|5'• | Resiko

44 36 9
                                    

"Untuk apa jelasin keadaan ini!?Dan apa maksud kamu Al harus tau aku orang masa lalu dia.. Bukannya dia udh tau?? " Tanya Naya yang bingung tujuh turunan seperti nya

"A.. Aku gak tau kenapa tapi dari tadi ia mengakui diri nya adalah kekasih kamu Nay, aku pikir bercanda tapi... Dia serius. " Jawab Drianna gugup

Naya pun membisu, entah apa yang dia pikirkan sekarang.. Bingung? Senang? Sedih? Atau semuanya?.. Kita tidak tau apa yang di pikirkan Naya apalagi Dri mana mungkin ia tau

"Nay please bantu gue.. " Lirih Drianna yang sudah putus asa

"Buat apa di jelaskan lagi, bebas bukan kalau dia ingin mengakui hal itu" Kata Naya datar

"What the fuck off you Nay! Ya gak bisa gitu lah gue tunangan nya bego.. Mana mungkin gue biarin itu, dan di masa kini atau sekarang kenyataan nya dia cinta gue.. Dan sebaliknya juga dan lo.. A... Adalah mantannya pas kuliah.. Lo hanya orang yang ada di masa lalu nya gak lebih. " Jangan salahkan Drianna jika dia kejam berkata itu, karena kenyataan nya memang seperti itu dan dengan Naya bilang seperti tadi tentu Drianna tidak bisa membiarkan hal itu

"Kalo lo gak mau bantu gue juga gak masalah, gue udh gak perlu makasih"

"Gue akan bantu." Naya yang sedari tadi diam mendengar apa yang di ucapkan Drianna pun tiba-tiba berkata ini, padahal sebelum nya ia seperti menolak

"Serius?" Tanya Drianna meyakinkan

"Ya, tapi.. Kasih tau aku alasan kenapa Al bisa berbicara seperti itu kepada kamu maupun keluarga yang lain? " Syarat dari Naya

"Gue gak tau juga... Cakka temen gue bilang hasil rontgen dalam tubuh Al belum keluar jadi, do'ain semoga everything its fine walau... Gue takut" Kalimat akhir yang di ucapkan Dri pun berbunyi seperti cicit-an

"Takut..?? "

"Takut kalau Al... A.. Amnesia.. A.. Atau gagar otak, entah gue gak mau sampai Al ngalamin itu! " Drianna pun gugup saat berbicara hal seperti itu

"Amnesia.... " Gumam Naya

"Iya.. A... Amnesia lo tau kan? "

"Ehm!.. Tau pastinya"

"Yaudah serius lo mau bantu? " Drianna pun masih tidak yakin

"Iya, tapi ada syarat"

"Apalagi? "

"Kasih gue waktu 1 bulan buat meyakinkan Al" Ucap Naya dengan gampang

"What!!?? Sebulan... Buat apa sebulan, gak mungkin selama itu lah ogeb" Drianna pun terkejut bukan main apa yang di ucapkan Naya

Ia hanya berfikir saat ini Alam memikirkan kalau Naya adalah kekasih nya, bagaimana kalau nanti Alam malah nyaman dengan Naya dalam waktu sebulan... Padahal tidak ada kemajuan apapun.

"Kenapa? Itu waktu yang cukup, lo tau kan Al keras kepala bukan main.. Sama kayak lo jadi gue juga akan rada susah buat meyakinkan Al kalau dengan waktu sebentar" Jelas Naya

"Gue cuman minta jelasin satu hari, bukan meyakinkan. " Tungkas Drianna

"Tap-"

"Kalau gak mau gak usah. "

"Oke gue mau! " Tanpa basa-basi Naya akhirnya mau, ia mau bukan setuju.

"Gue tunggu bsk... Lo masih di medan? "

"Masih"

"Good"

Dan sambungan telpon pun terputus sepihak lewat Drianna, ia memang tidak suka basa-basi atau pakai sapa Hai maupun bye... Dia suka inti nya saja

~Ruang Alam~Where stories live. Discover now