13. Aren't you Kuroko Tetsuya?

784 87 7
                                    

Di sebuah ruangan yang terdapat beberapa makhluk hidup berjenis manusia sedang duduk di sofa dan karpet ruang keluarga, ya.... Walaupun disana ada banyak orang, entah kenapa ruangan sangat sepi, bahkan lebih sepi dari kuburan, ditambah lagi udara di ruangan tersebut sangat sangat dingin, bagi sebagian orang yang merasakan nya, mereka seperti kesulitan untuk bernafas karena pasokan udara di ruangan itu sangat tipis dan di sana sangat panas.

Sang pemilik mansion, tempat yang mereka tinggali sekarang untuk sementara, menatap orang orang yang ada di depannya jengah, terlebih lagi dengan dua wanita yang biasanya ribut dan dekat, sekarang duduk berjauhan dan tidak mau walau hanya sekedar saling tatap.

Sebut saja namanya Akashi Seijuroo, pemuda berusia 16 tahun ini menatap satu persatu rekannya yang dari tadi diam, ingin meminta penjelasan, tapi kepada siapa? Kalau bertanya kepada orang yang bermasalahnya lansung, pasti masalahnya tambah runyam.

Akhirnya setelah sekian lama merasakan aura mencekam yang membuat siapapun tidak nyaman termasuk dirinya, Akashi berdehem dan itu cukup berhasil mengambil atensi dari rekan serta lawannya saat melakukan Training Camp.

"Kalian kenapa?" Sudah cukup, walaupun Akashi itu orangnya tidak kepoan, tapi kalau sudah lama lama begini, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya.

Merasa pertanyaan Akashi di tuju untuk dirinya, Momoi menahan nafas sebentar lalu menghembuskan nya, dia berusaha untuk tidak menimbulkan masalah baru jika ini sudah menyangkut dengan Akashi.

" Apa maksudmu, Akashi kun? Dan kenapa kita disini, bukankah kita harusnya sekarang sedang makan malam?" Tanya nya sambil menyembunyikan ekspresi wajahnya yang sedari tadi hampir menangis mengetahui kenyataan bahwa orang yang selama ini dia percaya, berbohong pada dirinya dan kebohongan itu menjauhkan nya dari belahan jiwanya.

"Momoi, jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan." Tegas Akashi.

Momoi melirik Tetsura melalui ekor matanya, di lihat Tetsura sedang menunduk dan sedang memikirkan sesuatu. " Tidak apa apa Akashi kun, aku dan Tetsura chan hanya sedikit bertengkar, tapi tidak masalah. Pertengkaran ini tidak perlu di bawa serius, nee, Tetsura chan?" Walau enggan untuk bertanya kepada orang yang di sebutnya tadi, dia tidak punya pilihan lain selain berpura pura menyembunyikan masalah yang timbul setelah pengakuan dari Tetsura.

Merasa namanya dipanggil, Tetsura menoleh kearah Momoi lalu menatap Akashi yang berada disamping sofa yang sedang di duduki nya. "Mhm iya, Momoi san benar, Seijuroo kun."

Akashi itu tidak bodoh, memang sih, dia memang pintar dan dia yang paling pintar dari beberapa orang di sekitarnya atau bisa dibilang 5 klub basket dari 5 sekolah berbeda yang sudah lama menjalin hubungan sejak Winter Cup tahun lalu, siapa lagi kalau bukan Seirin, Rakuzan, Yosen, Kaijō, dan Touou, di tambah Shuutoku yang berada di mansion Hanamiya.

Akashi hanya bisa menghela nafas, dia tidak ingin ikut campur urusan orang lain lagi, " Baiklah kalau begitu, lebih baik kita makan malam sekarang, sebentar lagi larut." Akashi berjalan duluan ke meja makan lalu disusul oleh yang lain kecuali Tetsura dan Momoi.

Saat Tetsura ingin meninggalkan ruangan yang semakin mencekam itu, langkahnya di tahan oleh suara Momoi yang semakin membuat masalah mereka tambah menjadi.

" Kau memang kejam, Tetsura. Aku tidak pernah berpikir, setelah semua kepercayaan yang di berikan oleh mereka, kau malah mengkhianatinya. Apa sekarang kau masih berpikir aku egois, Kuroko? Kau - "

"Bukankah kita sama saja?" Potong Tetsura, suaranya memberat karena menahan amarah.

Momoi yang awalnya menunduk lalu menatap punggung Tetsura yang sedang membelakanginya. "Aku tau, selama ini aku memang egois karena cintaku yang berlebihan kepada Tetsu kun, tapi jangan samakan aku dengan dirimu. Kau adalah adik sepupunya, karena alasan sepele kau menjauhkan aku dengan Tetsu kun? Bukankah jika kau berbuat baik kepadanya dia tidak akan bersikap dingin kepadamu? Alasan tidak berdasar milikmu itu... Membuatku jijik." Gumamnya di akhir kalimat. Momoi kembali menunduk menghindari kontak mata dengan Tetsura yang sedang memutar badannya untuk melihatnya.

Reborn As DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang