01

41.2K 1.7K 129
                                    

1 November 2017

Hari ini hari yang mungkin bisa dikatakan paling malas buat Jihye untuk pergi ke kampus. Hal malas ini disebabkan bukan karena dosen atau masalah sosial di kampusnya, tetapi masalah lawan jenis atau asmara yang membuat dia sendiri muak hanya karena seorang pria yang sering mengganggunya.

"Ibu, aku pergi dulu" pamit Jihye sebelum dia berangkat ke kampus.

"Ya, hati-hati sayang" balas ibunya dan dibalas senyuman oleh anaknya.

Lalu Jihye segera pergi jalan kaki ke kampus. Jarak kampus dengan rumahnya tidak jauh tidak dekat, hanya perlu 30 sampai 45 menit sudah sampai di kampus.

Sampai di kampus, Jihye langsung ke kelasnya. Biasanya para murid yang kenal Jihye sering melihatnya ke loker terlebih dahulu. Namun sekarang berbeda. Mereka berpikir mungkin Jihye sedang ingin menghindar dari seorang.

"Tumben sekali kamu tidak ke loker dulu. Biasanya kau ke sana untuk mengambil barang" kata temannya, Hyera.

"Tidak mau" balas Jihye singkat.

"Menghindari dia?" tanya Hyera membuat Jihye menoleh ke arahnya.

"Bagaimana kau tau?" tanya Jihye balik.

"Hei. Semua orang disini sudah sering melihat kebiasaanmu bahkan dia juga sering melihatmu saat datang ke kampus" jelas Hyera.

Jihye membuang napasnya pelan.

"Buku cetak psikologi sudah kau ambil?" tanya Hyera memastikan Jihye sudah mengambilnya.

Teman satunya ini sering lupa mengambil barang.

"Tunggu, aku periksa dulu"

Jihye mencari buku cetak psikologi-nya di tas namun hasilnya nihil.

"Sialan" umpat Jihye pelan.

"Lupa lagi? Jangan-jangan di loker?" tanya Hyera dan dibalas angukan dari Jihye.

"Aku temani kamu. Sekaligus membantumu untuk mengusir dia darimu" ujar Hyera lalu menarik keluar dari kelas.

Untung kelas belum mulai, kalau sudah mungkin tamat riyawat Jihye karena sikap cerobohnya itu.

Dalam perjalanannya menuju loker, pandangan Jihye menangkap pria yang sedang bersandar di lokernya.

Kakinya mulai melemas tapi Hyera menyadarinya.

"Sudahlah, bersikap tegas" ucap Hyera.

Jihye hanya membuang napasnya kasar dan berjalan meninggalkan Hyera di belakangnya menuju ke lokernya yang disandar pria yang ia ingin hindari.

"Minggir" kata Jihye membuat pria itu menoleh ke arahnya.

Ugh, mungkin tatapan dari pria ini dapat membuat wanita meleleh tetapi tidak dengan Jihye. Dia malah merasa jengkel dengan tatapan yang diberikan oleh pria dihadapannya sekarang.

"Huh? Lupa ambil bukumu ini?" tanya pria itu lalu menyodorkan buku yang Jihye ingin ambil dari lokernya.

Darimana dia tau kunci sandi lokerku? pikir Jihye.

Tanpa pikir panjang Jihye langsung mengambil buku dari tangan pria itu lalu melangkah pergi menjauh.

Sialnya, tangan kekar milik pria sialan itu melingkar di perutnya dan membuat tubuh mereka seperti sedang back hug.

"Siapa yang mengajarkan kamu untuk tidak sopan, sayang?" tanya pria yang sedang memeluknya dari belakang membuat Jihye bergidik ngeri.

"Jongin! Lepaskan Jihye!" teriak Hyera.

Ya, pria yang Jihye ingin hindari selama ini adalah Kim Jongin. Pria yang terus mengganggunya.

"Kenapa aku harus melepaskan wanitaku? Dia tidak ucapkan terima kasih kepadaku walaupun aku sudah bersikap baik kepadanya" kata Jongin dan mengeratkan pelukannya dengan Jihye.

"Lepaskan aku, bodoh. Dengan cara seperti ini aku tidak mau berterima kasih kepadamu" ujar Jihye. Perkataan itu hanya membuat dia bisa bebas dari pria bejat yang memeluknya dengan tanpa izin.

Mendengar perkataan wanitanya, dia melonggarkan pelukannya dan menatap Jihye dengan tatapan menyeringai.

"Terima kasih" ucap Jihye sambil merapikan rambutnya.

"Sama-sama, sayang" balas Jongin dan mengecup pipi Jihye sekilas lalu pergi meninggalkannya.

Jihye menatap punggung pria itu dengan tajam. Dasar pria sekarang umpatnya dalam hati.

"Ayo, kita balik. Tadi Jongin tidak melakukan tindakannya kelewatan kan?" tanya Hyera.

"Hanya itu saja" jawab Jihye.

Hanya.

Pertanyaan Hyera membuat Jihye mengingat momen ketika Jongin dengan bejatnya mencium dan melumat bibirnya dengan kasar di perpustakaan dan saat itu juga Jongin merebut first kiss Jihye.

Bibirmu manis, bagaimana rasa tubuhmu saat aku bersetubuh denganmu?

Perkataan dari mulut Jongin saat itu masih saja teringat di otaknya.

Akan tetapi, Jihye sendiri tidak menceritakan kejadiannya dengan Kai kepada siapapun termasuk keluarganya. Murid-murid maupun dosen-dosen hingga penjaga cctv sama sekali tidak tau kejadiannya karena Jongin mematikan sistem cctv-nya.

Jihye berusaha melupakan kejadian itu dan menatap dosen yang sudah masuk ke kelasnya.

Selama dosennya menjelaskan, Jihye dapat merasakan bahwa ada seorang yang menatapnya dari tadi.

Jangan ditanya siapa.

Karena dia sendiri tau orang yang menatapnya sekarang adalah Kim Jongin.







hai semuanya, gue gantiin cerita ini sama cerita sebelumnya yang gue unpub, karena banyak yang ga minat. Jadi agak percuma kalau gue pub itu, hehe. Enjoy ya!

Thank you for the cover baekfml 💕

husband | kji [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang