bagian 9_explanation

496 26 2
                                    

I don't know how it will end, but sometimes it hurts a lot.  thousands of ways I do to love myself more, but I realized a thousand times I failed at that too~Hidden

                

Langit berawan didampingi semilir angin di pagi hari mengawali hari gadis perperawakan tinggi nan langsing. Tubuh rampingnya dibaluti Hoodie yang terbilang sangat tebal, berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar adik kesayangannya.

Senyum manis terpancar diwajahnya sehingga langsung menunjukkan dua lubang cacat dikedua pipi tirus nya.

"Pagi Garel, bagaimana tidur nya? Nyeyak bukan?" Sapa Clayrin manis sambil mencium kening Garel,mengelus puncak kepala anak laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya dengan halus dan penuh kasih sayang.

Garel membalas sapaan manis itu dengan anggukan kecil. "Garel lapar kak, Garel mau makan." Ucap Garel sambil menunjukan deretan gigi kecil disekitar gusinya.

"Yaudah kita makan yuk! Kakak juga sudah sangat lapar," Clayrin menopang tubuh mungil Garel sebelumnya akhirnya pintu tiba-tiba terbuka.

Ceklek

Suara pintu terbuka lebar, empat mata kembali beradu tatap. Dua wajah serupa dengan perwatakan yang terbilang sangat berbeda  kembali menunjukkan aura negatif di sekeliling kamar Garel padahal ini masih terlalu pagi untuk memulai perang saudara lagi.

Dengan cepat Garel turun dari gendongan Clayrin setelah melihat wajah Cleyrin dari balik pintu,berlari memeluk kakak keduanya yang masih setia didepan pintu kamarnya.

"Kakak!! Selamat pagi," Teriak Garel semangat, mengalungkan tangannya pada leher Cleyrin. "Tidur kakak nyeyak kan?"

"Gimana tidurnya?" Tanya Cleyrin gemas alih-alih membalas pertanyaan Garel. Garel hanya mengangguk "tidurnya nyaman,hehe." Ucap Garel setelahnya.

"Kakak gak berangkat sekolah?" Tanya Garel binggung. Cleyrin masih mengenakan piyama tidur nya, berbeda dengan Clayrin yang sudah siap dengan seragam sekolah.

Cleyrin mengangkat bahu nya acuh. Bibirnya bertaut, membentuk sebuah hati. "Ga ada yang berani sama kakak,haha. Sekali-kali terlambat tidak apa-apa kan?" Bisik Cleyrin. Garel menutup mulutnya pura-pura terkejut sembari memberikan ancungan jempol. "Kakak yang terbaik," ujar Garel.

"Yaudah kita makan dulu yuk," Ajak Cleyrin. Sebelum pergi gadis itu menatap Clayrin sekilas, kembarannya itu masih stay di tempatnya. Memperhatikan,menangkap setiap gerak-gerik dua insang didepannya itu. Garel tidak bersikap manis kepada Clayrin seperti Garel bersikap sangat manis kepada Cleyrin.

Jadi begini rasanya cemburu?

7:15

Cleyrin menelusuri anak tangga dengan tas yang bertengger di punggungnya,mengucir rambutnya dengan lihai sambil sedikit berlari kecil. "Kakak berangkat sekolah dulu ya,dek.  Kamu jangan nakal,nanti kalau nenek sihir itu ngajak kamu pulang,kamu jangan mau. Ok?" Cleyrin memberi instruksi,mengsejajarkan tingginya dengan Garel.

Garel mengangguk mengerti atas ucapan Cleyrin,memasukan sesuap nasi ke dalam mulutnya yang tak kunjung habis. "Kakak cepat pulang ya, Garel takut." Ucap Garel sendu sembari menyalim tangan Cleyrin.

"Iya, kamu jangan takut."Jawab Cleyrin singkat. Berat rasanya meninggalkan adik kecilnya sendiri di rumah ini walau hanya sebentar saja. Ditambah lagi ketakutan Cleyrin kalau kedua orangtuanya nekat membawa Garel kembali ke Finlandia.

Orang tuanya sangat egois,mereka tidak pernah mengerti, mereka tidak akan tahu bagaimana takutnya anak itu seorang diri disana tanpa ada yang bisa diajak bicara dan berkeluh-kesah. Ingin rasanya Cleyrin membawa Garel pergi jauh, jauh dari tempat ini. Tempat yang paling menyakitkan untuk Cleyrin dan sekarang mungkin untuk anak kecil itu, Garel.

HIDDEN 2 (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang