1289 words, akan lebih panjang chapter selanjutnya. happy reading <3
Pria yang dipanggil itu tersenyum simpul lalu melangkah kaki mendekati wanita yang sedang duduk di lantai kamar mandi yang dingin itu.
"Halo, Jihye" sapa pria itu dengan senyuman yang membuat Jihye senang.
Karena pria di hadapannya ini adalah Suho.
"Ayo kita pergi dari tempat ini bersama ke tempat yang lebih jauh dan menghilang dari Jongin" ujar Suho lalu mengulur tangannya kepada Jihye dan dengan senang hati, Jihye menerimanya.
Pria Kim itu tersenyum senang karena dia berhasil menyelamatkan wanita yang ia sukai sejak lama dari 'teman' nya yang psikopat. Dengan hati girangnya, ia membantu Jihye berdiri dari lantai kamar mandi karena melihat benjolan bayi. Sepertinya Jihye sebentar lagi akan melahirkan.
"Aku mengira kamu meninggal" ucap Jihye.
"Aku hampir meninggal lebih tepatnya" kata Suho dan terkekeh pelan lalu membimbing Jihye untuk perlahan-lahan jalan keluar dari kamar. "Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Sekarang kita harus cepat masuk ke dalam mobil sebelum Jongin tau bahwa aku datang menyelamatkan kamu."
Jihye menuruti perkataan Suho karena ia memang percaya dengan perkataan temannya ketimbang suaminya sendiri yang psikopat, manipulatif, dan sikap obsesinya yang tidak terkendali.
"Bos Kim, kita sudah mendapatkan bukti untuk menggugat Jongin. Kami menemukan obat sianida dan ruangan tersembunyi yang menyimpan banyak senjata tajam dan senjata api. Kami juga menemukan security room jadi terlihat jelas jejak-jejak kriminal yang dia lakukan di mansion ini" jelas anak buah nya Suho.
"Good job. Hubungi polisi segera, aku dan Jihye akan pergi dari sini sebelum Jongin datang" ucap Suho lalu menggendong Jihye dan membawanya ke mobil van hitam.
Tanpa menunggu lama, supir langsung mengemudi mobil van ke suatu tempat yang jauh dan pastinya aman untuk Jihye dan Suho.
Di sisi lain, Jongin yang tadinya bekerja dengan tenang dikejutkan oleh pesan darurat dari anak buahnya bahwa tempat tinggalnya dikepung oleh orang yang tidak dikenal. Lebih parahnya lagi, semua bodyguard yang seharusnya menjaga Jihye malah dibantai habis oleh orang tersebut.
"CARI ISTRIKU SEKARANG! AKU AKAN BUNUH KALIAN JIKA ISTRIKU TIDAK BALIK HARI INI" teriak Jongin dengan emosi yang membara.
Seluruh karyawan yang mendengar teriakan bosnya menjadi merinding ketakutan. Jongin memulangkan karyawannya lebih awal supaya ia dapat berpikir tenang tanpa diganggu oleh pekerjaan. Begitupula Jongin pulang ke mansion untuk melihat kondisi tempat tinggalnya, sedangkan anak buah Jongin mencari keberadaan Jihye supaya nyawa mereka diselamatkan dari amarah bos Kim.
Tiba di mansion, Jongin dikejutkan oleh polisi dan detektif Park Taejun yang sedang menginvestigasi tempatnya. Banyak sekali anak buahnya yang sudah berlumuran darah di di depan halaman mansion. Salah satu polisi melihat keberadaan mobil yang dikendarakan Jongin segera berteriak menyuruh Jongin keluar dari mobil. Polisi itu juga mengarahkan pistolnya ke arah kaca mobil yang sedang Jongin kendarai.
Namun, bukan namanya Jongin jika ia menyerah begitu saja. Ia memegang setir mobil dengan erat lalu mengambil senjata yang tersimpan di laci dashboard secara hati-hati agar tidak terlihat mencurigakan. Dia juga membuka jendela mobil untuk bersiap menembak.
"Kim Jongin! Keluarlah dari mobil, anda ditangkap karena melakukan pembunuhan kepada Jung Hyera, Orang tua dari Jihye, dan Orang tua anda sendiri!" teriak detektif Park Taejun.
Dahi Jongin mengerut mendengar ucapan detektif Park, mengapa ia tidak menyebut nama Suho?
Sialan, pasti dia masih hidup dan menculik Jihye
KAMU SEDANG MEMBACA
husband | kji [ON HOLD]
Fanfiction[18+ and very slow update] he doesn't deserve to be called husband. ©2017