Part 42

369 70 0
                                    

Istirahat pun telah selesai, tiba saatnya untuk pengumuman acara besok. Murid-murid sudah berkumpul di dalam kelas masing-masing. Sambil menunggu wali kelas mereka untuk mendiskusikan kegiatan apa yang akan mereka lakukan esok hari.

"Assalamualaikum." salam Bu Nuri memasuki kelas.

"Waalaikumsallam ...."

"Anak-anak yang ibu sayangi, untuk acara besok ibu---"

"Kita jalan-jalan aja, Bu!" potong Adrian.

"Eh! Jangan, di rumah aja! Libur!" sahut yang lain.

"Mending olahraga bareng." lagi-lagi yang lain menimpali.

"Eh! Tenang dulu! Kami selaku wali kelas sebelas IPA sudah memutuskan untuk melakukan kegiatan study thour. Guna untuk mempererat silaturrahmi antar kita. Karena sebelas IPA ada sekitar dua ratus orang, jadi kami sudah membagi lokasi menjadi tiga." cecar Bu Nuri yang membuat mereka semua terdiam, "Ibu harap kalian setuju," tambahnya lagi.

"Yah! Study thour!" keluh seseorang.

Alsa mengangkat tangannya. "Lokasinya di mana, Bu? Terus kesana naik apa?" tanyanya.

"Lokasinya tidak akan diberitahukan. Besok kalian akan tau sendiri dan kalian ke sana akan naik bus. Jadi, kalian tenang saja, kami selaku wali kelas sudah menyewah enam buah bus dan enam kakak kelas yang sudah sangat tau tentang lokasi kalian untuk membina kalian di sana!" jawab Bu Nuri jelas.

"Semoga aja kita satu lokasi, Bos," harap Ranggel menghadap ke arah Abigeal.

"Eh? Emang anggotanya diacak, ya? Enggak boleh pilih sendiri gitu?" sambar Adrian penasaran.

"Ya, mana bisa pilih sendiri, O-on," ledek Abigeal.

"Bu, anggota yang akan di lokasi satu, dua, dan tiga siapa aja, Bu?" tanya Adrian beralih ke Bu Nuri.

"Besok akan kami kasih tau, dua-dua bus akan menuju lokasi yang sama dan akan diumumkan di papan pengumuman besok. Soal keberangkatan, kita berangkat selesai dzuhur." tutur Bu Nuri, "Ada lagi yang ingin ditanyakan?" tambahnya lagi.

"Yang perlu di bawa apa aja, Bu?" tanya salah seorang yang duduk paling depan.

"Oh, iya. Yang harus kalian bawa adalah, pakaian untuk dua hari itu saja dan soal makanan kalian di sana, kalian enggak usah cemas, kami sudah mempersiapkan segalanya."

"Kalau ada yang bawa kendaraan gimana, Bu?" tanya yang lain.

"Soal kendaraan, tidak ada yang boleh membawa kendaraan! Semuanya harus ada yang mengantarkan sampai ke sekolah, setelah itu kita pergi naik bus," ujarnya menjelaskan.

"Bos, ada kesempatan nih! Bisa aja, Bos satu lokasi sama Brandon. Brandon 'kan juga anak IPA," bisik Ranggel kepada Abigeal.

"Ish! Apaan, sih?" Abigeal memutar bola matanya jengah, padahal sebenarnya dia memang berharap demikian.

"Bu, soal biayanya bagaimana?" tanya Sena.

"Tidak dipungut biaya, semua acara ini di tanggung sekolah karena ini masih bagian dari classmeeting." Bu Nuri menjelaskannya membuat mereka semua bersorak, "Ada lagi yang ingin ditanyakan?" tegasmya lagi.

Semua diam dan memandang satu sama lain, "Tidak, Buuu!" sahut mereka hampir bersamaan.

"Okey, kalau begitu sampai bertemu besok, hari ini boleh pulang!" ujar Bu Nuri mengakhiri ucapannya.

Mereka kembali bersorak dan berebutan bersalaman dengan Bu Nuri dan pulang lebih cepat. Begitu juga Abigeal yang ikutan berebut untuk menyalami wali kelas agar bisa cepat-cepat keluar kelas dan bisa pulang. Makanan mungkin sudah menunggunya di rumah.

The Direction (End✅)Where stories live. Discover now