Chap 6.

213 13 2
                                    

Taehyung gelisah karena suaminya yang begitu nakal dan menggoda. Jungkook terus membelai sampai milik Taehyung basah kuyup dengan saliva miliknya.

Selesai dengan lidah, sekarang giliran jari jemari Jungkook yang menyapa. Pertama jari telunjuknya, jari telunjuk Jungkook membelai, membelai penis Taehyung yang basah karena salivanya tadi. Bergantian dengan jari tengah, lalu jari manis, terakhir jari kelingking.

Habis dengan seluruh jari, tangan Jungkook mengenggam milik Taehyung, menggerakkan benda panjang dan besar tersebut sesuka hatinya. Tangan Jungkook pada penis Taehyung seperti bayi yang memainkan mainannya. Dimain-mainkan ke atas dan ke bawah. Jungkook tak menampik bahwa ia ingin langsung melahap, namun seperti yang diinginkannya, Jungkook tak ingin waktu segera habis. Ia sengaja memperlambat semuanya.

Sampai Taehyung gelisah hebat merasakan setiap jari jemari lentik Jungkook berada di penisnya, tubuhnya dibanjiri keringat, membuat ia menjambak rambutnya sendiri. 

"Arr… JuㅡJungkook." Taehyung tidak sanggup karena perlakuan suami kesayangannya itu. Semakin lama Jungkook, semakin lama pula Taehyung tersiksa.

Tangan Taehyung menarik kepala Jungkook, membuat miliknya langsung tenggelam masuk ke dalam tenggorokan Jungkook. Segera diliahapnya benda tersebut. Awalnya Jungkook tersentak kaget, namun setelah milik Taehyung beradaptasi dengan tenggorokannya, Jungkook memejamkan kedua mata, menaik turunkan kepalanya dengan tempo yang awalnya lambat, namun seiring desahan Taehyung, menjadi semakin cepat dan cepat. Kedua tangan Taehyung menjambak kepala Jungkook, terus memaksa sampai Taehyung menggeliat ketika merasakan ujung penisnya menyentuh pangkal tenggorokan Jungkook. Jungkook sudah terlanjur jatuh dalam permainan, ia menjilat mengulum, sesekali menggigit.

"Ssssh…" Taehyung menggeram ketika gigi-gigi Jungkook mengigit penisnya. Ia menggeliat kesenangan ketika cairan dari milik Taehyung mengalir di dalam tubuhnya. Cairan kenikmatan itu terus mengalir bagai aliran sungai dari hulu ke hilir. Jungkook terus menelan. Menelan sampai habis tanpa bersisa sedikitpun.

"Sayang," desis Taehyung ketika perlakuan Jungkook terlalu 'menyenangkan' bagi dirinya dan penisnya. Taehyung tidak ingin dipermainkan sendirian.

"Thank you. Thank you so much, sayang. Such a naughty babydoll. Kim Jungkook. You never fail to surprise me.“

Ketika Jungkook berhenti, dengan cepat Taehyung menarik Jungkook kembali ke bawah dirinya. Sekarang Taehyung yang mencium bagian intim Jungkook yang sudah mendamba. Menjilat, mencium, memainkan lidahnya di bawah sana.

"Taehyung!" pekik Jungkook. Menahan napas setiap lidah Taehyung bermain di bawah sana. Merasakan detak jantungnya yang berantakan setiap mulut Taehyung bermain dengan miliknya. Tubuhnya semakin menginginkan lebih. Taehyung kembali ke hadapan Jungkook, penisnya yang menggantikan lidahnya di bawah sana. Menyentuh ujung lubang intim suaminya. Tangannya masih meremas puting Jungkook.

"Aku.." Jungkook berbisik. Menyentuh pipi Taehyung.

"It's all because I love you," Taehyung balas berbisik. Matanya, meski membara karena nafsu, namun memandang Jungkook dengan penuh cinta dan kerinduan. Jungkook, matanya sudah melemah dan semakin sayu, tubuhnya menginginkan Taehyung. Tubuh mereka menginginkan satu sama lain.

Taehyung masih memanfaatkan kesempatan untuk bermain-main dengan setiap titik sensitifnya, membuat Jungkook bergerak-gerak gelisah hingga merasa gila. Kebutuhan untuk menyentuh, menggesek-gesekkan kedua tubuh mereka, sekaligus mengundangnya ke perjalanan mengesankan bernama orgasme, berbaur bersama keringat dan erangan. Tapi Taehyung memilih untuk menelusuri pembuluh darahnya, tampak terpesona dengan gurat-gurat biru yang tercetak jelas di permukaan kulitnya. Sentuhan Taehyung terasa semakin menyiksa, tapi Taehyung tidak kunjung memasukinya.

