bagian 4_ Everything

588 32 6
                                    

more and more day I do not know myself.  I hate myself, sorry~Hidden

               

Tertidur selama 15 menit, dering jam Beker membangunkan Cleyrin dari tidurnya. Seakan mengingatkan ada kegiatan yang harus segera Cleyrin lakukan,apa boleh buat Cleyrin langsung bangkit dengan menguap lebar.

Cleyrin berjalan gontai membuka gagang pintu kamarnya menuju dapur sekedar mengisi tenggorokannya yang sudah sangat kering. Cleyrin langsung meneguk air putih segelas,menstabilkan detak nafasnya yang masih ngos-ngosan akibat dari menelusuri anak tangga dengan kecepatan seorang vampir. Beginilah kebiasaan buruk Cleyrin, orang-orang rumah juga cukup heran melihat Cleyrin, gadis itu mampu langsung bangkit dari tidurnya tanpa mengalami darah rendah dengan tindakan terburu-buru tersebut.

Meregangkan otot-otot tubuhnya sebentar lalu kemudian membuka bola matanya secara perlahan, sedari gadis itu masih menyipit menstabilkan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Where is the plastic bag?" Cleyrin berbicara dengan dirinya sendiri. Sangking jarang nya ke dapur selain untuk mengambil minuman dari kulkas, Cleyrin bahkan tidak tahu letak-letak barang disini. Walau seribu kali  tata ruang di dapur diubah, mungkin gadis itu tidak akan sadar. Dapur rumah bukan jalan-jalan Cleyrin, kehidupan gadis itu adalah diluar ruangan.

"Huh!" Kesalnya karena tak kunjung menemukan kantong plastik. Susu pisang dan keripik singkong yang ingin dia bawa ketempat kerja nanti sebagai cemilan kembali dia masukan ke dalam kulkas.

"Dapur ini cukup meresahkan,apa salahnya menggantung kantong di luar ruangan,apa dia tau kalau Cleyrin ga punya paper bag?" Cleyrin mengumpat sambil berjalan menuju kamarnya.

Tak lama gadis itu telah siap dengan celana jeans pendek dan Hoodie hijau kesukaannya. Seperti biasa,menulusuri anak tangga dengan langkah cepat, sampai dia tidak menyadari seorang gadis yang persis sama dengannya sedang menatap setiap gerak-gerik yang Cleyrin lakukan.

"Mau kemana lagi Cleyrin?" Tanya Clayrin lemah. Suaranya berubah menjadi sangat serak padahal tadi pagi masih baik-baik saja menurut pandangan Cleyrin. Saudara kembarnya itu memang cukup lemah, Cleyrin jadi malu mengakuinya sebagai kembaran. Tidak bisakah dia meniru bagaimana kuatnya seorang Cleyrin?

Dasar lemah.

Cleyrin sibuk menguncir rambutnya dia bahkan tidak beralih pada gadis yang sedang mengintimidasinya walau sekilas.

"Cleyrin,Lo pergi kerja lagi? Kan udah gue bilang, Mama sama Papa masih sanggup biayain semua kebutuhan kita. Lo ga per---"

"Apa? Ga perlu kerja?" Potong Cleyrin sebelum Clayrin selesai berbicara. Cleyrin berbalik menatap Clayrin dengan tatapan datar, seperti biasanya.

"Mama sama Papa cuman biayain semua kebutuhan Lo, bukan gue. Semua yang Lo inginkan,bukan gue. Mereka aja ga ngelarang gue kerja kan? Itu tandanya mereka ga peduli jadi siapa Lo ngatur gue? sedangkan orang yang harusnya ngatur-ngatur hidup gue aja ga peduli," Cleyrin tersenyum miris, bukan pada Clayrin tapi pada dirinya sendiri.

"Bukan gitu Cleyrin. Mam---"

"Udah-udah, apapun yang Lo bilang intinya gue ga peduli.  Lo urus hidup Lo sendiri dan gue urus hidup gue sendiri. Gue ga suka diatur, apalagi sama Lo," Kembali Cleyrin memotong ucapan Clayrin. "Harusnya Lo sadar bukan malah ngelunjak," Desis Cleyrin. Cleyrin menghempas tangan Clayrin dari lengannya. Clayrin lagi-lagi menahannya untuk tidak pergi.

Entah apa isi kepala kembarannya itu. Bukankah mereka saling membenci? Kenapa sikap Clayrin seakan tidak mau Cleyrin pergi. Padahal di rumah juga mereka enggan walau sekedar bertegur sapa saja, mereka sama-sama tidak sudi.

HIDDEN 2 (Pindah Ke Dreame)Место, где живут истории. Откройте их для себя