tiga.

24 2 0
                                    

"Kak Adin deket ya, sama Kak Jeje..." Kata Lucas.

"Ya gitulah, dia juga suka iseng orangnya."

Pagi itu gue jalan bareng sama Lucas dari parkiran sampai ke kelas. Kita ngobrol lumayan banyak, anaknya lebih ramah dari yang gue kira.

Gue masuk kelas dan langsung nyamperin sasaran empuk per-gibah-an.

"Wu, gue tadi ngobrol sama Lucas." Gue duduk sambil sedikit cengar-cengir.
"Ngobrolin apaan?"
"Banyak. Lupa gue, soalnya cuma ngeliatin mukanya aja."
"Stress."

-istirahat pertama.

"Mekdi wu?" Gue senggol pelan tangannya.
"Skip, gue banyak catetan, nitip aja."
"Ah, cupu."
"Kan ini buat lo juga. Susah gue punya temen IQ nya rebahan, bukan jongkok lagi."
"Hehehe, iyadeh mau nitip apa Jungwoo ganteeeng"
"Biasa."

Gue bergegas keluar kelas membawa hp, dompet dan kunci mobil.

Saat keluar dari kelas, gue melihat geng Jeje di koridor. Sudah silau dari jauh.

"Liat, mau berpetualang kemana lagi tuh si Adin." Kata Kiming.
"Mana? Ga keliatan orangnya." Jeje pura pura mencari sambil tertawa, padahal gue berdiri tidak jauh didepan mereka.
"Garing, ketawa lo kayak bapak bapak." Yang lain tersenyum, ikut menahan tawa.
"Eh, gue aduin ke guru ya lo mau cabut." Jeje mengancam.
"Kayak kalian ga pernah cabut aja." Gue langsung pergi ke parkiran.

Ketika sampai di basement, gue melewati mobil Lucas dan tiba-tiba terdengar suara klakson yang nyaring, cukup untuk membuat jantung gue berdebar.

Dengan nafas yang sempat terhenti, gue menoleh kearah mobilnya. Ada dia, duduk manis sambil membuka kaca. "Mau kemana, Kak?"

"Ke itu, umm...mekdi..." Gue jawab, ragu.
"Bareng, yuk?"
"Serius mau cabut?" Gue menaikkan alis.
"Kalem..." Ujarnya dengan mantap.

"Okeee" Gue masuk mobilnya kegirangan sebelum akhirnya kita berangkat.

"Ngapain istirahat di dalem mobil aja? Ga makan?" Rasa penasaran yang tidak penting muncul.

"Bosen aja dikelas, enak di mobil denger lagu." Jelasnya.
"Ntar kalo ga makan, bisa menyusut loh kayak gue." Gue tertawa kecil.
"Gapapa. Kak Adin lucu kok." Jawabnya sambil tersenyum.

Kasihan hati kecilku.

-

Sesampainya disana, kita memesan makanan dan seperti biasa, wajib difoto terlebih dahulu sebelum dilahap, demi konten sosial media.

@.adindin

153 Likesadindin- I'm lovin' it

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

153 Likes
adindin- I'm lovin' it.
@.yuuugyeom- udah cabut, di post lagi pinteeer
@.inolino- hm ga ngajak lagi
@.zeussskim- hah sama siapa lu
@.adindin- @.zeussskim adek kelas wk
@.zeussskim- jgn lupa titipan gue >:(

"...pesanan Uwu."

"Bentar ya, gue mau pesen buat takeaway." Dia mengangguk.

Saat mengantri, gue tidak sengaja menoleh ke arah meja dan melihat ada Kak Jeka berdiri, sambil berbincang sebentar dengan Lucas sebelum akhirnya dia pergi lagi. Heran, sejak kapan dia disini, tadi masih bertemu di koridor.

Gue balik lagi ke meja, sudah dengan makanan Uwu ditangan.

"Udah?" Ia memastikan.
"Udah. Kok ada Kak Jeka? Ngomongin apa?"
"Ga ada, nyapa doang." Jawabnya, biasa. Walaupun tingkah dan raut wajahnya berkata lain.

-esok hari, Sabtu pagi.

Bangun tidur gue langsung mengecek hp dan tidak seperti biasanya, ada beberapa pesan tertinggal.

jeje

din, jadi kan?

  jadi apa kak?

cheers ikut nampil

   iya jadi kak
knp emg?

mastiin doang
gue mau buat proposal soalnya

ooh okee

Niat untuk melanjutkan tidur gue gagal setelah hp kembali bergetar.

jeje

kmrn lucas cabut sama lu ya?

                              tau drmn?

kan lu post di ig sih

                              tapi kan ga gw tag

gw baca komen lu

                 nah udh tau knp masih nanya?

gw ga suka
jgn cabut sama dia lagi.

Gue terdiam bingung, tetapi sebelum diberi waktu untuk berpikir, Jeje mengirimkan pesan lagi.

gara2 lu ajak cabut
dia telat latihan

Gue nyaris kepedean.

                              yauda maap

ga dimaafin :)
besok mulai latihan ya
mau gw jemput sekalian?

                              gausah kak
                           

Gue langsung chat ke group cheers, memberi info bahwa besok latihan.

-esok hari, Minggu pagi.

"Mau kemana, Ma?" Gue nanya nyokap yang pagi pagi sudah sibuk sendiri.
"Biasalah, emak emak sosialita." Katanya. "Pergi dulu ya, jangan lupa makan."

Gue ngangguk aja. Tidak lama, dia masuk lagi.

"Adin, ada yang nungguin itu didepan. Mobil biru."

"Hah?!"

tentang dia.Where stories live. Discover now