P

4.5K 360 22
                                    

"Tidak usah tegang begitu sayang, ada aku!"

Setidaknya bisikkan bernada rendah milik Jay, telah berhasil membuat Jungwon merasa jauh lebih baik.
Kegugupan diwajah piasnya yang tergambar begitu jelas, berangsur-ansur menghilang. Tergantikan dengan senyum kelegaan.

Genggaman tangannya di per-erat begitu Mobil yang Jay sendiri kemudikan telah masuk  kedalam pekarangan Rumah Mewah milik keluarga Park.

Jay membukankan pintu untuk Jungwon, mengulurkan tangannya dengan senyuman manis menghis wajahnya yang rupawan.

"Ayo"

Dengan ragu-ragu, Jungwon ulurkan tangannya pada Si pemuda yang lebih Tua.
Menempelkan tubuh pendeknya sedikit di belakang
Jungwon berbisik dengan suara tertahan dan itu terdengar begitu lucu hingga membuat Jay gemas.

"J-jay_bagaimana kalau Ayah dan Ibumu tidak menyukai kehadiranku-"

Jay memutar tubuhnya hingga kini berhadapan dengan sang terkasih.
Mencubit kedua pipi gembil yang lebih muda dengan begitu gemas, Sebelum Jay menyatukan kedua belah bibir mereka dalam kecupan singkat.

"Itu tidak akan terjadi, Wonie..... " Jay tersenyum menenangkan "Ayah dan Ibu sendiri yang meminta kamu untuk datang" Jay terkekeh melihat bagaimana kedua mata Jungwon yang membeliak besar.

"Bagaimana mereka tau tentang aku?-kau tidak menceritakan tentang kita pada kedua orang tuamu kan?"  Jungwon memicingkan matanya, Jay hanya tersenyum polos.

"Hehe -"

"Aku melakukannya-"

"Apa?!!!! Kau mengatakan-Semuanya...!!!'"

Dan Jay hanya mengangguk.

"Termasuk tentang kesepakatan hubungan kita-"

Lagi-Jay mengangguk. Jungwon menjatuhkan rahang. Menatap tak percaya sosok tampan , Jay, yang sialnya kini Jungwon mengakuinya dengan segenap hati. Kalau dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Jay Park yang posesif dan suka semena-mena ini.

"Aku tidak bisa menyembunyikan apapun dari kedua Orang Tuaku , Jungwon, Kami bertiga seperti seorang teman yang terbiasa saling berbagi suka-duka kami.
Tapi kamu tidak usah khawatir. Ayah dan Ibuku itu sangat pengertian dan juga baik hati.
Kamu tidak akan dimakan hidup-hidup, karna telah berani membuat Putra semata wayang kesayangan mereka menjadi gila karna terlalu mencitai seorang Yang Jungwon"

Entah kenapa rasa kesal di hati Jungwon menguap, terganti dengan rasa hangat membahagiakan.

Ah- Jay dengan segala perkataannya yang manis, mengapa selalu bisa membuatnya terdiam dalam kebahagian yang meluap?

Yang Jungwon menyukainya.

"Sudah! Jangan terlalu membuat otak cantikmu itu berpikir terlalu keras, Ayo masuk!"

Dan Jungwon hanya bisa pasrah mengikuti langkah Jay dengan senyumnya yang terkulum.

-

Jake dan Sunghoon tengah berada di sebuah Taman wisata . Yang kebetulan tempatnya hari ini tidak terlalu ramai.

Memudahkan mereka untuk sedikit lebih leluasa menikmati hari ' kencan ' mereka tanpa takut di ketahui oleh para Paparazi.

Keduanya dengan mengunakan setelan sweater  couple bewarna biru laut dengan topi menutupi kepala, berjalan bergandengan tangan. Dengan senyum terkembang  begitu lebar.

Jangan terkejut melihat Jake yang katanya sangat mencitai sahabatnya Jay Park---- kini malah berkencan dengan Park Sunghoon. Si pemuda berkulit sedikit putih dengan segala sifat nya yang kadang Bar-bar(?)

Park Sunghoon itu merupakan salah satu member tertua, setelah Jake Yang -di balik sifatnya yang Bar-bar (?) dan paling suka mengomel,;sebenarnya dialah orang yang paling peka dan perhatian.

Sunghoon tau, seberapa Jake menyukai Jay rekan satu Grup nya yang memiliki wajah yang tak kalah tampan dari seorang Jake Sim.

