Q

4.1K 373 17
                                    







"Jadi kamu adalah Yang Jungwon?"

Jungwon yang di tanya dan ditatap sedemikian intens'nya oleh kedua pria dewasa yang dia ketahui sebagai Orang Tua Jay hanya bisa memberi respon berupa anggukan kepala kecil dengan senyum kaku yang Jungwon kembangkan paksa.

Melirik kearah dapur dengan tatapan memelas, Yang hanya bisa Jay balas dengan sebuah senyum terkulum.

"Tidak apa-apa , aku disini"

Begitu kata yang dapat Jungwon tangkap dari gerakan bibir tanpa suara milik Jay.
Membuat Jungwon kesal setengah mati.

Bagaimana coba Yang Jungwon tidak merasa kesal pada Jay yang sibuk menopang dagu di meja Pantry dapur dengan di temani secangkir kopi?!!. Pemuda Park itu telah berjanji kepadanya sebelum keduanya sampai di kediaman kelurga Park.
Bahwa Jay tidak akan meninggal nya seorang diri dan akan tetap menggengam tangannya. Tetapi apa sekarang? Huh! dirinya di biarkan sendiri- --kini di sidang oleh kedua Orang Tua lelaki itu. Yang sejak kedatangannya sudah di tanya ini dan itu.

Tidak ada pertanyaan aneh sih, hanya tentang mengenai kabarnya , kadua Orang Tunaya dan apa saja yang dia lakukan. Yang di jawab Jungwon pula dengan jawaban jujur tanpa di tutup-tutupi. Tak lupa ucapan Terimakasih Jungwon terima dengan senyum tulus dari Tuan Namjoon dan Seok Jin.
Untuk Mengenai Jungwoo yang pernah menyelamatkan nyawa sang putra yang hampir meregang nyawa karna tenggelam di kolam renang.

Keadaan yang semula di selimuti rasa canggung luar biasa dan kaku , kini telah berangsur-ansur menghilang, terganti dengan perasaan nyaman dan hangat.

Yang Jungwon di terima dengan tangan yang terbuka didalam keluarga Park.

  

Jungwon akui, kedua Orang Tua Jay . Tuan Park Namjoon dan Kim/Park Seok Jin merupakan orang yang sangat baik, ramah dan penuh kasih sayang.
Beliau bahkan tidak marah atau berbicara lebih dalam tetang masalah hubungan rumitnya dengan sang putra tunggal kesayangan mereka.

Yang mereka katakan hanya serupa untaian kalimat yang sama , seperti apa yang telah dia dengar dari Jake.
Yaitu tentang, hati seorang Jay Park yang sebenarnya sangat lembut dan rapuh.
Kedua Orang Tua Jay, juga mengungkit tetang sosok masa lalu yang pernah mengisi hati Jay.

Lee Geonu.

Jungwon tidak tau bagaimana wajah dan perawakan dari Lee Geonu itu  , yang dapat Jungwon simpulkan dari menjadi pendengar yang baik.

Lee Geonu itu merupakan anak yang cerdas, umurnya sebaya dengan Jay hanya saja tingkat mereka berbeda.

Geonu adalah anak yang pintar, hingga dapat meloncat kelas di usianya yang ke 9 Tahun.

Jika kalian bertanya di mana Lee Geonu sekarang, maka Jungwon akan menjawab dengan senyum bangga sekaligus iri miliknya.

Kanada, Negara  yang ingin sekali Jungwon kunjungi suatu hari nanti.

Dan satu lagi fakta yang mampu membuatnya membeliak tak percaya-

Yang paling membuat seorang Yang Jungwon merasa iri pada Seorang Lee Geonu itu , ialah...

Dia yang merupakan seorang Seniman Muda , Favoritnya.

Jungwon benar-benar merasa  sangat tercengang, ketika mendengar fakta itu langsung keluar dengan mulusnya dari mulut Kim Seok Jin.

Bagi Yang Jungwon. Lee Geonu itu sangat luar biasa.
Tak mengherankan kalau seoarang Jay Park yang sempurna bisa jatuh hati pada Sosok Lee Geonu.

Percakapan itu berlangsung hingga siang hari,sampai di jam makan siang Kim Seok Jin mengajak Jungwon untuk membantunya memasak makan siang.

