bagian 8_Broken

526 25 2
                                    

The meeting between us was an accident, but loving you is an intention that i have maintained until now~Hidden

                 

"Bukannya ini kemauan Lo? Inikan yang Lo inginkan? Harusnya Lo senang, bukan masang topeng murahan itu lalu seakan-akan Lo memang peduli. Asal Lo tau!! Lo adalah penyebab utama dari semua ini. GUE BENCI SAMA LO,"

Plak.....

Tangan besar seorang pria paruh baya dengan jas hitam yang masih melekat ditubuhnya dengan lemas terpapar diwajah Cleyrin, tangan nya begitu lihai memberi tamparan keras pada gadis yang baru mengeluarkan kata-kata itu. Gadis itu sedikit tersungkur ke belakang, tamparan itu sangat menyakitkan untuknya, membekas didalam hati maupun jiwa.

"Jaga ucapan kamu, Cleyrin. Jangan buat Papa melakukan hal yang akan membuat mu ingat sampai kapanpun," Ucap pria itu penuh ancaman. Matanya memerah menahan emosi, rahangnya bahkan sampai mengeras.

Perjalanan bisnis yang melelahkan semakin melelahkan kala ia menginjakkan kakinya di rumah ini. Ini memang selalu terjadi tapi kali ini gadis itu kelewatan batas.

Pulang malam dengan baju yang acak-acakan,hal itu  cukup membuat amarahnya naik. Ini memang bukan yang pertama kalinya tapi tentu saja hal ini mampu mengungkit emosi nya.

"Papa ngancam aku?" Gadis itu tersenyum remeh. Alisnya tertaut, disana terlihat jelas air mata yang ditahan untuk tidak keluar setetes pun.

"Papa lupa? Semua hal yang Papa lakuin sama Cleyrin bahkan dalam hal yang sangat sederhana mampu membuat Cleyrin GA AKAN LUPA. Semua yang Papa lakuin itu belum cukup. Belum cukup untuk Cleyrin lebih membenci Papa,asal Papa tahu itu!!"

Plak...

Untuk kedua kalinya, tamparan itu mendarat di pipi mulus Cleyrin. Merasa tidak berarti sama sekali, Cleyrin masih tetap memancarkan aura yang menyeramkan dari dalam dirinya. Senyum layaknya seorang iblis dan pancaran dari kedua manik coklatnya seakan ingin menerkam sosok di hadapannya.

Seorang wanita yang masih stay di sofa, menikmati pertunjukan antara Ayah dan Anak itu tanpa berniat mencampuri lebih jauh urusan mereka.

Sedari, rasanya ia ingin melemparkan vas bunga yang berada didepannya pada gadis yang tidak punya sopan santun itu. Tapi melihat raut wajah dari putri kesayangan nya yang sekarang hanya diam tidak berkutik, menghentikan niat buruk nya itu. Rose tak ingin Clayrin kesayangannya trauma dengan pukulan serta bentakan yang dilontarkan kepada kembarannya.

"Udah Pa,ga usah diladeni," Suara halus nan lembut dari ujung sofa tertangkap di telinga dua insang yang sedang beradu.

"Dia ini udah kelewatan sayang," Suara yang awalnya sangat tidak bersahabat berubah menjadi sangat lembut ketika membalas ucapan dari Clayrin.

"Jangan bilang dia sering berlaku kasar sama kamu juga kalau Mama sama Papa ga ada di rumah? Jangan bilang kelakuan bejatnya itu dilampiaskan padamu? Kamu bisa bilang apapun yang dia lakuin sama kamu Clayrin, Papa akan memberi pelajaran lebih padanya jika dia berani menyentuh mu," Ucapan bagaikan perintah itu membuat gadis yang satunya mengepal tangannya kuat.

Hatinya merasa patah, entah sudah keberapa kalinya.

"Iya Clayrin. Kamu jangan takut sayang, kamu bilang apapun yang menjanggal di hati kamu nak. Mama Papa ga akan segan-segan menghukum dia," Wanita paruh baya itu berjalan mendekati putrinya, mengelus puncak kepala Clayrin lembut.

HIDDEN 2 (Pindah Ke Dreame)Where stories live. Discover now