I

6.9K 593 5
                                    








Jungwon harus merelakan dan mengubur rencananya untuk tidur ,bermalas-malas seharian -menghabiskan waktu luangnya .Yang sangat jarang bisa dia dapatkan.

Dan itu semua, di karena kan kehadiran sosok Pemuda Park_yang sudah pagi-pagi sekali berdiri di depan pintu  rumah sewanya dengan membawa seikat bunga mawar cantik.

















Dan itu semua, di karena kan kehadiran sosok Pemuda Park_yang sudah pagi-pagi sekali berdiri di depan pintu  rumah sewanya dengan membawa seikat bunga mawar cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.














Dengan senyum manis tipisnya, Jay tanpa permisi menerobos masuk setelah menyerahkan Bunga dan mencuri satu ciuman di bibirnya.

Jungwon mendengus, masuk ikut masuk setelahnya dengan kaki yang dia hentak-hentakkan kesal.

Berdiri berkacak pinggang, menatap ke arah Jay garang. Yang sedang tiduran di sofa panjangnya dengan santai.

"Aku tau ,aku ini tampan Wonie"

Kekeh Jay dengan matanya yang tertutup.

Jungwon menghela nafas, menghempaskan tubuhnya di sofa single besebrangan dengan Jay .Yang sudah mengubah posisinya menjadi duduk menghadapnya.

Berdebat dengan seorang Jay Park itu tidak akan pernah ada habisnya.Maka dari itu Jungwon memilih untuk diam.

Keduanya sama-sama terdiam, dengan manik keduanya yang saling menatap satu sama lain.

"Jungwon, aku merindukanmu" Suara Jay lirih.Jungwon terpaku, hatinya berdesir hangat.

Rona merah muda tercetak samar di kedua pipi Jungwon dengan segera memalingkan wajah.

"Jangan berbicara omong kosong, katakan apa keinginanmu kali ini dan cepat pergi setelahnya. Aku ingin beristirahat"

Katanya dengan nada ketus, Jungwon melipat tangan di depan dada.

Masih dengan memalingkan wajah.

"Jungwon? Apa aku benar-benar tidak memiliki tempat di hidupmu?"

Dengan cepat Jungwon menoleh, ada perasaan bersalah yang tiba-tiba menyerang hatinya sekarang. Melihat Jay yang menunduk dalam dengan wajah sedihnya.

"Katakan,apa yang kau- ingin aku lakukan? Supaya kau bisa menerima diriku di hidupmu?

Katakan Jungwon,Maka aku akan berusaha melakukan yang terbaik" Jay mendekat, berjongkok di depan Jungwon dan menggenggam kedua tangan mungil itu dengan penuh kelembutan.

"Aku sangat mencitaimu, kau tau itu kan? Aku serius dengan apa yang ku katakan"

"Jay-"

"Hanya katakan, jika kau memang memiliki perasaan padaku walau hanya sedikit-"






"Ya! Aku memiliki nya,Jay-! Tapi-"


"Tapi apa?"


Jay mengeratkan genggaman tangannya, hatinya sedikit melega,ketika mendengar ternyata Jungwonnya juga memiliki perasaan yang sama kepadanya, namun kata 'Tapi' yang keluar dari bibir merah ranum itu berhasil membuatnya merasa was-was.

Apa?



"Aku-!"

_










_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




















"Menjauh sedikit Jay!!! "





"Jaga tanganmu itu,atau aku akan menendangmu!!!"

Jungwon geram,mendorong-dorong wajah Jay untuk menjauh dari ceruk lehernya.Yang sayangnya gagal.



Jay malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang rampingnya-mengunci pergerakannya dengan menindih kaki dan tangannya hingga dia tak bisa bergerak untuk memberontak. Jay terkekeh geli sembari menenggelamkan wajahnya di dada yang tak seberapa bidang milik Jungwon.

Mendunsel manja dengan sesekali mengecup dan mengigit puting Susunya dari luar baju piayama bermotif Beruang'nya.


"Akhhhss------Jay!!! Hentikan!!"




Tubuhnya bergoyang kekanan dan kekiri, Jungwon kembali merengek sebal.



Jay tertawa.



"Iya, Jungwonku!! ....

Aku juga mencitaimu Baby Boy"





"Yak!!!"










"Yak!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Make-up Artist || JayWon || Ver☑️Where stories live. Discover now