"Sekarang, ya?"

Jungkook memejamkan mata dan mengangguk. Taehyung melebarkan kaki Jungkook, membuat akses ke bagian intimnya lebih leluasa. Jungkook melingkarkan tangannya di leher Taehyung, menyiapkan diri akan apa yang terjadi. Taehyung mencium bibir Jungkook namun di bawah sana ia mulai memasukkan penisnya ke lubang Jungkook.

"Ahh." seru Jungkook.

"Sorry," kata Taehyung. Jungkook menggeleng, menahan napas seiring Taehyung bergerak memasukkan penisnya ke dalam diri Jungkook. Jungkook bisa merasakan rasa sakit di bawah sana. Air mata mulai mengalir di ujung matanya. 

"Sayang," panggil Taehyung dengan rasa bersalah. Jungkook menggeleng.

"Just kiss me. Kiss me, Taehyung." kata Jungkook masih dengan mata terpejam menahan sakit. Taehyung menurut. Dia mencium Jungkook. Mengalihkan perhatian Jungkook dari bagian tubuhnya yang sedang berusaha dimasuki oleh benda asing. Asing namun Jungkook yakin dia akan menyukainya. Tidak. Jungkook sudah menyukainya. Jungkook benar-benar menyukainya.

Taehyung terus berusaha masuk. Sesekali berhenti dan sedikit mundur namun terus berusaha masuk. Jungkook mencakar punggung Taehyung untuk memindahkan rasa sakitnya. 

"Akhh..." Jungkook meringis merasakan benda tumpul itu mulai mendesak. "Kamu boleh melakukan apapun pada saya untuk pelampiasan rasa sakitmu, Jungkook." Taehyung masih fokus dengan miliknya yang akan menembus pertahanan Jungkook. Memasukannya dengan perlahan akan membuat sakitnya lebih lama. Akhirnya Taehyung memutuskan menyentak miliknya agak kuat.

"Hhhh...." Seluruh penis Taehyung akhirnya berhasil masuk. 

Jungkook mendesah lega. Seakan-akan Jungkook menunggu berpuluh ribu tahun lamanya karena sakit yang ia rasakan saat penis Taehyung meluncur masuk.

"It's okay, angel..." Taehyung diam dengan miliknya yang menembus pertahanan Jungkook. Pria itu memberi bisikan-bisikan menenangkan pada suami kesayangannya. Hingga pada akhirnya bibirnya mulai memberi lumatan pada bibir Jungkook agar Jungkook melupakan sedikit kesakitannya. Taehyung masih diam, dia membiarkan Jungkook menyesuaikan dirinya akan miliknya.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Taehyung saat lumatan mereka terputus.

"Sesak..." Rintih Jungkook. Air mata terlihat di sudut matanya.

Taehyung tersenyum tipis, "Boleh saya bergerak?" Jungkook mengangguk lemah, membiarkan pria itu bergerak. Jungkook ikut bergerak seiring gerakan Taehyung. Rasa sakit perlahan berubah menjadi menyenangkan.

Tubuh Jungkook menjepit penis Taehyung dengan begitu sempurna. Keduanya mendesah dan mampu merasakan kenikmatan. Seiring gerakan mereka berdua, badan Jungkook terasa bergetar, begitu pula penis Taehyung yang rasanya semakin besar di dalam diri Jungkook.

"Taehyung, i want to..." gumam Jungkook di sela ciuman mereka. "I want to. Together, okay?"

"Ahh… Taehyung..." Taehyung mengangkat badannya. Menatap Jungkook yang berada di bawah. Peluh membanjiri wajah Jungkook. Taehyung dengan pelepasan pertamanya, dan Jungkook dengan pelepasan entah pada kali ke berapa. 

"Sayang… saya mau.." Taehyung menyemburkan seluruh cairan miliknya di dalam tubuh Jungkook-menghangatkan, membalas budi karena milik Jungkook telah memuaskan miliknya. "Ahhhhh.." Jungkook mengingat setiap detiknya. Ketika Taehyung mengerang dan meledak di dalam dirinya. Juga ketika merasakan tubuh Taehyung bergetar hebat setelahnya. Jungkook ingin mengatakan sesuatu, tapi mulutnya tak sanggup berkata-kata barang sepatah kata pun. Yang bisa dia lakukan kini hanya merengkuh Taehyung, menikmati gulungan ombak gairah yang berdebur ke arah mereka, lalu membiarkan mereka terbawa oleh arusnya.

Percintaan terbaik selama hidupnya. Tidak ada yang bisa menandingi, Jungkook-nya. Jungkook merasakan semburan hangat itu berkali-kali.

A Thousand Years ✓ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang