Chap 5.

235 11 0
                                    

"Sekarang sentuh dirimu sendiri."

Jungkook menatapnya, tersentak kaget, jelas terkejut oleh gagasan itu, apa katanya? Jungkook menyentuh dirinya sendiri? Jungkook menggeleng. Wajahnya merengut kesal, menatap dalam Taehyung dengan penuh tanda tanya. Dia tidak mau. Dia menginginkan Taehyung. Jungkook menginginkan Taehyung memuaskan dirinya. Jungkook menginginkan Taehyung yang memegang kendali atas dirinya.

Tapi pada akhirnya, karena Taehyung tidak memberikan respon apa-apa, Jungkook menuruti permintaan Taehyung, dengan ekspresi tak yakin. Kelopak matanya terpejam, lantas Jungkook menangkup putingnya sendiri, membelai dan meremas, lalu matanya menatap wajah Taehyung. Jari jemari Jungkook memutari putingnya yang membengkak dan memerah. Taehyung mulai melihat air mata yang menumpuk di kelopak mata suaminya. "Sssh.... Tㅡtaehyung....."

Namun Jungkook tidak ada keinginan untuk berhenti. Ia melanjutkan memuaskan tubuhnya. Taehyung yang memandang hal tersebut menelan ludah, dia masih belum ingin memberhentikan permainan Jungkook. Tangan Jungkook meraba penisnya sendiri, mengenggam benda besar dan panjang itu, memainkan dengan gerakan maju mundur. Jungkook mengerang kenikmatan. Jungkook menggigit bibirnya saat justru merasa nikmat saat sentuhannya itu mengenai satu titik paling sensitif. Jungkook mencoba memaju mundurkan dengan kuat dan cepat dan terkesiap saat gesekannya itu membawa kenikmatan lebih.

Jungkook memaju-mundurkan berulang kali, ke atas ke bawah, dan mulai bisa mendapatkan ritmenya. Tubuhnya mengetat. Rasanya, dia butuh lebih. Lebih cepat, lebih keras, dan lebih butuh tekanan.

Dia bisa merasakan otot pahanya seiring dengan mengencangnya bagian tubuhnya yang lain, rasanya bagaikan seseorang menyalakan api dalam tubuhnya. Dia kepanasan dan lapar atas sesuatu. Jungkook terus menggerakkan tangannya dan mencoba gerakan berputar.

Rasanya lebih tepat. Jungkook terus melakukannya sambil membayangkan ia bercinta dengan Taehyung. Padahal Taehyung ada di depannya sendiri. "Ahhh!" teriak Jungkook. Gila, rasanya sangat gila. Bagaimana mungkin dia merasakan kenikmatan sebesar itu? Rasanya semua urat sarafnya terpusat di satu daerah. "TAEHYUNG!" Jungkook menangis meneriakkan nama Taehyung.

"Belum selesai, sayang." Taehyung membalikkan tubuh Jungkook, agar membelakangi dirinya. Taehyung berdiri, beranjak pergi. Jungkook yang tidak terima karena Taehyung beranjak pergi darisana, lantas bertanya, "Taehyung mau kemana?"

Namun Taehyung tidak menjawab. Dilihatnya Taehyung membuka lemari makanan di dapur, mencari sesuatu entah apa, Jungkook tidak tau. Tangan Taehyung berkelana, matanya melirik kesana kemari. Jungkook sangat penasaran. Apa yang sedang dicari Taehyung? Hampir dua menit Taehyung mencari sesuatu entah apa, akhirnya Taehyung kembali dengan membawa sebuah botol kaca berisi madu. Jungkook mengernyitkan keningnya bingung bertanya untuk apa madu tersebut.

"Hadap sana, Jungkook." Taehyung kembali membalikkan tubuh Jungkook agar membelakangi dirinya. Jungkook yang masih bingung, mengiyakan keinginan suaminya. Tangan Taehyung bergerak cepat membuka botol madu, diambilnya madu tersebut menggunakan 3 jari tangannya.
"Ssshhhh...." Jungkook memejamkan kedua mata ketika merasa Taehyung mengoleskan madu tersebut ke belakang tubuhnya.

Taehyung memoles tubuh Jungkook pelan dan sangat berhati-hati. Taehyung memoles seakan tubuh Jungkook sebuah kue yang akan dijual dengan harga semahal-mahalnya oleh karena itu membutuhkan kehati-hatian tingkat tinggi. Karena kalau lecet sedikit saja maka kue tersebut tidak jadi dibeli. Taehyung terus mengambil madu dengan 3 jari, kembali mengoleskan di punggung Jungkook. Sampai seluruh tubuh Jungkook teroleskan madu, dan ia merasakan tubuhnya yang luar biasa lengket.

Tidak cukup sampai disitu, jari jemari Taehyung yang masih tersisa madu, berjalan mengitari bibir Jungkook. "Jari saya masih tersisa madu," tegas Taehyung.

A Thousand Years ✓ TaekookHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin