hybrid🐈

5.2K 477 46
                                    

Markren

.

.

.





Mark baru saja pulang dari bimbingan belajarnya. Melewati trotoar dengan banyak toko yang menjajahkan barang barang menarik didalamnya.

Mark melewati tokoh hewan, berhenti sebentar untuk melihat lihat. Sebelum memutuskan untuk masuk kedalam, tiba tiba saja Mark ingin membeli hewan peliharaan.

Matanya berpendar melihat hewan apa yang sekira cocok untuk ia pelihara. Lalu matanya tertuju pada seekor kucing kecil yang menatapnya memelas dari balik kaca pembatas.

Lucu

Batin Mark gemas. Kucing mungil berbulu tebal dengan kaki kaki kecil membuatnya seolah seperti bola bulu. Juga mata besar berbinar yang terus menatapnya sedari tadi.

Mark memutuskan untuk beranjak dan melihat lihat lagi.

"Meong." Suara kecil nan halus itu menarik perhatian Mark. Kucing kecil tadi mengikutinya. Sekarang ia sudah berguling guling. Berusaha memusatkan perhatian Mark hanya padanya agar Mark tidak pergi kemanapun.

Mark sangat gemas melihatnya. Ia memutuskan akan membeli kucing ini saja. Tepat seorang penjaga menghampirinya.

"Aku ingin mengambil kucing kecil ini. Dia sangat menggemaskan." Si penjaga tersenyum dan mengambil kucing tadi keluar dari box kaca.

"Injunie memang menggemaskan. Tubuhnya yang kecil dan gembul membuatnya berkali kali lipat lebih lucu. Belum lagi tingkah yang membuat orang yang melihatnya ingin sekali mengadopsinya. Kau beruntung tuan."

"Injunie?"

"Oh, itu nama kucing ini. Penjaga yang satu lagi yang memberinya nama itu." Terangnya sambil membawa injun kemeja kasir.

Injun dimasukkan kekandang, dan Mark sedang mengurus berapa harga kucing itu dan apa saja yang diperlukan untuk merawatnya.

.

.

.

Sesampainya dirumah Mark langsung melepaskan injun dari kandangnya. Kucing itu dengan lincah berlari kesana kemari. Dengan eongan lembut mengisi apartemen Mark.

Setidaknya ini bisa menghilangkan rasa lelahnya setelah seharian disekolah.

Kucing itu sekarang tengah mendengkur dan menelentangkan tubuhnya. Menatap sang pemilik yang memasuki kamar.

Dengan kaki kaki pendeknya, injun mengikuti Mark masuk kekamar. Melompat dan berusaha menaiki tempat tidur Mark yang tinggi.

Akhirnya si bola bulu kecil berhasil naik keatas ranjang Mark. Menempatkan didirnya ditengah menjilati bulunya dan mulai meletakkan kepalanya diatas kaki depannya.

Menunggu sang tuan yang mungkin sedang mandi. Lama lama, injun menjadi mengantuk juga.

.

.

.

Mark telah selesai mandi, dan memakai pakaian. Matanya menangkap eksistensi makhluk mungil berbulu itu tengah tertidur pulas ditengah tengah ranjangnya.

Mark terkekeh perlahan ia ikut naik keatas ranjang. Ingi mengistirahatkan tubuhnya juga. Injunnya sangat nyaman tertidur disana. Ditambah lagi Mark seolah olah sedang memeluknya.

Sesekali tangan besarnya mengusap bulu injun yang berwarna putih orange itu. Bulu bulu injun sangat lembut. Sesekali juga ia memainkan telinga injun. Reflek kucing itu lucu membuat Mark tertawa pelan. Mark tiba tiba saja memajukan wajahnya dan mengecup puncak kepala injun.

Buciners [Renjun W//3B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang