[B] My Husband is Suffering from a Terminal Illness {End}

Chapter 48

Setelah makan malam, Xie Yang berteriak Qiu Xing, yang akan naik ke atas, dan berkata, "Aku akan ke kota H selama beberapa hari. Aku punya pekerjaan, dan aku akan berada di pesawat besok pagi."

Qiu Xing segera berhenti dan berbalik. Ekspresinya masih jelek ketika dia berbalik, tetapi ketika dia berbalik sepenuhnya, dia sudah tenang seperti biasa, mengatakan: "Biarkan Wu Shui mengikuti kamu."

Xie Yang mengangguk dan bertanya, "Ada banyak spesialisasi menarik di City H. Apakah Anda memiliki yang Anda inginkan?"

"Tidak." Qiu Xing berbalik ke atas.

Xie Yang menyaksikan Qiu Xing pergi, berpikir sebentar, dan berbalik ke dapur.

Di meja sarapan pada hari berikutnya, telur goreng di depan Qiu Xing menjadi dua, dan ada dua sandwich di piring di sebelahnya.

Kali ini, Qiu Xing tidak mengasihani sama sekali, dia menggunakan garpu untuk secara langsung menembus kuning telur goreng, dan kemudian memakan telur goreng dan sandwich dengan bersih dan tanpa ekspresi.

Setelah sarapan, Qiu Xing tidak segera pergi ke Rongding, tetapi mengeluarkan tablet dan duduk di sofa di ruang tamu, menundukkan kepalanya untuk berurusan dengan surat.

Xie Yang naik ke atas dengan sebuah koper kecil, berhenti di depan Qiu Xing dan berkata, "Aku akan ke bandara."

Qiu Xing tidak mengangkat kepalanya dengan "ya".

Xie Yang berjalan keluar dan melirik ke arah ruang tamu ketika dia sampai di pintu masuk Melihat Qiu Xing masih duduk di sofa dengan kepala disapu, entah bagaimana, dia tiba-tiba merasa bahwa Qiu Xing tampak agak kesepian.

Mungkin ruang tamu terlalu besar dan ruang kosong.

Dia berhenti, meletakkan kotak itu dan berjalan kembali, bertanya: "Qiu Xing, jika kamu tidak sibuk, bisakah kamu membawaku ke bandara? Wu Shui ingin mengikutiku di pesawat, dia harus parkir di bandara selama beberapa hari jika dia lewat, Masalah."

“Terserah kamu.” Qiu Xing mengambil tablet sejenak dan berdiri dengan mantelnya, “Pergilah.”

Xie Yang tersenyum.

Qiu Xing tampak dingin: "Saya sangat senang bepergian?"

Xie Yang menggelengkan kepalanya dan mengangguk lagi: "Memang sangat senang, pemandangan di atas kota H cukup bagus."

Qiu Xing menghitamkan wajahnya, menatap Yang dengan bersemangat selama beberapa detik, mendengus, dan melangkah keluar pintu.

Dalam perjalanan ke bandara, Qiu Xing tidak tahu apa yang tidak nyaman, dan tiba-tiba mulai pilih-pilih.

"Kamu baru saja membawa barang bawaan itu keluar dari rumah? Kotak kecil semacam itu bisa menampung beberapa pakaian. Apakah kamu akan pergi ke kota H dan tidak mandi atau berganti pakaian? Apakah itu kotor?"

Xie Yang mengambil notebook tamparan besar untuk menulis dan melukis tanpa mengangkat kepalanya dan berkata: "Sekarang musim dingin, aku tidak perlu sering mengganti mantel. Aku membawa banyak pakaian dalam, cukup untuk berganti pakaian."

Di dalam, di dalam ...

Qiu Xing hampir cemas dan rusak: "Berapa umurnya, pantas untuk menggantungkan semua kata-katamu!"