"Selamat pagi semua anak-anak!"salam pria muda tampan dengan pakaian khas seorang guru, tersenyum lebar menghadap semua anak didiknya.
"Selamat pagi Pak Sam!"sapa mereka kompak. Pak Sam meletakkan buku bawaannya ke atas meja sesekali batuk kecil,"sebelum pembelajaran di mulai kita berdoa dulu sesuai kepercayaan masing-masing setelah itu bermain lampu lalu lintas agar Judy tidak mengantuk."jelas panjang Pak Sam selaku wali kelas 1-E.
Seluruh murid membaca doa dengan khusyuk setelah membaca doa. Pak Sam memulai permainan nya: lampu merah, satu, lampu kuning, dua, lampu hijau, tiga. Kelas 1-E menjadi ramai 'tepuk tangan'.
Lampu kuning, dua tepuk tangan, prok prok!
Lampu hijau,tiga tepuk tangan, prok prok prok!
Lampu hijau, prok prok prok!
Lampu merah, satu tepuk tangan, prok!
Kuning.
Merah.
Kuning.
Merah.
"Hijau hijau hijau!"seru Pak Sam lalu terdengarlah suara tepuk tangan meriah di tambah suara meriah dari Fian Xian Lu.
"Yeah uhuy!"tiba-tiba ada suara asing yang terdengar jelas dan bikin hidung tersumbat.
Dut dut dut!
Niall langsung menutup telinganya dan mendapatkan jitakan pelan dari Haru di depannya,"yang di tutup itu hidung, bukan telinga,Avery!"
Pemuda blonde itu menutup hidungnya. April melihat Dimas yang di tutup bukan hidung malah mata dan Fian Xian Lu, mulut yang di tutup.
"Hoi kalian berdua,kalian kok bego sih!"teriak April terang-terangan.
Pemuda kembar malah santuy, tidak menutup hidung sama sekali membuat Jesse curiga karena sedari tadi pemuda bersurai merah menyala, memerhatikan keduanya. "Pasti Judy dan Rudy nih yang ngentut!"tudingnya menunjuk ke Judy dan Rudy.
Rudy menjawab menatap Jesse datar,"eh salah yeah. Aku sama sekali tidak ngentut. Aku ngentutnya jam 12 malam."jawab nya membuat semua murid di sana menganga dan ada mengedip kan berkali-kali.
"SERIUS!"pekik mereka semua.
"Hebatnya! Bisa di prediksi njir, kalau ngentut biasanya jam berapa?"kagum Dimas terkekeh.
"Jud, yang di katakan kembaran mu, benar?"tanya Haru masih tidak percaya. Judy hanya mengangguk mengiyakan sebagai jawaban, malas membeberkan kebiasaan buruk kembarannya yang bisa dibilang aneh dan unik.
Pak Sam memberikan 'perhatian' untuk memulai pembelajaran bukan mencari siapa yang ngentut sembarangan. Pria muda itu menghela nafas panjang mengambil spidol papan ketika berbalik badan, Pak Sam tersenyum tipis lalu menuliskan materi di papan tulis.
'Mereka tidak tahu, kalau sebenarnya yang ngentut itu aku, hehehe', batin Pak Sam.
Yuli yang mengeluarkan buku dari dalam tas kaget dan menjatuhkan buku ke lantai. Zulfa menoleh ke sebelah nya,heran, "ada apa Yul?"tanyanya.
Gadis berambut lurus itu segera mengambil buku di bawah meja lalu membisikkan 'hal sebenarnya' ke Zulfa. Gadis itu tersenyum miring,"benarkah?"ucapnya pelan, Yuli mengangguk dan menyuruh Zulfa tutup mulut.
Pak Sam berbalik badan dan menjelaskan pada anak didiknya materi mapel IPA. Mereka semua tengah serius mendengarkan materi yang di sampaikan oleh wali kelas. Setelah menerangkan Pak Sam menyuruh mereka semua mencatat sedangkan beliau duduk mengawasi anak didiknya serta mengisi jurnal hari ini.

YOU ARE READING
Sekolah Aneh [END]
Fantasy{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...