Maka ketika , Jay mengatakan padanya ingin mendekati Yang Jungwon.
Park Sunghoon datang mendekat, selalu datang setiap malamnya , ketika member lain terlelap_ menghibur Jake yang bersedih.

Dari sanalah, rasa suka tubuh . Karna terbiasanya mereka berbagi dan saling menyemangati satu sama lain. Rasa 'Itu ' datang. Tanpa bisa Sunghoon cegah.

Dia menyukai Jake Sim.

Tapi bagaimana denagn Jake?

Tentu saja Jake tidak, Awalnya.

Dan Sunghoon sangat sedih dan merasa sedikit terpukul untuk pakta itu  , Dia tau Jake menyukai Jay. Tetapi seorang Park Sunghoon yang gigih tak menyerah.
Didalam rasa sakitnya yang di haruskan menekan perasaan nya sendiri, ketika dia dengan sabar mendengar segala keluh kesah Jake, mendengar bagaimana Jake mengungkapkan segala isi hatinya ------tentang dia yang sangat mencitai Jay Park .
Disana Sunghoon tetap menujukan perhatian dan Cintanya.

Hingga perlahan Namun pasti, perasaannya mulai tersampaikan dan di terima dengan baik oleh Jake walau tidak dengan kesadaran sepenuhnya.

Sunghoon cukup senang. Hanya dengan melihat Jake perlahan bangkit dari kesedihannya karna patah hati.

Dan disitulah, Park Sunghoon mulai gencar bergerak.

Hingga apa yang dia angankan kini telah menjadi kenyataanya.

Jake perlahan telah membuka hati untuknya, menerima keberadaannya.

Jangan tanyakan seberapa bahagia Sunghoon saat ini.

Karna itu tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Di sepanjang waktu , senyum merekah menghias wajah  seorang Park Sunghoon. Tak pernah luntur sedikit pun dari wajahnya yang manis. 

Keduanya mencoba berbagai macam jajanan dan permainan yang di sediakan.
Contohnya permainan tembak botol.

Jake berhasil memenangkan dengan sekali percobaan, Boneka pinggwin besar kini berada di dalam dekapan tubuh Sunghoon hingga wajah manisnya sempurna tertutupi Boneka . Karna saking besarnya Boneka yang Jake menangkan.  

Jake terkekeh geli, walau sedikit kesusahan karna tak bisa melihat jalan, Sunghoon tak pernah sedikitpun melunturkan senyum bahagianya.

"Apakah kau begitu menyukai kebersamaan kita ini?"

Pertanyaan yang sendari tadi tertahan di tenggorokan akhirnya Jake utarakan.

Langkah Sunghoon terhenti. Dia memutar tubuhnya menghadap Jake, setelah menaruh Boneka Pinggwinnya di sebuah bangku kayu di sampingnya.

"Tentu , aku sangat menyukainya" Tanpa ragu Sunghoon menyerukan untaian kalimatnya yang riang.
Senyum secerah mentari dia tunjukan 'nya, yang mana hal tersebut mampu membuat Jake terdiam dengan desiran hatinya yang menghangat serta detakkan jantung yang perlahan berpacu cepat.

Kini dia yakin 100% dengan perasaannya.

"Aku sangat bahagia, karna hariku yang kosong ini. Ku habiskan dengan Jake Sim yang sangat-"

"Eumptt~"

Kalimat Sunghoon terpotong, begitu dengan cepat ----Jake menarik tengkuk nya dan menabrakkan bibir keduanya dalam sebuah ciuman singkat.

Sunghoon terpaku dalam keterkejutan, sedang Jake tersenyum.

Ciuman itu usai, Jake mendekat untuk mengusap kedua sisi permukaan pipi Sunghoon yang terdiam dengan rona merah muda perlahan menjalari kedua pipinya.

"Park Sunghoonie- aku sepertinya sudah menyukaimu-ah tidak!___maksudku aku sudah sangat mencitaimu. Jadi kau harus bertangung jawab.

Jadilah kekasihku"

Dan Sunghoon tak bisa untuk mencegah senyum lebar-bahgaianya untuk tak ter kembang diwajahnya yang memerah.

Di peluknya tubuh kekar Jake erat, Park Sunghoon menganggukkan kepalanya didalam dekapan Jake. Pemuda yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta. Dan kini telah resmi menjadi kekasihnya.



Lee Heeseung pasti akan terkejut.

😁

 

Make-up Artist || JayWon || Ver☑️Where stories live. Discover now