|11'•| Bukti

2 1 0
                                    

Kebenaran apakah yang akan di tindak lebih jauh oleh Drianna? Kita pun tidak tahu, sampai tulisan ini bermula.

Seorang wanita berdiam diri.. di suatu ruangan penuh buku yang memiliki cerita maupun tulisan masing-masing, tempat itu adalah perpustakaan pribadi yang terletak di kediaman keluarga Pramono "ck, kebenaran mantan.. Gagal, lalu kebenaran apalagi yang harus aku ungkap? " Ucap Drianna bertanya pada diri nya sendiri

"Agar kebenaran berhasil, memerlukan bukti akurat? Bagaimana dengan foto masa pacaran... Foto di ig? Tetapi Alam selalu mengarsipkan foto kami berdua, tetapi apakah foto itu masih tersimpan di arsipan? Aish... Mengapa tidak bertanya langsung pada pemilik akun tersebut." Drianna masih penuh tanda tanya, ditemani buku catatan nya.. Untuk menyusun rencana

"Seperti nya.. Malam hari ini, saat menemui Alam, aku bisa mempertanyakan soal ini.. Sekaligus menjemput nya pulang, Semoga berhasil. " Ujar Drianna penuh harap

🍈🍈🍈

Saat ini Drianna tengah bersiap-siap untuk pergi ke tempat Alam berada, tepatnya di kantor nya, Alam mulai bekerja kembali.. Hanya saja tidak bekerja di lapangan langsung, Al masih perlu adaptasi sampai ia benar-benar betul memahami semua-nya

Tetapi saat Drianna ingin mengambil kunci mobil nya, orang yang ingin ia datangi tiba tiba berada di rumah "lho kok!? Udh pulang? Tumben cepat banget.. "

"Aku pulang cepat, kepala ku pusing dan pening"

"Hah? Bukannya tadi pagi kamu biasa saja" Tanya Drianna penuh dengan tanda tanya

"Ck, itu tadi pagi bukan sekarang, sudah ya.. Aku mau kembali ke kamar ku"

"Ah! okey.. Istirahat yang cukup, kalau perlu apa-apa kasih tau aku okey!? " Ucap Drianna mengerti

"Ya" Balas Alam

Setelah menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, Alam membaring kan dirinya sebentar, menutup mata.. Dan mulai berfikir

"Benar juga kata Dri, tadi pagi aku merasa baik-baik saja, kenapa sekarang aku lemas seperti ini? Makan cukup, air putih cukup, penyakit darah rendah gak kambuh.. Tapi semenjak Yuko berkata seperti itu, Tiba-tiba pemikiran ku pecah kemana-mana, membuat diri ku seperti mengalami 'migrain' ah tetapi tidak mungkin, aku merasa fit saja" Ucap Alam setelah itu bangun dari tempat tidur nya yang berukuran king-size karena ia mau membersihkan diri nya sebentar, lalu menutup gorden kamarnya dan mematikan lampu, tentu Alam akan melakukan aktivitas yang bernama tidur atau istirahat.

Flashback di kantor

"Njayy si mulus dateng juga nih! " Ucap yuko heboh

"Apa yang mulus? " Tanya Alam kepada teman sebangku sma nya dulu, yang sampai sekarang menjadi teman kantor nya

"Kisah percintaan lo. Ya kulit lo lah! " Ujar yuko nada jutek

"Ko! Jijik tau gak jijik? "

"Cukup ayanc, rumor kita sudah tersebar.. kamu harus terbiasa" Kata yuko dengan satu telapak tangan nya yang menutupi batas mulut dan dagu nya, dengan ekspresi sehabis ter-fitnah.

"Mending anjir di gosipin ama cewek cantik, ini gua di gosipin sama batangan keju, normal aing, maneh jangan macem-macem!" Padahal tidak ada darah Sunda melekat di dirinya, entah mengapa ia fasih dengan bahasa tersebut

"Aku bukanlah batangan keju, aku batangan emas.. Tralalala~" Yuko dengan percaya diri berucap seperti itu, sambil menaiki telapak tangan-nya ke arah kening dengan gaya hormat.

"Yuko.. Yuko, Banci bukan, tapi kelakuan kayak cabe-cabean stasiun Manggarai. "

"Anjing lo Al! Gua kan cowok maco, no cucok-cucok. " Ya rumor yang di sebutkan adalah, kedekatan Alam kepada Yuko di anggap seperti 'GAY'

~Ruang Alam~Where stories live. Discover now