Jungwon di minta untuk menginap malam ini, walau sempat memcoba untuk menolak pada akhirnya Jungwon tetap berakhir kembali di dapur keluarga Park . Memasak Makan malam dengan gurauan canda tawa Kim Seok Jin yang membuat suasanan menjadi lebih menghangat.

Yang Jungwon benar-benar di buat nyaman berada di tengah keharmonisan kelurga Jay yang penuh akan kasih sayang.



"Tara!!! Makan malam siap!!"

Mata Jay dan Namjoon berbinar terang, menatap setiap hidangan yang sangat menggugah selera terhidang di hadapan mereka . Memenuhi meja makan besar milik mereka. Hasil kolaborasi Jungwoo dan Seok Jin benar-benar mampu membuat kedua pria yang berstatus Anak dan Ayah itu  seketika kelaparan.

Jungwon dan Seok Jin saling merangkul satu sama lain dengan saling melempar senyum puas. Menatap hasil kolaborasi mereka yang sempurna.

Makan malam kelurga itu berjalan dengan dengan penuh canda tawa. penuh dengan kehangatan dan beberapa kata pujian yang di lontarkan secara bergantin oleh Jay dan Namjoon yang di rujukan untuk Jungwon yang hanya bisa merunduk tersipu.

.
.
.
.
.
.





"Masuklah, ini adalah kamarku"

Jay membuka pintu bercat putih- kamarnya lebar-lebar.
Mempersilakan Jungwon untuk melangkah masuk kedalam kamarnya yang di dominasi dengan warna putih.

Harum maskulin Khas seorang Jay Park yang di tambah dengan sedikit wangi Lavender menyeruak memenuhi penghidu Jungwon.

Sangat menenangkan, Jungwon memejamkan matanya sekejap.

"Jungwonie-" Tersentak , ketika sebuah tangan melingkari perutnya dari arah belakang. Jungwon membuka kedua matanya. Menoleh kesamping dapat dia lihat wajah sayu Jay yang bertopang dagu di bahunya. Memejamkan matanya seraya menghirup dalam harum tubuhnya yang sudah sedikit tercampur apeknya bau keringat.

"Kau adalah orang pertama , selain Jake dan 'Dia' yang pernah masuki kamarku ini"

Jay membuka kedua matanya, menenggelamkan wajahnya kedalam ceruk leher Jungwon. Mengendus layaknya anjing , mejilat lantas menggigitnya .
Hingga meningalkan sebuah bercak kemerahan disana.

Jungwon berjengit.
Memutar tubuhnya sedikit paksa dari belitan tangan Jay. Keduanya berdiri berhadapan.

Jungwon menatap kedua manik tajam milik Jay dalam dan serius, begitupun sebaliknya.

"Jay! Keberatan jika aku bertanya lebih jauh lagi tentang Lee Geonu?"

Yang lebih tua,-Jay Park mengehela nafasnya pelan.

Berjalan melewati tubuh Jungwon menuju ke kasur king sizenya. Jungwon sigap memutar tubuh nya.
Ditatapnya Jay aneh, yang bukannya memberinya sebuah respon atau apapun itu, malah kini menyamankan dirinya di atas kasur miliknya.

Hendak mengelurkan protes, Namun Jungwon urungkan . Begitu melihat Jay memberi kode padanya untuk mendekat.

Menghembuskan nafas pelan, Jungwon hanya memilih untuk menutup mulutnya dengan kepala yang dia anggukan pelan.
Melangkah mendekat untuk masuk kedalam rengkuhan- pangkuan Jay yang sudah  membuka kedua tangannya lebar, menerima tubuh mungil Jungwon dalam pangkuan, rengkuhan prosesivenya.

"Karna Ayah dan Mom  sudah menceritakan sebagian besar nya mengenai 'Dia', kali ini aku akan menceritakan tentang bagaimana dia pergi dari kehidupanku, tanpa sempat bisa ku ungkapkan perasaanku kepadanya"

Dengan begitu,  Yang Jungwon semakin menyamankan posisinya di atas pangkuan Jay.
Menghembuskan nafas pelan, kepalanya mengangguk, tanda dia siap untuk mendengar semuanya.



.
.




Votenya jangan lupa;(

      

Make-up Artist || JayWon || Ver☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang