Chap 1.

557 21 1
                                    

Ada yang kurang di malam graduation-nya. Dia ingin berdansa dengan Kim Taehyung, suami sekaligus dosennya. Jungkook menginginkan itu, dimana ia dan Taehyung saling mengaitkan tangan satu sama lain, dan mulai menggerakkan tubuh mereka sesuai dengan irama musik yang mengalun. Jungkook menginginkan netra Taehyung yang menatapnya dalam, sembari memujinya dengan kata-kata indah ketika mereka berdansa bersama. Jungkook ingin Taehyung, menggenggam kedua tangannya, dengan irigan musik klasik, membawa tubuhnya menari berputar seperti layaknya putri dan pangeran kerajaaan. Jungkook lebih memilih untuk berdansa bersama Taehyung-nya di rumah hanya berdua, ketimbang menikmati pesta kelulusan di hotel berstandar internasional, bersama teman-temannya.

Jungkook gelisah di dalam mobilnya. Dengan tangan yang saling berkaitan, lelaki itu menarik nafas tertahan. Sesekali netra Jungkook melirik ke arah Taehyung yang sedang menyetir. Taehyung fokus ke jalanan. Diiringi musik dari pemutar audio di mobilnya, Taehyung nampak tidak memerhatikan Jungkook. Haruskah ia mengatakan kepada Taehyung bahwa ia ingin semua itu? Haruskah ia memohon kepada Taehyung bahwa ia ingin berdansa? Dalam hati Jungkook, mungkin Taehyung akan menuruti permintaannya. Karena Jungkook tau bahwa Taehyung tak pernah menolak apapun yang ia inginkan. Taehyung selalu mewujudkan keinginannya, entah itu dalam waktu dekat, atau lama. Tapi rasanya aneh jika tiba-tiba Jungkook meminta Taehyung untuk berdansa bersamanya.

"Jungkook? Are you okay?" Taehyung bertanya saat mobil mereka berhenti di lampu merah. Taehyung terkejut bukan main ketika tangan Jungkook meraih wajahnya, lalu mengangkat tubuhnya sedikit untuk mencium bibir pria itu.

Bibir Taehyung tegang. Bibir Jungkook bergerak lembut di atas bibir pria itu. Jungkook terkagum akan kelembutan lelaki ini, kesabarannya, senyumannya, yang dalam kondisi takut dan ragu Jungkook pikir Taehyung akan menertawakannya. Taehyung balas mencium bibir suaminya, Jemari pria itu menyelinap ke rambut halus Jungkook. Dengan lembut Jungkook menekankan ciuman lembut ke sudut bibir Taehyung dan sepanjang ia rahang pria itu hingga ketegangannya mereda. Taehyung mengerang pelan.

"Aku lapar, Taehyung."

Taehyung tersenyum menyambut bibir manis itu dalam kecupannya, "Apakah ingin sushi di kedai biasa?" tanya Taehyung membuat lelaki manis itu kembali menggeleng manja.

"Bagaimana dengan ramen dirumahku, Pak Dosen?" kelakar Jungkook membuat Taehyung tergelak, terlebih kala bibir manis itu mengecup rahangnya, bibir mereka kini kembali bertemu, namun bukan sapaan ringan, kini bibir mereka saling berbalas dalam lumatan nikmat.

Jungkook mengalungkan tangannya pada tengkuk Taehyung, mengusap rambut dan tengkuk pria itu kala lidah mereka saling bertukar saliva, meneguk rindu dalam syahdu. Taehyung menelusuri lekuk tubuh seksi Jungkook dengan telapak tangannya perlahan hingga tubuh Jungkook sedikit melengkung geli karena usapannya, namun Taehyung enggan untuk menuruti keinginan hatinya, memilih untuk berhenti dengan kegiatan panas mereka. Meski terdengar eraman manja Jungkook yang tidak rela untuk melepas bibirnya.

"Aku mencintaimu." ucap Taehyung saat bibir mereka memilih berpisah.

"Aku lapar." ucap Jungkook memamerkan barisan giginya. Mengusap kepala lelaki itu penuh kasih, "Baiklah kita jalan sekarang." putus Taehyung membuat lelaki manis itu kembali terkekeh geli.

Pukul sebelas malam, dua insan itu tiba di rumah mereka. Setelah menghabiskan jajangmyeon, gimbap, dan samgyeopsal di salah satu restoran bintang lima, perut mereka sudah terisi dan tidak ada lagi terdengar rengekan Jungkook yang katanya lapar. Jungkook melepas sepatunya, melepas jas, namun masih menyisakan kemeja putihnya. Kemeja putih itu walaupun sudah dipakai selama beberapa jam, namun masih rapi. Ada yang kurang di malam graduation-nya. Dia ingin berdansa dengan Kim Taehyung, suami sekaligus dosennya. Jungkook menginginkan itu, dimana ia dan Taehyung saling mengaitkan tangan satu sama lain, dan mulai menggerakkan tubuh mereka sesuai dengan irama musik yang mengalun. Bagaimana mungkin Jungkook susah sekali mengutarakan hal tersebut kepada Taehyung?

"Hum, ㅡTaehyung?" lelaki itu mengigit bibir.

"Iya, Ggukie?" Yang dipanggil lantas menoleh. "Ada apa?"

"Jeㅡ Jungkook ..." Ah. Jungkook merasakan jantungnya berdetak dalam tempo kacau. Kenapa rasanya susah sekali untuk berucap? Apakah Jungkook malu? Bagaimana bisa ia malu dengan suaminya sendiri? Padahal keinginan Jungkook pun masih dalam batas wajar dimana ia ingin berdansa sebagai perayaan hari kelulusannya. Wajar saja kan kiranya ia hendak berdansa dengan Taehyung?

"Ggu ... Ggukie .. boleh berdansa dengan TaㅡTaehyung?"

Akhirnya. Jungkook menghela nafas panjang.

Taehyung tersenyum. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati Taehyung, ia tahu bahwa sedaritadi Jungkook sedang menggantungkan kalimat di mulutnya. Dimana Jungkook gelisah hendak berucap, namun ia tahan. Taehyung tau dari ekspresi raut wajah Jungkook, sedang menahan sesuatu, kadang beberapa kali suami cantiknya itu juga menghela nafas panjang. Padahal maksud Taehyung adalah katakan saja, tidak usah ragu seakan Taehyung akan menolak mentah-mentah keinginannya.

"Aku mau berdansa dengan Taehyung, karena hari ini acara keluluㅡ"

Taehyung mengangguk, mengembangkan senyum kecil di wajahnya. Melihat anggukan Taehyung, Jungkook berteriak kesenangan di dalam hati. A Thousand Years. Lagu dari Christina Perri. Menjadi lagu dari keduanya. Taehyung tersenyum ketika intro lagu terdengar. Intro piano terdengar, masing-masing kaki mereka melangkah maju. Kaki kiri maju, lalu diikuti kaki kanan mereka.

Seiring jarak mereka yang terkikis, tangan Taehyung menyentuh wajah Jungkook, dan Jungkook juga menyentuh wajah Taehyung. Senyum lebar terpancar dari wajah keduanya. Tangan mereka menyentuh tengkuk masing-masing, lalu kaki mereka melangkah untuk berputar. Taehyung menyentuh lengan Jungkook, mengangkat lengan tersebut ke atas, dan Jungkook memutar tubuhnya, seiring dengan intro piano, tangan mereka saling menggenggam, jari mereka berkaitan satu sama lain, lalu masih dengan senyuman mengembang di bibir, Taehyung Jungkook merentangkan kedua tangan mereka, Jungkook berputar lagi di hadapan Taehyung, lalu mereka merentangkan kedua tangan kembali.

Taehyung tak bisa berhenti mengembangkan senyum dibibirnya tatkala Jungkook kembali memutar tubuhnya. Gerakan yang begitu indah.

A Thousand Years ✓ TaekookWhere stories live. Discover now