15. Final Training Camp

599 75 7
                                    

"Shin chan, sepertinya aku, kau dan Shuutoku yang lain sudah berkembang banyak. Semuanya berkat Tetsuya chan dan pertemanan antar sekolah Shuutoku dengan Kirisaki Daiichi menjadi lebih dekat, misalkan kau dengan Yamazaki san yang sering latihan tembakan, aku dengan Ogiwara, Miyaji san dengan Furuhashi san dan lain sebagainya, benarkan?" Tanya Takao setelah memperhatikan Midorima yang sudah selesai mengembangkan kemampuan tembakannya.

Sekarang tembakan segala arah milik Midorima lebih akurat dan mustahil untuk meleset, lompatan Midorima juga sudah lebih tinggi mengingat tahun lalu dia kalah dari Kagami karena lompatannya dan juga stamina Shuutoku sudah lebih banyak dari yang lalu. Jika tahun lalu Shuutoku tidak menyukai dan bahkan membenci Kirisaki Daiichi, sekarang mereka malah berteman akrab.

"Hmm, kau benar nodayo. Bukan berarti aku setuju." Dengan tsundere nya Midorima membenarkan perkataan Takao, mengundang suara tawa merdu dari belakang mereka.

"Kuroko?" Tanya Midorima setelah melihat siapa yang menertawakan ke tsuderean nya.

"Gomen gomen, kau tidak pernah berubah dari dulu, Shintarou kun. Sifat Tsundere milikmu masih menjadi ciri khasmu ya? Apakah Kazunari kun tidak kerepotan dengan sifat mu, Shintarou kun?" Canda Tetsuya membuat Takao berusaha menahan tawanya agar tidak meledak.

"Tentu saja aku repot, Tetsuya chan. Mengingat hanya aku yang mau berteman dengannya, iyakan Shin chan?" Diantara yang lain, Tetsuya, Midorima, dan Takao lah yang paling dekat. Karena itu Tetsuya memanggil nama belakang (atau depan ya?:v) Midorima dan Takao, sebaliknya, Takao pun begitu. Tidak dengan Midorima, sifat Tsundere yang menjadi ciri identitas seorang Midorima Shintarou itu mengalahkan segalanya.

"Damare, Bakao." Untunglah Midorima orang yang sabar, sebenarnya selama ini dia bersabar dengan sifat Takao hanya karena dia malas mencari babu baru yang dengan senang hati mengantar nya kesana kemari dengan gerobak.

"BAIKLAH MINNA, KUMOHON BERKUMPUL SEBENTAR"

"Ngomong ngomong, lusa adalah hari terakhir kita mengadakan Training Camp. Dan sesuai perjanjianku dengan Nakatani san, aku sudah membuat kalian lebih berkembang. Sebagai balasan, saat kita bertanding di Inter High nanti, yang akan bertanding adalah siswa kelas satu, begitu pula saat melawan Seirin. Kalian akan bermain saat Winter Cup nanti." Jeda, Tetsuya menatap satu persatu pemain dari Shuutoku lalu Kirisaki Daiichi.

"Kenapa aku bilang demikian? Aku ingin kalian mengejutkan para pemain dari sekolah lain, terutama Seirin, Rakuzan, Yosen, Kaijō dan Touou. Kelima sekolah itu kudengar mengadakan Training Camp di sebuah mansion Akashi di tepi pantai. Dan mereka sudah pasti memiliki perkembangan walaupun sedikit. Aku juga sudah berjanji kepada Nakatani san untuk membantu memberikan informasi mengenai sekolah lawan, dengan gantinya sesi latihan kedua sekolah (Kirisaki Daiichi dan Shuutoku) di pegang olehku, kecuali informasi sekolah Kirisaki Daiichi. Dengan demikian kita impas. Ada pertanyaan?" Tanya Tetsuya.

Seorang remaja kelas satu dari Shuutoku mengangkat tangan, " Ha'ik, Yuzaki san?"

"Bagaimana jika pertandingan selesai dan kalian tidak lagi memberikan kami informasi? Apakah itu tidak mengambil kecurigaan dari sekolah lain? Sumimasen jika ini sedikit menyinggung, tapi jika orang tau kami bekerjasama dengan Kirisaki Daiichi yang dibilang kasar dengan permainan kotornya, apa nama sekolah kami akan baik baik saja?" Tanya nya polos, mengundang delikan dari beberapa anggota Kirisaki Daiichi terutama Haizaki.

"Ara, itu bukan lagi sedikit menyinggung namanya. Itu sangat sangat menyinggung, tapi aku akan menjawab pertanyaan mu. Mengenai itu tenang saja, aku akan bertukar informasi dengan Shuutoku tachi selama setahun ini. Untuk seterusnya tentu saja aku tidak mau, ini hanya sekedar barter yang menguntungkan kedua pihak, dan disini pihak Shuutoku lah yang paling di untungkan. Nakatani san juga sudah setuju dengan itu." Jawab Tetsuya dengan senyum lembut yang menyimpan beribu umpatan dan mengabsen seluruh hewan di kebun binatang dalam hatinya.

Reborn As DarknessWhere stories live. Discover now