berartinya dulu dapat membuat mereka saling mengenal.

"Nanti gue kasih videonya mau gak?" tawar PP dengan tangan yang sibuk dengan setir dan mata menatap lurus pada jalan raya.

"MAU!"

"Satu video sepuluh juta."

Terdengar erangan sebal dari seberang sana. "LO MAU MOROTIN GUE YA?!"

PP tentu saja menanggapi selorohan Pat dengan tawa yang semakin lepas.

Berbincang dengan Pat tidak pernah tidak menyenangkan menurut PP. Temannya satu itu selalu punya cara untuk tetap mempertahankan obrolan dan membuatnya jauh dari kata membosankan. Belum lagi, frekuensi obrolan Pat dan PP sekarang menjadi lebih nyambung karena Radio Sabtu. Kadang-kadang, PP ingin mengucapkan terima kasih pada dunia karena sudah memberi ia kesempatan untuk mengerti tentang segala ocehan Pat tentang band kesukaannya.

"Eh, gue udah mau nyampe," PP berujar sambil meneliti sisi-sisi jalan sesuai dengan navigasi di mobilnya. "Selamat pacaran sama tugas akhir semester."

Pat mendengus. "Bicara lo udah kayak Senin gak ada UAS!"

"Biarin sih yang penting gue nonton Radio Sabtu hari ini," jawab PP dengan  nada tidak kalah menyebalkan dari sebelumnya.

"LO TUH YA," Pat membalas disertai dengusan. "Oh iya Pi, sebelum lo tutup teleponnya gue mau nanya dong."

"Nanya apa? Kalo gak penting gue langsung tutup beneran."

"Penting!" Pat buru-buru menyahut dan menghela napas sebentar ketika hendak melanjutkan, "Lo sama Billkin ... gimana?"

Alis PP sontak menukik satu saat mendengar pertanyaan penuh ragu dan aneh keluar dari mulut Pat. Ia sampai hampir melewatkan penanda bistro yang akan ia datangi meski palang dengan lampu kelap-kelip telah tersuguh jelas-jelas di depan mata.

"Gimana maksudnya?"

Pat bergumam tidak jelas, "Oh ya udah, berarti beneran apa yang dibilang Jamy sama Thana."

radio sabtu | bkppWo Geschichten leben. Entdecke jetzt