5.Remember Me?

963 105 11
                                    

KRINGG (Bel Pulang)

Hime berjalan ke loker nya untuk mengganti sepatu nya lalu keluar. Di sana di gerbang, ia melihat Makoto yang sedang memainkan ponselnya tanpa menyadari Hime yang mendekat.

"Kau jadi ke Seirin?" Makoto menatap Hime yang tadi habis menyapanya. "Un, tentu."Hime mengangguk. "Baiklah, hati hati." Ucap Makoto lalu masuk ke mobil lalu meninggalkan Hime setelah mengatakan "Jangan terlalu memaksakan untuk bertemu dengan teman mu itu Hime, kalau kau belum siap jangan di paksakan."

Hime menatap kepergian kakak angkatnya, lalu memasuki mobil yang sekarang menjadi mobil nya. "Ke Seirin ya, jiisan." Ucap Hime lalu memainkan ponselnya. "Oh iya, nanti jiisan pulang duluan saja, aku nanti juga ingin ke rumah seseorang.Kalau nanti memang perlu, aku akan menghubungi jiisan." Tambahnya. "Ha'ik, wakarimashita, Hime sama."

SKIP (Di Seirin)

"Terimakasih jiisan, aku akan menjaga diri, permisi." Hime membungkuk kan badannya lalu menatap mobil yang membawanya pergi meninggalkan nya di gerbang.

Hime melihat seseorang dan bertanya dimana Furihata Kouki, dan ternyata dia masih di dalam. Hime penasaran 'kenapa Kou kun di dalam, bukannya sekarang harusnya dia sedang latihan?' batin Hime.

Hime melamun sambil menunggu di gerbang sampai...

"Hime? kau kah itu?" Furihata menepuk bahu Hime pelan membuat Hime refleks memasang kuda kuda karena kaget. "Ffft, kau berlebihan Hime." Furihata terkekeh melihat reaksi Hime yang berlebihan.

"Kou kun?Aku pikir kau di gym, apa kau tidak latihan?" Tanya Hime yang selesai menetralkan nafasnya yang sempat memburu karena terkejut dan kesal, bagaimana tidak terkejut? Dia datang secara diam diam seperti hantu, lalu tiba tiba menepuk bahu orang seperti ingin membawa alias menculiknya, sekarang sang pelaku malah terkekeh menyebalkan.

"Aku tau kau pindah Hime dan otomatis kau keluar dari klub basket Seirin, aku juga sudah berhenti latihan, dan sebenarnya aku berniat untuk pindah ke Kirisaki Daiichi. Tapi ternyata sulit juga untuk masuk, jadi aku tidak jadi pindah." Hime menatap Furihata dengan perasaan bersalah.

"Gomen Kou kun, aku pikir kau bisa bersekolah di Kirisaki Daiichi dengan syarat kau harus memiliki keahlian khusus untuk diterima tanpa tes disana, kalau kau mau ikut tes sih terserah. Ingat ini hanya saran, tidak lebih." Astaga Hime, sifat tsun tsun om Midorima turun ke kamu ya?

"Hmm bagaimana ya? Aku tidak punya keahli— "

"Kau punya." Potong Hime menatap Furihata dengan mata berbinar. "Maksudnya?" Furihata tidak mengerti, apa kemampuan yang Hime bilang?

"Kau bisa bermain basket kan, Kou kun?Kenapa tidak mencobanya?" Tanya Hime masih dengan mata berbinar, tapi kali ini lebih terang.

"Aku rasa, itu mustahil Hime, walau bagaimanapun aku tidak bisa pindah bukan karena itu saja, orang tua ku melarang ku untuk pindah sekolah. Alasannya karena mereka terlalu sibuk hanya untuk mengurus kepindahan ku ke Kirisaki Daiichi. Dan juga mereka tidak suka pada siswa disana karena mereka dibilang kasar oleh orang." Furihata menatap Hime dengan pandangan sedih, mengingat orangtuanya tidak pernah ada untuk nya walau hanya sehari, itu menyesakkan.

"Ah,,, begitu. Baiklah maafkan aku, seharusnya aku mengerti keadaan mu seperti apa dan maafkan aku karena telah meminta mu untuk pindah. Sebagai permintaan maaf ku, apa besok kau ada waktu?Aku akan mengajarimu bermain basket agar lebih baik dari yang kemarin." Ucap Hime menatap Furihata penuh harap. "Eh? Benarkah?" Hime mengangguk.

" Ha'ik arigatou Hime—" lihat jam. "Eh jam lima?astaga... Hime aku duluan apa tidak masalah? atau kau mau ikut, soalnya aku ada kerja kelompok di rumah teman." Hime menggeleng. "Aku tidak ingin merepotkan mu nanti Kou kun, aku juga ingin mampir ke Majiba dulu."

Reborn As DarknessWhere stories live. Discover now