Teman Rasa Nyaman

100 12 0
                                    

Aroma bunga anggrek membawa Agatha penasaran, ia kemudian kaget saat melihat siapa yang ada di ruang tamunya. Seorang laki-laki sedang tertawa, disana juga ada Gea dan Ardan yang sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja.

"Gio?" tanya Agatha kebingungan.

"Pagi Tha, udah siap buat pendaftaran?" tanya Gio terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi Tha, udah siap buat pendaftaran?" tanya Gio terkekeh.

"Gue bisa pergi sendiri, lo gak perlu repot-repot jemput ke sini." Agatha jadi tak enak hati.

"Gapapa Tha, namanya niat baik, gak boleh ditolak." Gio tersenyum jahil, dan itu membuat Agatha memutar bola matanya, ia sungguh malas dengan sikap Gio yang sepertinya tak lelah menempuh perjalanan Depok-Jakarta, hanya untuk menjemput dirinya.

Alga turun dari tangga, langsung menghampiri Gio, lebih tepatnya bunga yang ada ditangan Gio. "Ih lucu banget, anjingnya." Gio terkekeh, sepertinya Alga cukup ramah.

"Anjing kesayangan Agatha itu." Gea terkekeh, ada senyuman jahil disana, sedangkan Agatha mendesah pasrah.

"Kami pamit dulu ya, Gio makasih loh udah repot-repot mau antar Agatha." Gea sudah siap dengan laptop ditangannya, sementara Ardan sudah menjinjing tas kerjanya.

"Sama-sama kak, hati-hati ya kak." Ucap Gio sopan.

"Kalian juga hati-hati ya, jangan ngebut Gi." Pesan Ardan, setelah berpamitan, mereka pun pergi.

" Pesan Ardan, setelah berpamitan, mereka pun pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat lo. Cie rambut baru, kesambet apa potong rambut sependek ini?" Gio memberikan bunga anggrek putih itu kemudian membelai rambut Agatha. Agatha menerimanya, kemudian memilih duduk, ia sudah menebak bahwa Gio tahu bunga kesukaannya pasti dari Gea. Ah bunga ini mengingatkannya pada seseorang, pada berbagai kisah yang membuat bunga ini menjadi lebih dari sekedar bunga, anggrek putih akan selalu menjadi alarm, sebuah pengingat bahwa Agatha pernah begitu mencintai seorang laki-laki, pernah menaruh segenap hatinya, mencurahkan seluruh perhatiannya dan berharap bisa mengikat janji sehidup semati dengan laki-laki itu.

 Ah bunga ini mengingatkannya pada seseorang, pada berbagai kisah yang membuat bunga ini menjadi lebih dari sekedar bunga, anggrek putih akan selalu menjadi alarm, sebuah pengingat bahwa Agatha pernah begitu mencintai seorang laki-laki, pernah men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOULMATE: Always and Forever AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang