Buciners [Renjun W//3B] ✓

painting w//my bf🎨💐

Jeno x Renjun

.

.

.

(Mana yang minta noren tadi?( ꈍᴗꈍ)

Saat renjun terbangun dan melirik jam yang berada dinakas samping tempat tidurnya ternyata sudah menunjukkan pukul sebelas siang.

Itu rekor terlama ia bangun, wajar sih. Ia baru tidur pukul enam pagi tadi setelah menyelesaikan deadline lukisannya. Renjun menguap sebentar dan merenggangkan tubuhnya.

Rambut yang sudah berantakan tambah berantakan akibat ia garuk.

Selesai mengumpulkan nyawanya yang sempat melalang buana, renjun beranjak dari tempat tidur merapihkan tempat tidurnya lalu segera mandi. Ada yang harus ia lakukan hari ini dengan kekasihnya,

Ting

ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk dari sang pemilik hati.

Eyes smile🐶❤️

|Aku akan kesana dalam waktu tiga puluh menit lagi, segera bersiap sayang.

Baiklah, aku baru bangun dan akan segera mandi. Hati-hati dijalan jeno!
(Read)

.

.

"Kanvas sudah, setting kamera sudah. Apalagi ya yang kurang?" Renjun melihat-lihat lagi barang-barang yang akan ia gunakan untuk rekaman konten YouTubenya nanti.

Hari ini berencana untuk melukis, ya seperti biasanya bedanya kali ini dengan sang kekasih. Sudah lama memang subscribers nya memintanya untuk membuat konten bersama sang kekasih.

Tapi melihat Jeno yang jarang memiliki waktu luang, membuatnya harus benar-benar sabar menunggu jeno memiliki waktu senggang.

"Sepertinya sudah semua. Ah ya, teh Jasmineku." Mengingat minuman wajibnya saat melukis itu belum berada disana, renjun bergegas segera membuatnya.

Pip

Pip

Pip

Bunyi sandi apartemennya terdengar, pasti Jeno sudah sampai. Tidak ada yang tau sandinya selain Jeno, "aku datang. Renjunie?"

"Aku didapur!" Renjun sedikit berteriak menjawab panggilan Jeno. Pria yang selalu dijuluki Samoyed versi manusia itupun melangkahkan kakinya ketempat yang disebutkan kekasihnya.

"Selamat pagi Jeno!"

"Ya selamat pagi juga sayang, sedang membuat apa?" Jeno menghampiri renjun yang masih berkutat dengan tehnya, kecupan singkat Jeno bubuhkan didahi yang lebih muda. "Teh jasmine, aku tidak akan bisa menikmati pekerjaanku tanpa teh ini."

Jeno mengangguk mengerti, kemudian berjalan mengambil cangkir keramik bergambar Moomin untuk kemudian beralih kemesin pembuat kopi. Menyeduh kopinya sendiri.